Perth Grammar School "merekrut" burung elang untuk menakuti-nakuti burung camar. Menyusul serangkaian keluhan dari staf dan murid sekolah.
"Dewan mengatur pengadaan aktivitas elang di Perth Grammar School sebagai tindakan pengendalian hama untuk mencegah burung-burung camar yang telah bersarang di sana dan menyebabkan gangguan bagi murid, staf dan pengunjung," ungkap seorang juru bicara Perth and Kinross Council, seperti dilansir dari The Independent.
Spiney the Harris Hawk pun dibawa untuk mengawasi sekolah. Burung itu menjadi bagian dari operasi sekolah sebesar 7.000 Pound (Rp 133 juta) setelah staf melaporkan burung camar menyerang pelajar dan mencuri makanan.
"Total biaya untuk seluruh layanan pemakaian elang sebesar 6.000 Pound (Rp 114 juta), dengan biaya tambahan 1.000 Pound (Rp 19 juta) untuk program penghentian sarang camar," lanjut juru bicara itu.
Spiney sempat sesaat ditemani elang lain bernama Jean dalam menjalankan aksinya. Mereka berpatroli di lapangan sekolah dan taman bermain.
Setelah beberapa minggu melindungi murid di Perth Grammar School, kontrak Spiney pun berakhir. Hal tersebut sudah dikonfirmasi sekolah.
"Tindakan pengendalian hama pada tahap ini sekarang telah usai. Namun kami akan melanjutkan dengan langkah-langkah lain untuk mencegah burung camar dari sekolah. Seperti pemindahan sarang dan memastikan lingkungan sekolah serta murid tidak mendorong burung camar itu untuk kembali," tambah pihak Perth and Kinross Council.
Penggunaan burung pemangsa telah jadi metode yang kian populer dalam mengendalikan hewan pengganggu yang tak diinginkan serta menghalangi burung camar secara baik-baik. Beberapa pusat perburuan dengan memakai elang mengiklankan burung mereka seperti itu.
Pekan lalu, Hillingdon Hospital di Inggris juga mengumumkan telah mempekerjakan pelatih elang guna menakut-nakuti merpati yang bertengger di sana. Merpati itu dianggap berbahaya bagi kesehatan publik.
0 komentar :
Post a Comment