Hikayat Mistis di Candi Agung Amuntai, Kalimantan Selatan
Amuntai, Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan, ternyata menyimpan pesona mistis yang menarik untuk diselami. Anda yang penasaran bisa menikmati hikayat mistis Candi Agung Amuntai. Bagaimana kisahnya?
Berkunjung ke situs Candi Agung Amuntai, kita akan menemukan suasana penuh mistik di dalamnya. Candi Agung dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang berjaya di abad 7-8 Masehi. Menurut hikayat yang dipercaya oleh penduduk setempat, Candi Agung berada di pinggir laut, bersebelahan dengan pelabuhan kapal. Namun, kehendak alam-lah yang merubah lautan menjadi daratan.
Dahulu kala, menurut cerita turun temurun, datanglah seorang saudagar kaya ke Pulau Hujung Tanah untuk mencari tanah harum, panas dingin dan berbau wangi. Kebetulan lokasi di sekitar Candi Agung, sesuai dengan lokasi yang dicari, maka sang saudagar menyambangi Negara Dipa, lalu dia menjadi rajanya.
Di lokasi situs Candi Agung tersbut, kita akan melihat sisa-sisa kejayaan Negeri Dipa tersebut. Di sana, kita bisa menyaksikan tempat peninggalan sejarah seperti Tiang Mahligai, Tiang Sembilan, tempat pertapaan Pangeran Suryanata, juga benda bersejarah temuan para arkeolog di lokasi tersebut seperti fragmen bunga teratai, guci China, dan aneka tembikar bertuliskan huruf China. Benda temuan para arkeolog tersebut sebagian disimpan di Museum yang didirikan di lokasi Candi Agung tersebut.
Berkunjung ke Candi Agung, kita akan merasakan suasana mistis di sekitarnya. Banyak pengunjung datang ke Candi Agung untuk mencari berkah pribadi. Banyak yang melakukan hajat mandi di Sumur Tiang Sembilan dan meletakkan kain kuning di Pertapaan Pangeran Suryanata. Para pengunjung juga biasanya mandi di bekas tempat yang dipercaya sebagai bekas dermaga pelabuhan Negeri Dipa.
Jika para traveller mempunyai jiwa petualang dan ingin merasakan suasana-suasana mistis yang kental, Candi Agung Amuntai adalah salah satu pilihan yang mengesankan.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment