Kisah seram gedung Bank Panin Bintaro sebelum roboh
Gedung Bank Panin Bintaro yang terbengkalai, Kamis kemarin roboh sekitar pukul 15.00 WIB. Debu dari puing bangunan yang berlokasi dekat Bintaro Trade Center, Sektor 7, Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu memenuhi area sekitar.
Dugaan sementara bangunan roboh disebabkan pembongkaran rangka bangunan. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Jadi itu sebenarnya gedung Bank Panin Bintaro, yang konstruksinya dibangun pada 1995 oleh Jaya Property," kata Kapolres Kota Tangsel AKBP Ayi Supardan, Kamis (2/6).
Bangunan itu dulunya dibeli pihak Bank Panin dari Jaya Property sekitar tahun 2000, karena ketika itu sedang krisis moneter. Awal bangunan setinggi 17 lantai, kemudian ditambah empat lantai dengan kontraktor Jaya Konstruksi.
"Namun uji kelayakan dinyatakan tidak lulus uji atau tidak kuat, sehingga bangunan dibiarkan untuk tidak dilanjutkan. Kemudian rangka tersebut di beli oleh H Rozak, H Tulsiam dan H Soleman. Kemudian tanggal 1 Mei 2016 mulai dilakukan pembongkaran secara manual oleh pekerja sebanyak 15 orang," cerita Ayi.
Ke-15 pekerja itu, lanjut Ayi, di bawah kendali mandor Khairul Anwar (28). Di hari kejadian, saat itu para pekerja sedang melepas lelah di belakang gedung, tiba-tiba sebagian sisi depan gedung runtuh.
Gedung Roboh di Bintaro Dikenal AngkerTANGERANG SELATAN - Robohnya gedung 17 lantai di Sektor VII Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kamis (2/6/2016) sekira pukul 14.30 WIB menyisakan sejumlah cerita misteri dari warga sekitar.
Abdul Rachim (48), salah seorang tukang ojek yang mangkal di pertigaan Pasar Modern Bintaro, mengatakan, sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekitar jika gedung yang dibangun sejak 1995 itu terkenal angker dan menyimpan banyak cerita misteri.
"Dulu warga sini sering lihat penampakan yang aneh-aneh kalau lewat dekat gedung itu, ada suara kayak perempuan manggil begitu," kata Rachim di pangkalan ojeknya kepada Okezone.
Selain itu, pria paruh baya yang kediamannya berada persis disamping Bintaro Trade Centre (BTC) tersebut menambahkan, pernah ada seorang perempuan yang kesurupan saat berduaan dengan pasangannya di belakang gedung angker tersebut.
"Pernah ada orang pacaran di sekitar belakang gedung itu, terus cewek-nya kesurupan," ujarnya.
Gedung tua yang dibangun oleh Jaya Property itu memang tampak terbengkalai sejak dibeli Panin Bintaro pada 1998. Gedung tersebut dinyatakan tidak layak uji karena posisi gedung yang dianggap miring.
Hingga akhirnya pada 1 Mei 2016, pengelola gedung tersebut memutuskan untuk membongkar secara manual dengan melibatkan 15 orang pekerja.
Misteri Perempuan Berbaju Putih di Atas Gedung Bintaro yang Roboh
TANGERANG -- Bangunan mangkrak milik Bank Panin di Jalan Boulevard Raya, Bintaro Jaya Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), kembali ramai diperbincangkan.
Seperti diberitakan, separuh bangunan ini roboh pada Kamis (2/6/2016) sore sekitar pukul 15.00.
Saat itu belasan pekerja sedang membongkar secara manual bangunan yang mangkrak belasan tahun silam ini. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Banyak cerita mistis terkait gedung hantu Bintaro yang membuat bulu kuduk berdiri.
Beberapa di antaranya adalah kisah penemuan mayat dibungkus karung di dalam gedung, juga penampakan hantu dalam sosok perempuan yang amat sering diceritakan warga.
Siti Aliyah (40), warga Jalan Tegal Rotan Raya, persis di belakang gedung angker tersebut menceritakan keangkeran gedung itu.
Ia mengatakan, beberapa sosok yang pernah dilihat warga antara lain perempuan berambut panjang dan berjubah putih dengan mulut penuh darah, gadis tergantung di atas gedung, hingga rintihan-rintihan mirip suara perempuan menangis.
Ami, warga lain, mengatakan bahwa dua tahun lalu ada seorang gadis muda yang bunuh diri di BTC (Bintaro Trade Center) dan diduga berhubungan dengan kehadiran hantu di gedung mangkrak itu.
Kala itu, terang Ami, seorang gadis ABG bernama Amelia tewas setelah melompat dari lantai 3 gedung BTC yang terletak persis di sebelah gedung Bank Panin yang mangkrak itu.
Yang membuatnya misterius, Amelia disebut bunuh diri dengan melompat dari lantai 3 sambil menghadap ke arah gedung hantu itu.
Beredar kisah, saat itu dia diperintahkan oleh hantu wanita yang ada di dalam gedung itu untuk melompat dari atas gedung BTC.
Lebih tragis lagi, setelah gadis yang merupakan warga Kampung Sawah, Pondok Aren ini terhempas di bawah, sesaat kemudian tubuhnya terlindas oleh sebuah sedan Honda Jazz yang kebetulan baru keluar dari parkiran lantai basement.
Hingga kini, apa motif Amelia bunuh diri masih misterius.
Hanya saja, menurut informasi yang dihimpun Warta Kota, di malam naas itu, Amelia menunjukkan perilaku aneh.
Sebelum meloncat, Amelia sempat mengucapkan permintaan maaf kepada satpam BTC, Mohammad, yang saat itu tengah berjaga.
Namun, karena dikira iseng, Mohammad tidak menanggapi. Saat itu Mohammad mengira Amelia stres.
Sesaat setelah Amelia pergi dari pos security, Mohammad dan rekan-rekan mendengar suara dentuman keras.
Tak ayal, petugas keamanan langsung menuju arah suara. Rupanya, tubuh Amelia telah terbujur kaku penuh darah.
Kejadian ini berlangsung pada sekitar pukul 22.30. Pada saat peristiwa terjadi, situasi BTC sudah sepi karena para pedagang sudah menutup toko.
Pengunjung pun sudah pulang. Hanya petugas keamanan yang berada di lokasi.
Namun, beredar informasi bahwa warga yang tinggal di belakang gedung itu melihat Amelia lompat sambil menghadap gedung Bank Panin yang terkenal berhantu.
Belum pernah dipakai
Gedung ini terkenal karena gedung ini belum pernah digunakan sama sekali sejak dibangun di tahun 1990-an silam.
Rencananya, lahan bekas gedung yang belum pernah dipakai sejak mulai berdiri itu nantinya akan dimanfaatkan untuk mal dan apartemen.
Menurut catatan Warta Kota, gedung ini pernah mengalami proses pembongkaran pada 15 April 2015.
Namun kemudian, proyek pembongkaran gedung 24 lantai itu tak berlanjut lantaran pekerjanya mogok.
Para pekerja yang mogok tersebut adalah anak buah seorang juragan besi asal Madura, yang membeli bangkai gedung hantu itu seharga miliaran rupiah.
Terdapat berbagai versi mengenai identitas pembongkar gedung dan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli bangkai gedung itu.
Ada yang bilang harganya Rp 7 miliar, Rp 17 miliar, Rp 24 miliar, bahkan Rp 40 miliar.
Siapa orang yang rela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli gedung angker itu juga belum bisa terpecahkan.
Minah (52), warga Jalan Tegal Rotan Raya, Pondok Aren, yang terletak di belakang gedung misterius itu, misalnya, berkata bahwa juragan besi itu bernama Haji Subur dan bertempat tinggal di Jakarta.
Menurutnya, uang yang dikeluarkan Haji Subur membeli gedung itu mencapai Rp 17 miliar.
Dikatakan Minah, Haji Subur memang terbiasa membongkar gedung-gedung tua.
Usai dipreteli, barang-barang seperti besi, kaca, logam, dan sebagainya itu akan diangkut ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk selanjutnya dijual ke luar Jakarta.
Setahun lebih berlalu tanpa ada aktivitas pembongkaran gedung yang konon menjadi sarang makhluk halus (hantu) itu.
Cerita 'Wanita Muda' Penunggu Gedung Tua yang Roboh di BintaroTangerang Selatan - Gedung tua di Bintaro Sektor 7, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten yang roboh pada Kamis 2 Juni 2016, ternyata menyimpan kisah tersendiri bagi warga sekitar ataupun satpam yang berjaga. Bangunan belasan lantai tersebut dikenal sebagai gedung berhantu.
Saat Liputan6.com menyambangi gedung roboh tersebut, jarum jam di pergelangan tangan masih menunjukkan pukul 18.30 WIB. Lantunan azan Magrib baru berlalu, awan hitam peralihan malam datang. Seketika 'gedung hantu' yang baru saja roboh Kamis sore sekitar pukul 14.25 WIB, diselimuti kegelapan.
Pekat, tidak ada sama sekali lampu yang menerangi. Bahkan sesekali angin malam meniupkan debu-debu bekas reruntuhan. Taburan debunya terlihat jelas tersapu angin, putih, dan membentuk gumpalan seperti puting beliung versi mini.
Bertiup dari lantai 17 hingga ke jalan raya Bintaro yang ada di depannya. Bila diambil melalui kamera handphone, binatang malam berukuran kecil tiba-tiba saja bertumpuk memenuhi bidikan kamera.
Tiba-tiba, pluk! Batu kerikil jatuh dari atas yang diperkirakan lantai 10, ke arah jalan raya. Jalan yang semula ramai oleh awak media dan polisi, yang sehabis magrib menjadi sepi.
Lalu, pluk! Kerikil seperti ditimpukkan lagi. "Ada yang nimpuk ya," tanya Wahyu, seorang warga Ciputat yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek pangkalan. Dia sengaja datang untuk mengabadikan gedung tua yang dia lihat di televisi roboh.
Terkenal Angker
"Gedung ini memang dikenal angker, lihat saja tuh (menunjuk arah yang diperkirakan lantai 10) ada cewek, pakai baju merah. Dia dikenal penunggu sini, tukang ojek di sini sudah kenal semua," kata dia.
Maka tak heran, sejak awal pria paruh baya itu berada di sana, sasaran kamera telepon genggamnya selalu mengarah ke atas. Lalu ke bawah, seolah mencari jejak kerikil yang dijatuhkan.
Wahyu mengaku dialah yang dari tadi 'jahil' menimpukkan kerikil dari atas gedung ke jalan raya. "Selama saya di sini sebelum magrib sampai sekarang, kira-kira sudah lebih dari 10 kali dia main-main begitu," tutur Wahyu.
"Kalau ke belakang gedung ini, warga Tegal Rotan bakal ngaku ada perempuan berjubah putih rambut panjang, yang nunggu bagian belakang gedung," ia menambahkan.
Gedung tua di Bintaro Roboh
Untuk membuktikan perkataannya, Liputan6.com pun coba menuju ke belakang gedung melalui Jalan Tegal Rotan Raya, di sana banyak warga setempat yang berjualan masakan rumahan spesialis beroperasi malam hari.
Gedung tersebut bersebelahan dengan pusat perbelajaan BTC. Menurut warga setempat, dari atas gedung BTC itu dua tahun lalu pernah ada wanita yang bunuh diri.
"Dia terjun, sampai ke area bawah itu (menunjuk ke area BTC dan gedung tua). Mati seketika," kata Agus (32) warga yang sehari-hari berjualan ketupat sayur khas Betawi.
Setelah kejadian itu, entah mengapa banyak keganjilan di gedung tersebut. Bahkan salah satu satpam BTC yang enggan disebutkan namanya itu mengaku sangat ketakutan bila datang jadwal berjaga malam.
"Saya kalau harus jaga malam ketakutan sendiri. Dari gedung itu, ada saja yang sering lewat, misal malam ini pocong, besok bisa kuntilanak. Terus saja begitu tiap malam," ujar dia.
Tapi untungnya, berbagai penampakan di gedung tersebut tidak pernah mengganggu siapa pun yang lewat atau berjaga.
Bahkan, gedung tua buatan 1995-1996 itu juga dijaga oleh satpam yang secara bergantian bertugas. "Ada satpamnya kok, makanya enggak pernah ada yang ganggu, apalagi mau masuk buat mesum di dalam, pada takutlah, makanya disebut gedung hantu," kata sang satpam.
Kronologi Robohnya Gedung Kosong di Bintaro
Jakarta - Gedung kosong di Kawasan CBD Bintaro Sektor VII, Tangerang Selatan, roboh karena sudah tua dan terjadi kesalahan konstruksi sejak lama. Beruntung tak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
Begini kronologi robohnya gedung yang awalnya adalah milik Panin Bank itu yang dihimpun detikcom dari saksi di lokasi kejadian dan polisi, Kamis (2/6/2016):
Pukul 08.00 WIB
12 Pekerja melakukan perobohan gedung secara manual menggunakan alat bodem. Menurut polisi, mereka sudah bekerja sejak tanggal 1 Mei lalu.
Pukul 12.00 WIB
Para pekerja beristirahat.
Pukul 14.00 WIB
Ada bunyi keras selama beberapa menit. Sejumlah material gedung mulai berjatuhan. Para pekerja yang masih beristirahat lari menjauhi gedung kosong.
Pukul 14.30 WIB
Sisi barat dan sisi selatan bagian bawah gedung dipastikan roboh. Dentuman yang keras terasa hingga sejauh 3 KM, bahkan ada yang mengira ada gempa bumi terjadi.
Pukul 15.00 WIB
Warga menyemut di lokasi. Pengunjung swalayan yang lokasinya berada di belakang gedung roboh berhamburan keluar untuk melihat. Pegawai dan pengunjung Bank Permata dan Bank Mandiri yang berada di dekat lokasi melakukan hal yang sama. Mereka tidak berani mendekati gedung sebab ada kepulan debu putih keluar dari gedung.
Pukul 15.45 WIB
Kepulan asap putih menghilang dan warga mulai mendekat ke arah gedung yang roboh. Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan memastikan ada kesalahan pondasi dan struktur bangunan yang salah pada pembangunan gedung ini sehingga dinyatakan tidak lulus tes kelayakan.
Pukul 16.00 WIB
Polisi mengamankan TKP dan menutup Jalan Boulevard Raya, Bintaro, agar pengendara tidak melewati jalan di depan gedung yang roboh. Satu unit pemadam kebakaran pun didatangkan untuk berjaga-jaga.
Pukul 17.30 WIB
Warga mulai meninggalkan lokasi.
Pukul 18.30 WIB
Petugas Dishub dan polisi selesai memeriksa lokasi. Namun sejumlah personel polisi dikerahkan untuk berjaga di ujung jalan yang ditutup, yakni dari exit tol Pondok Aren menuju sektor IX.
Jalur yang ditutup hanya yang menuju Pondok Aren atau Sektor IX saja. Pengendara yang biasanya bisa langsung belok ke kiri terpaksa harus naik flyover terlebih dahulu lalu memutar. Belum jelas sampai kapan penutupan dilakukan. Polisi masih menunggu kejelasan mengenai gedung tersebut.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment