Rahasia Terlarang Kamus Masturbasi Mandiri Untuk Wanita

Orang Swedia Keroyokan Bikin Istilah 'Seks Mandiri' untuk Wanita

Stockholm, Masturbasi tak hanya identik dengan pria, wanita pun diam-diam melakukannya. Hanya saja di sebagian masyarakat, masturbasi masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Bahkan di negara maju seperti Swedia sekalipun.

RFSU, sebuah organisasi non-profit yang concern terhadap edukasi sehat tentang seks pun mengungkapkan, di Swedia, belum ada istilah resmi untuk kegiatan masturbasi pada wanita dalam perbendaharaan kata mereka.

Tak tinggal diam, RFSU menggelar sebuah kompetisi unik. Orang-orang diminta memberikan usulan nama untuk salah satu kegiatan seksual yang paling digemari ini.

"Kami mencoba untuk mengangkat isu seksualitas, tapi dari aspek yang positif. Bukan hanya yang negatif saja seperti pelecehan seksual. Lagipula kalau kita ingin membicarakan tentang masturbasi pada wanita, tapi kita tak punya istilahnya, lalu bagaimana kita menyebutnya?," ungkap jubir RFSU, Kristina Ljungros seperti dikutip dari The Local.

Namun Ljungros dan teman-temannya tak menyangka bila kompetisi yang mereka adakan mendapat respons yang begitu positif. Meskipun baru dibuka awal bulan ini, pihak RFSU telah menerima ribuan usulan untuk menamai istilah masturbasi pada wanita.

Setelah disortir, RFSU mem-posting 34 kata yang berhak masuk nominasi sebagai istilah resmi untuk masturbasi wanita di Swedia di situs mereka. Kemudian publik Swedia diminta memilih atau memberikan voting mereka kata mana yang dianggap sesuai dengan kegiatan tersebut, dan voting ini akan ditutup pada hari Minggu (23/11) mendatang.

Uniknya, belum sampai tanggal penutupan voting, ternyata RFSU sudah mengantongi tiga kata yang paling populer sekaligus paling banyak mendapatkan voting dari publik, yakni 'klittra', 'pulla' dan 'selfa'.

Rencananya, pada bulan Juni 2015, ketiga kata ini akan dipilih oleh komite RFSU dan ditetapkan sebagai istilah resmi untuk masturbasi wanita dalam bahasa Swedia.

"Kami tak menyangka begitu banyak orang yang mendiskusikan hal ini. Ini artinya mereka sepakat dengan kami, bahwa ada yang kurang dalam perbendaharaan kata kami," imbuh Ljungros.

Kendati begitu, Ljungros juga merasa ini menjadi bukti bahwa meskipun masyarakat Swedia telah memiliki pandangan terbuka terhadap isu seks, namun persamaan gender masih belum terlihat di negaranya.

"Yah semoga saja ini menjadi langkah awal kami menuju ke sana," tutupnya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :