6 Aturan Jika Ingin Sukses Turunkan Berat Badan Sejak Awal Tahun
Jakarta - Menurunkan berat badan menjadi resolusi banyak orang setiap tahunnya. Sayangnya sebagian besar orang gagal menjalani resolusi tersebut. Pada akhir tahun, berat badan ternyata tetap atau bahkan bertambah semakin banyak.
Apakah Anda termasuk? Jika iya, pada 2015 ini jangan hanya jadikan resolusi tersebut sekadar resolusi. Agar berat badan impian yang sudah dicita-citakan di awal tahun itu tercapai di akhir tahun, terapkan enam aturan ini:
1. Makan Teratur
"Melewatkan makan di waktu yang seharusnya bisa berdampak buruk pada metabolisme tubuhmu," ujar ahli nutrisi asal Toronto, Kanada, Aviva Allen. Ketika makan tidak di waktu yang seharusnya, tubuh secara otomatis akan menyimpan lemak untuk dijadikan energi saat beraktivitas. Jangan sampai Anda membiarkan tubuh menyimpan lemak karena bisa mengundang berbagai penyakit. Sebaiknya, makan secara teratur dalam porsi kecil, setiap tiga jam. Makanan yang dikonsumsi juga harus makanan sehat seperti sayuran dan buah. Disarankan untuk tidak makan di atas pukul tujuh malam karena setelah waktu tersebut metabolisme tubuh akan melambat.
2. Kurangi Porsi Makan
Aturan kedua ini memang simple: semakin sedikit makan, berat badan pun akan berkurang. Agar rencana mengurangi porsi makan ini terwujud, cobalah makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil. Dengan semakin sedikitnya ruang untuk menaruh makanan, porsi makan pun jadi lebih terkontrol. Saat membeli makanan berkalori tinggi sebaiknya pilih juga yang berukuran lebih kecil.
3. Ubah Mindset
Ketika orang menjalani diet penurunan berat badan, makanan seolah menjadi musuh besarnya. Padahal makanan adalah sumber energi dan kelangsungan hidup. Saat Anda bermusuhan dengan makanan dan mengurangi asupan makan secara tiba-tiba, metabolisme tubuh akan melambat karena perlu menyimpan energi. Oleh karena itu orang yang sedang diet dan menganggap makanan adalah musuh malah semakin mendambakan makanan seperti cokelat dan junk food yang bisa mengembalikan level energi dengan cepat. Hal ini pun menyebabkan penurunan berat badan jadi melambat setelah minggu pertama diet dimulai.
4. Jangan Makan Terburu-buru
Jika Anda bisa menghabiskan makanan di piring sampai bersih kurang dari 20 menit, maka Anda berisiko lebih besar makan berlebihan setiap hari. Otak perlu waktu 20 menit untuk mengirimkan sinyal kenyang ke tubuh. Jika Anda makan terlalu cepat, otak tidak sempat mengenali rasa kenyang sehingga Anda akan terus makan dengan asumsi perut masih lapar. Maka dari itu, makanlah secara perlahan dan nikmati setiap rasa dan tekstur di dalam mulut. Kunyahan yang lama akan merangsang produksi air liur yang mengeluarkan enzim untuk membantu sistem pencernaan bekerja lebih ringan.
5. Bersih-bersih Isi Kulkas dan Lemari Dapur
Sebelum memulai diet di awal tahun ini, tengok dulu isi kulkas dan lemari dapur Anda. Apakah di dalam sana berisi makanan seperti cokelat, saus, mayonaise, aneka jenis minuman manis, keripik kentang, keripik singkong, biskuit dan lain-lain? Segera lakukan 'pembersihan'. Ingat, Anda akan menjalani diet penurunan berat badan, jadi jika isi lemari Anda masih ada makanan-makanan tersebut, kesuksesan resolusi akan semakin kecil. Ganti isi kulkas dan lemari dapur dengan makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Memang kedua jenis makanan tersebut bukan yang bisa bertahan lama, oleh karena itulah Anda perlu rutin berbelanja.
6. Pahami Penyebab Keinginan Makan
Sangat penting untuk memahami kondisi apa yang membuat Anda jadi mendambakan makanan. Terkadang penyebabnya bukan hanya karena stres atau demi kenyamanan saja, tapi bisa juga berhubungan dengan hormon. Misalnya ketika PMS (Premenstrual Syndrome), terjadi perubahan hormon pada wanita sehingga membuat mereka menginginkan makanan manis atau asin. Faktor lainnya bisa juga karena mood. "Contoh umumnya adalah depresi," ujar Dr. David Lau, pimpinan dari Obesity Canada. "Ketika seseorang depresi, mereka bisa menjadi tidak aktif secara fisik. Dan ketika mereka sedih, mereka akan mencari sesuatu yang membuat mereka merasa lebih baik dan terkadang makanan bisa menjadi obat yang bersifat adiktif," tambahnya seperti dikutip Health Mag.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment