Tak Hati-hati, Sex Toys Bisa Nyangkut Lho
Jakarta, Beraneka ragam sex toys, beragam pula cara pemakaiannya. Sembarangan pakai, risikonya mainan khusus untuk dewasa tersebut bisa nyangkut atau terjebak di dalam tubuh. Mau tidak mau, harus menahan malu untuk mencari pertolongan.
Seperti yang terjadi di Yunani beberapa waktu lalu, seorang pria dilarikan ke rumah sakit gara-gara ada sex toys terjebak di anusnya. Usut punya usut, ia menggunakan mainan seks milik pacarnya untuk dimasukkan ke pantat. Sayangnya, nyangkut karena kurang pelumasan.
Kasus lain menimpa Nigel Willis, seorang pria 50 tahun di Inggris. Sebatang sex toys jenis vibrator untuk wanita terjebak di anusnya, dan pria ini terlalu malu untuk mencari pertolongan ke rumah sakit. Alhasil, 5 hari kemudian ia meninggal karena infeksi.
Kasus sex toys nyangkut sebenarnya sangat jarang terjadi, terlebih jika digunakan sesuai peruntukannya. Dalam dua contoh kasus di atas, sex toys yang seharusnya dipakai di Miss V digunakan oleh para pria untuk dimasukkan ke dalam lubang anus.
Tentu saja berbahaya, tetapi jika sampai tersangkut maka kasusnya bisa dibilang ekstrem. Kecelakaan penggunaan sex toys yang paling sering ditemukan paing-paling hanya seputar lecet karena kurang lubrikasi, itu pun sangat jarang menyebabkan dampak yang fatal.
"Hampir tidak mungkin bila sex-toys bisa nyangkut pada vagina atau liang dubur. Karena saat orgasme, gerakan gerakan otot vagina dan dubur akan mendorong sex toys ke luar," dr Andri Wanananda, pemerhati kesehatan seksual dari Universitas Tarumanegara.
Sedangkan untuk risiko luka atau lecet, biasanya memang terjadi karena kurang lubrikasi. Normalnya, Miss V akan mengeluarkan lendir saat terangsang yang fungsinya sebagai pelumas. Karena perbedaan sensasi saat menggunakan sex toys dibanding hubungan seks yang sebenarnya, pelumasan bisa saja tidak maksimal.
"Solusi agar vagina tidak lecet, harus terlubrikasi," saran Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, seorang seksolog dari Universitas Udayana Bali.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment