Jaga Kebersihan Area Organ Intim, Perlukah Mencukur Rambut Kemaluan?
Jakarta, Sebagai salah satu 'aset' terpenting dalam kehidupan, organ vital pun perlu dijaga kebersihannya. Nah, mencukur rambut kemaluan umumnya dilakukan untuk menjaga kebersihan area genital, perlukah cara tersebut dilakukan?
"Mencukur rambut organ vital mestinya tidak perlu, bila dilakukan juga, hasil pencukuran tidak boleh membuat sisa ujung rambut tajam hingga nyeri saat hubungan intim," tutur seksolog, dr Andri Wanananda.
Jika memang ingin mencukur rambut kemaluan, dr Andri menyarankan sebelumnya basuhlah area genital dengan air hangat dan gunakan 'soft minor scissor blade' sebagai pisau cukur.
Hal senada diutarakan dr Laksmi Duarsa, SpKK yang mengatakan jika enggan mencukur rambut kemaluan, poin terpenting adalah kebersihan di area kelamin. Jika area ini dibiarkan jorok, maka kuman bisa masuk dan mengakibatkan peradangan.
"Tak hanya itu, kutu di rambut kemaluan juga bisa bersemayam. Sebaiknya memang dicukur secara berkala," kata dr Laksmi.
Pada dasarnya, dikatakan dr Andri pemeliharaan kebersihan area vital sederhana saja. Basuh area organ intim dengan air hangat saat mandi. Lalu pakaian dalam tidak boleh ketat hingga menekan organ vital. Kemudian, jangan lupa ganti underwear setiap hari.
Tak lupa, dr Andri sangat menyarankan untuk melakukan latihan fisik ringan pada pinggul dan bokong. Caranya, melalui olahraga renang atau gerakan kegel dengan melakukan gerakan ritmis otot perut seperti saat menahan dan buang air kecil berulang-ulang sambil duduk atau berdiri.
Pada dasarnya, organ vital pria dan wanita perlu dijaga kebersihannya, karena berfungsi sebagaia media urinasi yakni menyalurkan urine dari ginjal ke luar tubuh. Kemudian sebagai media reproduksi seksual.
"Sebagai media reproduksi seksual, organ vital berfungsi menyalurkan sel jantan untuk bertemu dengan sel betina di organ wanita hingga bisa menghasilkan keturunan. Di samping itu, berfungsi pula untuk mencapai kenikmatan orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan," terang dr Andri.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment