Supaya Tidak Hitam, Perempuan Tionghoa Tutupi Wajah dengan Alat Ini
Topeng wajah penuh (full face) selama ini identik dengan imej kumpulan bandit dan perampok. Namun, di Qingdao, Tiongkok, imej topeng wajah penuh berubah 180 derajat.
Sekarang, sejumlah warga Tionghoa tengah gandrung mengenakan aksesori kecantikan penutup wajah, atau yang disebut juga dengan facekini.
Salah satu alasan dibalik tren aneh ini adalah masyarakat Tionghoa menganggap kulit putih pucat mereka sangat berharga. Seperti dikutip dari CNN Travel, ada seorang warga Tionghoa yang mengatakan bahwa kulit putih bisa menutupi ratusan keburukan di wajah.
Kini, hampir semua perempuan Tionghoa mengenakan facekini sebagai pengganti topi atau bahkan sunscreen. Mereka menggunakannya saat sedang berenang pantai. Tujuannya, adalah agar kulit wajah tidak menyerap cahaya matahari terlalu banyak dan membuatnya jadi hitam.
Sebenarnya cara ini lebih praktis digunakan dibanding dengan suncreen atau topi. Karena sunscreen harus dioleskan berulang setelah beberapa jam, dan topi masih menyisakan beberapa bagian yang terkena cahaya matahari.
Menurut penemu facekini, Zhang Shifan (58) mengatakan kepada televisi Tingkok, Qingdao, awalnya topeng tersebut dibuat untuk melindungi wajah dari gigitan kepiting laut lepas pantai dan bukan dari matahari.
Seiring waktu, demam facekini telah merambah ke dunia mode secara global. CR Fashion Book, sebuah majalah suntingan mantan editor Vogue Paris, Carine Roitfeld, memperkenalkan aksesori ini ke dunia fashion haute couture di musim panas. Ia memperkenalkan tren ini dalam pemotretan dengan baju renang yang disebut Masking the Sun.
Sejak dipublikasikan di awal Agustus lalu, facekini sudah menjadi obyek foto paling populer di situs pertemanan Tiongkok, bernama Weibo, hingga kini sudah ada 12 juta foto facekini yang diunggah ke dalamnya.
Rahasia Terlarang Asesoris Bikini Seksi Anti Mainstream !!!
aneh
,
bisnis
,
internasional
Edit
0 komentar :
Post a Comment