Waspada Digetok Harga Makan di Warung Makan Pinggir Jalan !!!

Lupa tanya harga, makan seafood di Muara Angke bayar Rp 1,8 juta

Toni (bukan nama sebenarnya) hanya bisa geleng-geleng kepala dan ngedumel dalam hati saat melihat harga yang harus dibayar saat makan di salah satu warung seafood di Muara Angke, Jakarta Utara. Dia harus merogoh kocek hingga Rp 1,8 juta untuk ikan bakar yang dinikmati bersama teman-temannya.

Cerita ini dituturkan Chandra, anak Toni saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (6/9). Peristiwa itu terjadi sekitar dua pekan lalu. "Bokap (bapak) gue ngajak temen-temennya ke Muara Angke untuk makan seafood. Sebulan sebelumnya, gue ajak bokap gue ke sana ama keluarga gue," ujarnya.

Saat mengajak teman-temannya, Toni tidak menanyakan harga tiap menu yang dipesannya. Saat itu, dia langsung memesan ke pemilik warung empat ekor ikan bakar ukuran sedang, seporsi cumi, seporsi udang, nasi untuk 8 orang, dan es kelapa.

"Pas bayar kaget dia, kok lebih mahal dibanding makan bareng gue. Padahal jumlah menunya gak jauh beda. Tapi karena gengsi ya dia enggak nanya, bayar aja. Hahaha," tutur Chandra.

Chandra memberikan tips untuk penggemar seafood yang ingin makan di kawasan Muara Angke. Saat datang cari dan pilih sendiri ikan, cumi dan udang yang akan diolah dengan membelinya sendiri ke pasar ikan di sekitar lokasi. "Jadi jangan mesen ke tukang warungnya. Harganya 'digetok' entar," ujarnya.

Di kawasan itu, memang banyak warung-warung yang menawarkan jasa membakar ikan dan mengolah aneka hidangan seafood. "Kita bawa bahannya ke mereka nanti diolah cuma bayar ongkos masak, plus nasi dan minuman. Enggak mahal kok, tergantung jumlah ikannya," kata Chandra.

"Gue cuma habis Rp 500 ribu waktu itu, bokap gue sampai Rp 1,8 juta. Jauh banget kan selisihnya, padahal jumlah menu yang dimakan enggak terlalu jauh bedanya. Bokap gue jadi kapok ke sana, hahahaha," pungkas Chandra.

Rumah makan Anyer ternyata bersekongkol tak cantumkan harga menu

Para pengusaha di sekitar Pantai Karang Bolong Anyer, Kabupaten Serang, Banten, sepakat tidak menunjukkan draf harga kepada konsumen. Hal tersebut terungkap oleh salah satu pedagang yang membuka lapak rumah makan di daerah tersebut.

"Serba salah kalau di kasih ini daftar menu, orang lain sini (pedagang lain) pada marah. Kalau dikasih mahal orang (pembeli) pada ga terima," ujar salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.

Berdasarkan daftar menu dan harga yang ada di rumah makan, sekitar area wisata Pantai Karang Bolong, Anyer tak semahal yang ramai di bahas di sosial media. Berikut rincian daftar harga yang ada.

1) Ayam bakar Rp 15 ribu.
2) Ikan bakar/goreng Rp 50 ribu.
3) Cumi bakar/goreng Rp 50 ribu
4) Cumi asam manis/goreng tepung Rp 50 ribu.
5) Udang bakar/goreng Rp 50 ribu.
6) Udang asam manis/goreng tepung Rp 50 ribu.
7) Nasi goreng spesial Rp 20 ribu.
8) Nasi goreng biasa Rp 10 ribu.
9) Nasi rames Rp 15 ribu.
10) Soto ayam/babat Rp 15 ribu.
11) Bakso Rp 10 ribu.
12) Mie goreng rebus/goreng+telur Rp 10 ribu.
11) Gado-gadi/karedok Rp 10 ribu.
12) Cah kangkung seafood Rp 20 ribu.

Di beritakan sebelumnya, seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah bon atau kuitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Di kuitansi tersebut ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang mahal.

Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.

Wisatawan jangan makan di warung Anyer yang tak cantumkan harga

Seorang pengguna Facebook bernama Dewi mengunggah sebuah bon atau kuitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang tak masuk akal.

Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.

Menanggapi hal itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengimbau kepada wisatawan agar makan di warung yang mencantumkan harga makanan dan minuman yang tersedia.

"Kita mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga, kalau tidak, ada jangan makan di situ," ujar Hardomo di Serang, Jumat (5/9).

Hardomo mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan di Anyer mencantumkan lengkap menu dan harga.

"Kita sudah memberikan masukan kepada dinas terkait, dan sejumlah rumah makan sempat melakukannya. Tapi kami dari asosiasi tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan," ujar Hardomo.

Sebelumnya, di forum Kaskus, member dengan id chapunkj menceritakan pengalamannya makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu. Dia kena getok Rp 515.000.

1 Porsi Ikan bakar : 180.000
1 porsi Cumi Saos Tiram : 200.000
1 bakul nasi : 40.000
4 kelapa muda : 80.000
1 piring lalapan : 15.000
total : Rp 515.000

Penelusuran merdeka.com, sejumlah rumah makan masakan laut di Anyer memang tak mencantumkan harga.

Ini tips agar tidak terjebak bayar mahal makan di warung Anyer

Dunia jagat maya heboh setelah seorang pengguna Facebook bernama Dewi Kabisat Andriyani mengunggah sebuah bon atau kuitansi pembayaran makanan. Harga makanan yang tercantum dalam kuitansi tak masuk akal.

Dewi menyebut tempat makanan itu di restoran sekitar Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Harga tiap makanan terbilang mahal.

Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.

Agar Anda tak tertipu harga makanan di Anyer, berikut ini tips membeli makanan di Anyer:


1. Jangan makan di warung tak cantumkan harga

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengimbau kepada wisatawan agar makan di warung yang mencantumkan harga makanan dan minuman yang tersedia. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang datang ke Anyer tidak tertipu.

"Kami mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga, kalau tidak jangan makan di situ," ujar Hardomo.

Hardomo mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan di Anyer mencantumkan lengkap menu dan harga.

"Kita sudah memberikan masukan kepada dinas terkait, dan sejumlah rumah makan sempat melakukannya. Tapi kami dari asosiasi tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan," ujar Hardomo.

2. Tanya harga sebelum makan

Karena banyak warung di sekitar pantai Anyer tak mencantumkan harga makanan, sebaiknya Anda menanyakan terlebih dahulu harga makanan. Hal ini untuk mengantisipasi agar Anda tidak tertipu.

"Kalau mau makan wajib tanya dulu. Nasi berapa, ikan berapa, cumi berapa. Biar saja cerewet, nggak usah sungkan. Kalau perlu cocokkan harga di bon dengan saat penawaran. Jangan bossy, langsung pesen. Tanya saja dulu," kata Yulia, salah satu resepsionis hotel di sekitar Anyer.

"Kalau tamu hotel sering kita kasih rekomendasi, ini rumah makan yang harganya wajar. Biar mereka nggak kena tipu. Banyak yang mengeluh soal kena tipu pas makan sea food," kata Yulia.

3. Riset harga terlebih dahulu

Mungkin ini sedikit ribet, tapi penting. Jika Anda akan melakukan wisata ke sebuah tempat termasuk Anyer sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu tempat makanan mana yang enak dan harganya murah.

Riset bisa dilakukan lewat teman atau internet. Yang penting harga makanan itu wajar dan sesuai dengan isi kantong kita.

4. Hindari warung tak jelas

Wisatawan yang hendak pergi ke Anyer sebaiknya mencari tempat makanan yang sudah mencantumkan daftar harga makanan. Jika tak hati-hati, masyarakat bisa terjebak karena banyak warung di Anyer tak mencantumkan harga makanan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo sudah sering mendengar cerita ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata di Anyer.

Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Pihaknya pun telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.

"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.

4 Kisah kejebak bayar mahal di warung makan

Seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah bon atau kwitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Di kuitansi tersebut ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang mahal.

Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.

"Hati-hati makan di "rumah makan" sekitaran pantai anyer. Baru kali ini makan sampai sejuta. Mending eksklusif, kaya warung pecel ayam. Bakso semangkok harganya ckckckckckck. Bakso kecil-kecil gitu aja," demikian tulis pemilik akun Facebook bernama Dewi Kabisat Andriyani di bawah unggahan kuitansi.

Pengakuan Dewi membuat heboh. Terungkap kasus ini bukan perkara baru. Sejumlah korban yang kena getok menceritakan kisahnya.

Menanggapi hal tersebut ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo pun angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata di Anyer.

Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Dia telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.

"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.

Berikut kisah-kisah lain mereka yang kena getok saat makan. Tak cuma di Anyer, kisah ini terjadi di tempat lain:

1. Makan di Karang Bolong kena Rp 515.000

Kasus rumah makan di Anyer getok harga seenaknya, bukan pertama kali terjadi. Beberapa orang pernah mengaku jadi korban.

Di forum Kaskus, member dengan id chapunkj menceritakan pengalamannya makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu. Dia kena getok Rp 515.000.

1 Porsi Ikan bakar : 180.000
1 porsi Cumi Saos Tiram : 200.000
1 bakul nasi : 40.000
4 kelapa muda : 80.000
1 piring lalapan : 15.000
total : Rp 515.000

Chapunkj sempat tak percaya dengan harganya. Dia menanyakan ulang pada ibu pemilik warung. Si ibu tersebut mengaku harga bahan baku ikan dan udang sedang mahal.

2. Kena getok di Malioboro

Di kawasan wisata Malioboro era 2000-an, dulu lesehan-lesehannya juga terkenal mahal harganya.

Lesehan-lesehan itu berjajar rapi di sepanjang pinggir Jalan Malioboro, tepatnya di bagian timur jalan. Biasanya lesehan itu mulai buka menjelang maghrib hingga pukul 03.00 WIB. Menunya pun bervariasi, dari Gudeg, Burung Dara, Ayam Goreng, Lele, Tempe-Tahu, hingga ada pula beragam menu seafood.

"Pokoknya dulu saya pernah makan pakai kerang, burung dara, abisnya bisa sampai Rp 200.000, padahal itu sekitar lima tahunan lalu (2008-2009), kapok," kata Aan, salah seorang pria yang pernah menghabiskan waktu kuliahnya di Yogyakarta, Jumat (5/9).

Harga-harga makanan yang selangit itu diduga karena banyaknya turis lokal maupun mancanegara berwisata di kawasan Malioboro. Namun tetap saja banyak orang yang pernah merasa dongkol karena harga di lesehan Malioboro sangat tinggi.

Padahal kawasan-kawasan lain di Yogyakarta terkenal dengan harga murah kulinernya.

3. Makan sop kaki Rp 130.000

Merdeka.com - Sebelum Stasiun Sudirman diperluas, dulu ada Warung Sop Kaki yang terkenal di Jalan Blora, Jakarta Pusat. Bukan karena enak, tapi suka getok pelanggan seenaknya.

Didik menceritakan pengalamannya beberapa tahun lalu. Makan satu porsi sop kaki bisa kena hajar Rp 130.000.

"Harganya nggak masuk akal. Masak sop kaki pinggir jalan lebih dari Rp 100.000. Harusnya cuma Rp 30.000," kata Didik.

Warung makan itu selalu sepi. Tapi ada saja yang terjebak makan di sana.

"Teman saya pernah kena getok harga juga. Dia bayar setengah, lalu dia tantang yang punya warung. Ayo kalau mau berantem! Tapi si pemilik warung diam saja," kenang Didik.

Kini Warung tersebut sudah tak ada lagi karena digusur PT KA. Pindah entah kemana.

4. Makan di Anyer habis Rp 700.000

Masih soal kena getok makan di Anyer. Rudi mengaku habis Rp 700.000 saat makan berlima bersama temannya.

Dia sudah merasa aneh saat pemilik warung menanyakan mobilnya parkir di mana. Ternyata memang pemilik warung pilih-pilih.

"Kena getok, udang Rp 200.000. Ikan sekitar Rp 180.000, nasi Rp 45.000. Gila pokoknya! Saya sobek-sobek itu kuitansi di depan yang punya warung," kata Rudi.

Pengalaman tak mengenakan juga diceritakan Dimas. Dia sudah beli ikan dan udang di pasar ikan lalu minta dimasak di warung. Sepakat harganya Rp 150.000.

Tahunya ikan dan udang yang dihidangkan cuma setengah. Setengah lagi raib disikat pemilik warung.

"Alasan dia, udang kalau diolah memang jadi lebih sedikit. Dasar penipu," sungut Dimas.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :