Rahasia Terlarang Menguak Misteri Orgasme Berkali Kali

Orgasme Berkali-kali Justru Bikin Orang-orang Ini Merasa Tersiksa

Jakarta - Bagi sebagian besar orang, orgasme manjadi hal yang paling dinanti-nantikan ketika mereka bercinta. Tapi apa jadinya jika bukan sekali atau dua kali, orgasme justru dialami berpuluh-puluh kali dalam sehari atau beberapa jam?

Ya, beberapa orang bisa mengalami kondisi itu akibat mengidap Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) dan Persistent Genital Arousal Syndrome (PGAS) di mana terjadi peningkatan gairah seksual hingga mencapai orgasme, meski saat itu yang bersangkutan sedang dalam kondisi tidak terangsang.

Lelah dan kesakitan pasti dirasakan oleh pasien kelainan seks langka yang belum diketahui penyebabnya ini. Dirangkum berikut ini orang-orang yang harus merasa kesakitan akibat orgasme terus-menerus yang ia rasakan.

1. Kim Ramsey

Wanita yang berprofesi sebagai perawat ini harus berjuang ketika serangan PGAD muncul dan membuatnya bisa merasakan 100 kali orgasme dalam waktu satu hari. Wanita 46 tahun ini mengalamo PGAD sejak tahun 2008.

"Makin panik maka makin sulit Anda mengendalikan gairah Anda. Sayang gairah itu bukan gariah yang menyenangkan karena Anda justru merasa kesakitan karenanya. Ini benar-benar penyakit yang mengacaukan hidup saya," ungkap Kim.

Ramsey tetap berusaha mengontrol gairahnya dengan rutin menjalani cognitive behavioral therapy dan menjalani kegiatan lain seperti berenang, meditasi, dan menjauhi faktor pemicu yang bisa merangsang gairahnya seperti masturbasi.

2. Dale Decker

Usai tergelincir saat akan beranjak dari kursi yang didudukinya, Dale Decker mengalami orgasme terus menerus bahkan sampai 100 kali sehari selama dua tahun terakhir. Serangan orgasme tiba-tiba seperti itu juga kerap dirasakan Dale saat ia tengah berbelanja atau pergi ke tempat umum.

Bahkan di ranjang pun, Dale dan sang istri, April (33) sekarang menjadi jarang bercinta. Dale juga tidak bisa lagi bermain dengan anak-anaknya. Di malam hari, terkadang April tidur di ranjang terpisah karena ia tidak nyaman jika orgasme spontan yang dialami Dale terjadi di malam hari. Sesekali mencoba bercinta, Dale dan April merasa sangat tidak nyaman.

3. Wanita di Amerika

Sudah 12 tahun, wanita di Amerika bernama Rebecca (66) harus berjuang melawan PGAD yang ia alami. Bahkan ia mengibaratkan mungkin pikirannya sudah beralih ke vagina karena Rebecca sudah lelah hari-harinya terasa sangat menyeramkan akibat orgasme berulang yang ia alami.

"Bahkan saya mencoba berbagai obat anesteti sampai kondom es untuk menghentikan rangsang pada vagina saya. Hingga saya menggunakan mesin transcutaneous electrical nerve stimulation (Tens) yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit punggung dan memengaruhi area spinal, saya mulai terbantu mengontrol PGAD ini," tutur Rebecca.

4. Cara Anaya

Cara anaya (34) didiagnosis mengidap Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) sejak tiga tahun lalu. Ia merasa sangat tersiksa saat serangan itu datang. Dia harus membiarkan dirinya kesakitan saat orgasme atau kadang harus menahannya. Kadang kala, dalam sehari Cara bisa merasakan orgasme hanya 10 kali atau bahkan tidak sama sekali. Di lain waktu ia bisa merasakan orgasme sampai 90 kali dalam satu jam hingga Kara kewalahan.

Kelainan ini dialami Cara di tahun 2011. Saat itu ia sedang berbelanja dan saat menyentuh atau melihat sesuatu ia merasakan sensasi aneh seperti sedang terangsang. Di awal tahun 2012, saat mengunjungi dokter saraf, Cara didiagnosis Persistent Genital Arousal Disorder.

Ia pun berhenti dari pekerjaannya sebagai pelayan dan sudah jarang keluar rumah dan bergaul dengan tetangganya. Kondisi ini membuat Cara kelelahan, stres, kurang tidur, bahkan tidak pernah merasa tenang sehari-harinya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :