Rahasia Terlarang Gerakan Mari Berselfie (GMB)

Selfie Berlebihan Bisa Menjadi Gangguan Jiwa, Ini Tanda-tandanya

Jakarta, Pada beberapa orang, selfie alias memotret diri sendiri bisa menjadi ciri kepribadian narsisistik (merasa dirinya lebih dari orang lain) atau histrionik (ingin jadi pusat perhatian). Tetapi, tak menutup kemungkinan selfie bisa menjadi gangguan kepribadian.

Seperti penuturan dr Tun Kurniasih Bastaman SpKJ(K), selfie yang sudah dilakukan di luar kendali, menjadi suatu keharusan untuk dilakukan dan tidak bisa disetop sudah termasuk kriteria adanya gangguan kepribadian. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk masalah kejiwaan.

"Ciri kepribadian seperti selfie dikatakan sudah menjadi gangguan kepribadian kalau dia punya kriteria yaitu dilakukan sampai mengganggu fungsi orang tersebut dalam kehidupan sosialnya," kata dr Tun.

Misalnya saja terkait fungsi sosial, selfie bisa dikategorikan sebagai gangguan kepribadian ketika orang tersebut hanya fokus untuk selfie hingga ia tidak mau bersosialisasi atau cenderung cuek dengan orang lain.

Ditambah lagi, selfie dilakukan orang tersebut tanpa pandang waktu, tempat, dan situasi hingga tak jarang orang di sekitarnya pun merasa risi. Selain itu, selfie juga dilakukan dalam bentuk pola perilaku menetap (kronik).

Hal ini berkaitan dengan pernyataan dr Tun bahwa ketika seseorang dinyatakan mengalami gangguan kepribadian, harus ada diagnosa di mana untuk mencapai diagnosa tersebut ada syarat atau ciri yang harus dipenuhi.

"Cirinya selain kebiasaan tersebut diwujudkan dalam bentuk pola perilaku, ada pembuktian terkait sudut pandang atau persepsi dia ketika berhubungan dengan orang lain, bagaimana dia menilai dirinya saat berada dengan lingkungannya," terang dr Tun.

Misalkan pada orang dengan ciri kepribadian narsisistik, dia akan menilai dirinya lebih baik dari orang lain. Begitu juga pandangan orang dengan ciri kepribadian histrionik yang menganggap ia penting, harus dinomor satukan dan harus diperhatikan.

"Tetapi perlu diingat untuk menegakkan diagnosa seseorang mengalami gangguan kepribadian atau tidak tetap harus dilakukan prosedur pemeriksaan dan memastikan kriteria-kriteria yang menunjukkan adanya gangguan kepribadian memang terjadi pada dia," tegas dr Tun.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :