Begini Perkiraan Wajah 'Hobbit' Wanita di Flores
Gambaran wajah manusia kerdil dari era 700 ribu tahun silam yang tulang-belulangnya ditemukan Flores belum lama ini. University of Wollongong: Dr Susan Hayes
Jakarta - Temuan manusia purba kerdil atau 'hobbit' di Nusa Tenggara Timur sedang hangat dibicarakan. Seorang peneliti di Australia pernah membuat perkiraan wajahnya. Bagaimana kira-kira penampakan wajah manusia purba tersebut?
Peneliti senior di University of Wollongong Australia pernah membuat gambaran wajah Homo floresiensis dari Flores, NTT, pada tahun 2012 lalu. Dia memang pernah terlibat dalam proses penelitian di situs tersebut selama beberapa tahun.
"Di media sering disebut 'facial reconstruction', tapi karena saya bekerja berdasarkan bukti dan bekerja di ilmu arkeologi, kami lebih senang menyebutnya 'facial approximation', kata Dr Hayes seperti dikutip artikel di uow.edu.au.
Foto-foto wajah yang dibuat Hayes kini kembali muncul di sejumlah media di Australia dan dikaitkan dengan temuan fosil gigi dan rahang bawah manusia purba tertua dan diperkirakan hidup 700 ribu tahun lalu. Tingginya diperkirakan lebih kecil daripada homo floresiensis.
Hayes menyebut gambar temuannya adalah seorang wanita. Proses rekonstruksi wajah ini disebutnya sebagai pekerjaan yang sulit, terutama menyengkut manusia purba arkaik.
"Dia bukan gambaran seseorang yang disebut cantik, tapi dia jelas sangat istimewa," katanya.
Peneliti dari Australia Gert Van den Bergh sebelumnya menjelaskan, temuan fosil enam gigi dan pecahan rahang bawah di Mata Menge, menunjukkan bahwa fosil itu berukuran kecil, lebih kecil dari Homo Florensiensis. Dari situ, disimpulkan tinggi manusia kerdil itu hanya kurang dari satu meter.
Gert Van den Bergh tak berani menyimpulkan terlalu cepat mengenai fosil manusia purba dari Mata Menge ini. "Ini yang kita dapat baru gigi dan potongan rahang bawah. Ada serpihan otak, tapi kecil sekali, tidak berarti apa-apa," imbuhnya.
Dari hasil penelitian gigi itu, disimpulkan usia fosil manusia purba di Mata Menge sekitar 700 ribu tahun lalu.
"Temuan yang ditemukan di Ngada ini umurnya kira-kira 700 ribu tahun. Di Sangiran saja kalau tidak salah 60 ribu tahun. Ini bisa membuka wacana peradaban kita, 700 ribu tahun lalu sudah ada manusia di NTT," ujar Staf Ahli Bidang Investasi dan Produksi Kementerian ESDM, Yun Yunus Kusumahbrata.
Dugaan keberadaan fosil manusia purba di Ngada sendiri sudah dilaporkan pada 1956 oleh raja yang berkuasa saat itu di sana. Dia menemukan fosil tulang diduga binatang. Setelah itu peneliti dari luar negeri mulai terjun meneliti.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment