Pengakuan Siswa SMK yang Dijadikan PSK oleh Teman Sekolah
"Saya dibayar Rp500 ribuan untuk sekali kencan."
Aparat kepolisian Resort Kota Depok Unit Perlindungan Perempuan dan Anak terus mendalami kasus prostitusi yang melibatkan siswi SMK di Depok Jawa Barat. Dari hasil penyedikan, modus bisnis haram ini ialah berkedok kafe.
Kasus ini terungkap setelah Agus, orangtua R (16 tahun) yang anaknya menjadi korban pekerja seks komersil (PSK) itu melapor ke polisi. Dari pengakuan korbannya, awalnya ia diiming-imingi bekerja di sebuah kafe oleh D, remaja yang juga berstatus siswi SMK alias teman sekelas korban.
"Ketahuannya setelah teman pria anak saya memberikan informasi bahwa selama ini putri saya telah ditipu oleh temannya dijanjiin bekerja di sebuah kafe. Namun, kenyataannya malah dijual ke pria hidung belang oleh sesama teman satu kelasnya sendiri," kata Agus saat dimintai keterangan oleh petugas penyidik Polresta Depok.
Orangtua korban yang berprofesi sebagai sopir angkot ini sebelumnya sempat menemui kendala saat sang putrinya tersebut tidak mau mengakui perbuatan teman satu sekolahnya itu.
"Tadinya nggak mau ngaku, tapi setelah saya paksa akhirnya ngaku juga. Anak saya telah dijual Rp500 ribu untuk setiap kali kencan," ujar dia.
R pun tak menampik hal itu. Di hadapan penyidik, ia mengaku diajak bekerja di sebuah kafe di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Di sana dia dikenali sama seorang wanita muda dengan sebutan "Mami".
"Saya dibayar Rp500 ribuan untuk sekali kencan," ucapnya singkat.
Sementara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polresta Depok, Iptu Elli Padiansari, mengaku masih butuh penyelidikan lebih dalam. Pasalnya, keterangan korban berbeda.
"Sebenarnya tidak ada iming-iming, kemauan mereka sendiri. TKP nya masih belum jelas, ini yang sedang kami telusuri," singkat Elli.
Siswi SMK di Depok Dijual Teman Sekolah untuk Jadi PSK
Aparat kepolisian Sektor Pancoran Mas, Depok, berhasil mengungkap kasus prostitusi yang melibatkan kalangan pelajar di Kota Depok. Ironisnya lagi, baik pelaku maupun korbannya masih berstatus pelajar dan teman satu sekolah.
Kasus ini terungkap setelah Agus, orangtua R, remaja usia 16 tahun, yang menjadi korban melapor ke polisi. Anak baru gede (ABG) berambut panjang yang baru duduk di bangku kelas 1 SMK swasta di Depok ini mengaku dijual ke pria hidung belang oleh D, salah satu teman sekolahnya sendiri.
"Jujur saya sangat syok begitu mengetahui anak saya dijadikan PSK. Saya berharap, baik pelaku maupun mucikarinya segera dihukum berat," ujar Agus dengan mata berkaca-kaca saat melapor di Mapolresta Depok, Sabtu malam, 10 Januari 2015.
D yang diduga sebagai pemasok sejumlah wanita penghibur ini diketahui adalah seorang siswi kelas satu di salah satu SMK swasta di kawasan Pancoran Mas, Depok. Di hadapan penyidik, D mengaku mendapat upah Rp100 ribu untuk satu kali transaksi.
D pun tak menampik jika diminta untuk memasok ABG oleh seorang mucikari. "Saya baru dua kali melakukan ini, tadinya mau dibawa ke Lenteng Agung," ucapnya singkat.
Guna penyelidikan lebih lanjut, kasus itu kini dalam penyelidikan polisi. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok, Iptu Elli Padiansari, menegaskan, masih mengembangkan kasus ini.
Rahasia Terlarang Anak Bispak SMK
investigasi
,
lokalisasi
,
prostitusi
,
reportase
,
seks
,
sex
,
telisik
,
telusur
,
underground
Edit
0 komentar :
Post a Comment