Doyan Bercinta Lewat 'Pintu Belakang'? 4 Risiko Ini Kerap Terlupakan
Jakarta - Dengan alasan ingin lebih variatif, beberapa pasangan menyukai hubungan seks melalui dubur, atau disebut juga seks anal. Jika dilakukan dengan benar, variasi ini sebenarnya aman-aman saja dilakukan. Namun begitu, tetap ada risikonya.
Dubur yang merupakan bagian paling ujung dari saluran pencernaan bukanlah bagian tubuh yang secara alamiah didesain untuk berhubungan seks. Jika Miss V bisa melicinkan diri dengan mengeluarkan lendir saat terangsang, dubur tidak demikian. Tanpa lubrikasi yang cukup, dubur lebih mudah mengalami lecet.
Tentu saja ada banyak risiko lain yang kerap terlupakan, di antaranya sebagai berikut, seperti dirangkum berikut ini:
1. Infeksi
Hanya karena tidak mungkin hamil saat berhubungan seks melalui dubur, bukan berarti variasi bercinta ini 100 persen aman. Risiko penularan infeksi tetap tinggi, terlebih karena tidak ada lubrikasi. Lecet di permukaan mukosa dubur bisa menularkan berbagai jenis kuman, mulai dari kencing nanah atau gonorrhea, hingga HIV (Human Imunodeficiency Virus).
Dan karena merupakan jalur yang dilalui oleh kotoran, maka ada lebih banyak kuman yang ada di tempat tersebut. Di antaranya virus hepatitis A yang ada dalam feses.
2. Katup dubur melemah
Dubur mempunyai katup yang disebut sphincter, yang akan menyempit secara otomatis setelah buang air besar. Penetrasi saat melakukan seks anal akan memaksa sphincter yang sudah menyempit untuk membuka. Jika hal ini sering terjadi, bukan tidak mungkin sphincter akan melemah. Untungnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga semacam senam kegel bisa mengembalikan fungsi sphincter yang melemah.
3. Wasir sobek
Cedera serius pada seks anal memang jarang sekali tercatat, mungkin juga karena tidak dilaporkan. Namun risiko terjadinya perdarahan bisa terjadi jika variasi seks tersebut menyebabkan wasir atau hemorrhoid pecah, atau dalam kasus ekstrem menyebabkan robeknya jaringan anus.
4. Kanker anus
American Cancer Society mencatat bahwa sebagain besar kanker anus berhubungan dengan infeksi HPV (Human Papilloma Virus) yang ditularkan secara seksual. Dikatakan, seks anal merupakan salahs atu faktor risiko pada laki-laki maupun perempuan, terutama bagi yang mempunyai banyak partner seksual.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment