Dampak Sering Duduk Bungkuk dan 'Merosot' Bagi Kesehatan Tulang Belakang
Jakarta, Saat asyik berkutat dengan pekerjaan, secara tidak sadar posisi duduk seseorang kerap berubah dari yang tadinya tegap lalu perlahan-lahan merosot. Padahal, posisi duduk yang cenderung merosot bisa berdampak buruk lho bagi struktur tulang belakang.
"Posisi duduk merosot terlalu bawah di bangku atau terlalu bungkuk bisa berpengaruh secara tidak langsung terhadap struktur tulang belakang. Pengaruhnya terutama terhadap otot-otot yang melekat di tulang belakang," tutur dr Benedictus Megaputera SpOT, Msi ketika berbincang.
Menurut pria yang biasa disapa dr Ega ini, otot-otot tulang belakang yang kerap mendapat 'perlakuan' seperti itu, dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan pada struktur tulang belakang. Misalnya saja sering capek, nyeri punggung, nyeri leher, dan kesemutan.
Selain kebiasaan duduk bungkuk atau merosot, ketika di kantor pun tak sedikit pegawai yang hobi melipat kaki. Dikatakan dr Ega, tidak adak efek buruk terhadap posisi duduk sambil melipat kaki dengan struktur tulang, utamanya tulang belakang. Lalu, bagaimanakah posisi duduk yang disarankan agar struktur tulang tetap baik?
"Posisi tegap saat duduk mutlak dilakukan. Agar bisa mencapai posisi ini, dr Eda mengatakan coba letakkan pantat di bagian belakang alas duduk, bukan di tengah atau di depan, kemudian bersandar secukupnya," kata dr Ega.
Gunakan pula kursi yang dilengkapi dengan sandaran punggung dan tangan serta alas duduk yang nyaman dan tidak terlalu keras. Pilih kursi dengan sandaran tangan yang dapat menopang siku dan bahu dengan rileks. Jangan lupa siku membentuk sudut 90-120 derajat terhadap lantai. Pilih juga kursi yang stabil, bisa diatur ketinggiannya dan dilengkapi roda yang bisa menggelinding dengan baik.
"Ketinggian meja yang baik yaitu setinggi siku dan memungkinkan meletakkan tangan di atas meja dengan membentuk sudut siku 90-120 derajat terhadap lantai. Nah, untuk posisi alas meja untuk mengetik, cukup datar saja," tutup dr Ega.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment