Benarkah hutan 'perawan' di Indonesia dijaga liliput & raksasa
Bagi sebagian masyarakat, hutan belantara bukan sekadar padang rimba, tetapi juga fenomena ghaib. Mereka meyakini jika di tengah hutan belantara juga terdapat kehidupan lain dari makhluk lain.
Konon di hutan-hutan Indonesia yang masih 'perawan' dihuni juga oleh bangsa lelembut. Ada yang menyebut liliput atau manusia kerdil tetapi ada juga bangsa raksasa yang menghuni belantara hutan di Indonesia. Lalu benarkah hutan-hutan yang masih 'perawan' dihuni juga oleh bangsa-bangsa lelembut?
Beberapa waktu lalu, warga Lampung digegerkan dengan kabar penampakan manusia kerdil atau manusia liliput di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Bahkan beberapa media setempat juga ramai memberitakan penampakan manusia liliput yang diyakini penunggu hutan itu.
Menurut pemberitaan itu, tak hanya sekali petugas polisi hutan (polhut) yang bertugas di TNWK yang mengaku bertemu dengan sekelompok manusia liliput atau manusia kerdil itu. Dua kali petugas hutan itu melihat penampakan manusia liliput dalam rentang waktu yang berdekatan.
"Betul memang petugas (polisi hutan) Polhut kita yang saat itu bertugas melihat ada 'manusia lain' seperti itu. Bukan cuma satu orang petugas saja. Tapi semua tim yang waktu itu bertugas melihat mereka. Mereka melihatnya dalam keadaan sadar. Kejadian pertama itu pada hari Minggu (17/3/2013). Tapi manusia yang dipergoki itu tidak bertubuh kerdil semua," ujar Humas Balai TNWK Sukatmoko seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/4/2013) lalu.
Penampakan manusia aneh yang kedua kembali terjadi saat rombongan petugas polhut TNWK berpatroli di lokasi yang hampir sama pada pertemuan pertama, pada Rabu (20/3) lalu.
"Teman-teman yang patroli kembali melihat. Tapi waktunya sangat singkat. Rombongan manusia aneh yang dipergoki itu bergegas lari menyelinap ke dalam hutan," ujar dia lagi.
Hanya saja, lagi-lagi keberadaan mereka yang saat itu terdeteksi di dalam hutan Way Kambas tak berhasil diabadikan atau direkam.
Para petugas setempat juga tidak bisa memastikan apakah rombongan yang mereka temui tersebut merupakan manusia kerdil seperti cerita misteri adanya manusia kerdil di dalam hutan di Kerinci maupun Bone yang dikabarkan sebelumnya.
Serupa Manusia Purba? Namun, belasan 'manusia hutan' yang ditemui bergerombol di TNWK tersebut berciri layaknya gambaran manusia purba dalam film kartun Mr Flintstones, yaitu tidak berbaju, berambut gondrong, serta memegang tombak kayu.
"Ya seperti itu kira-kira gambaran mereka. Mereka memakai celana atau tidak, teman-teman polhut juga tidak jelas melihatnya. Yang jelas mereka tidak pakai baju. Kita juga tidak tahu mereka sedang apa atau mau apa. Apa mau berburu atau bagaimana, kita tidak bisa simpulkan apa-apa," kata dia lagi.
Sukatmoko mengakui, pihak TNWK hingga kini belum berani mengambil sebuah kesimpulan terkait pertemuan polhut dengan 'manusia hutan' beberapa waktu lalu itu. Apalagi kemudian muncul sebutan mereka sebagai manusia kerdil, kata dia, mengingat jarak pandang saat pertemuan relatif cukup jauh, ditambah cahaya alam yang pada waktu itu dalam perubahan dari sore menjelang malam hari.
Lain di Lampung lain pula pedalaman Hutan Kalimantan Tengah. Jika di Lampung disebut-sebut ada liliput, maka hutan di Kalimantan konon dijaga raksasa.
{content-split}
April 2014 lalu, terjadi penemuan jejak telapak kaki misterius di kebun cabai milik petani di Jalan Tanah Mas Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Jejak kaki yang ditemukan tersebut lebih besar dari kaki manusia biasa.
"Dilihat panjang jarak langkahnya, ini sangat tidak lazim jika dibandingkan langkah kita manusia biasa. Makanya kami masih bingung dan sedikit waswas," kata Bahruni, warga setempat, Minggu (27/4/2014).
Bekas jejak kaki yang disebut warga setempat merupakan jejak kaki misterius itu mirip bekas jejak kaki manusia biasa. Hanya, ukuran bekas telapak kaki itu memang sedikit lebih besar dan membentuk lubang lebih dalam di banding bekas kaki manusia normal.
Keanehan yang membuat warga heran, jarak langkah antara satu bekas telapak kaki ke bekas telapak kaki lainnya cukup panjang, yakni sekitar 1,5 meter dan rata-rata sama. Jika dibandingkan, jaraknya sekitar tiga kali jarak langkah manusia normal atau warga setempat.
"Kami sudah mencoba melompat, jarak bekas kaki lompatan kami masih tidak sampai sejauh jarak telapak kaki misterius itu. Selain itu, kalau kita melompat jauh itu, maka jatuhnya bekas kaki tidak mungkin cuma satu kaki, pasti dua kaki," sambung Bahruni diamini warga lainnya.
Keanehan lainnya, puluhan bekas tapak kaki misterius yang membentuk satu jalur lurus itu hanya terdapat di petak cabai rawit dan tidak ditemukan di petak kebun sayur di sekelilingnya padahal struktur tanahnya serupa.
Jejak kaki misterius di lahan milik warga bernama Kursani itu diketahui muncul pada Selasa pagi. Pemilik lahan tidak mendapati adanya keanehan yang terjadi malam hari sebelum jejak kaki itu ditemukan, padahal kebun itu tepat di belakang pondok tempat pemilik lahan tinggal.
Kejanggalan justru ditemukan petani lain di sekitar bukit pasir yang terletak sekitar 500 meter dari lokasi ditemukannya jejak kaki itu. Beberapa petani mendengar ada pohon patah yang terdengar seperti dipatah secara paksa di kawasan pulau galam dekat bukit pasir.
"Selain suara pohon patah, juga ada suara seperti mengaum tapi orangnya tidak kelihatan. Makanya setelah mendengar itu, banyak yang ketakutan," kata seorang warga lainnya yang enggan menyebut namanya.
Dia menduga jejak kaki misterius itu ada kaitannya dengan mitos adanya makhluk gaib penunggu bukit pasir yang disebutkan bertubuh besar. Beberapa waktu lalu juga ada anak warga yang hilang selama delapan hari dan ditemukan di hutan galam dekat bukit pasir, dalam keadaan segar bugar.
Saat ini ada warga yang mengaku waswas dengan penemuan jejak kaki misterius itu. Namun ada pula warga yang menganggap hal lumrah mengingat di kawasan itu masih terdapat hutan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal gaib.
Sampai saat ini pihak berwajib setempat belum mengomentari temuan bekas telapak kaki aneh tersebut.
Belum ada kebenaran perihal kebenaran liliput dan raksasa tersebut, tetapi yang jelas mitos keberadaan mereka turut 'menjaga' kelestarian hutan. dengan adanya mitos-mitos tersebut, warga sekitar jadi takut untuk merusak atau berbuat sesuatu yang buruk di hutan.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment