Zat dari Magic Mushroom Ditengarai Mampu Redakan Depresi
Jakarta, Magic mushroom Psilocybin mushrooms adalah sejenis jamur yang tumbuh di kotoran hewan.Jamur ini memberikan efek halusinasi ketika dikonsumsi karena zat aktif bernama psilosibina yang di kandungnya. Nah, sebuah studi menyebut kandungan zat yang menyebabkan halusinasi ini bisa digunakan untuk meredakan depresi.
Robin Carhart-Harris, peneliti dari Imperial College London melakukan penelitian kepada 6 pria dan 6 wanita berusia 30 hingga 64 tahun. Seluruh partisipan didiagnosis mengidap depresi dan obat-obatan yang ada tidak mampu meredakan gangguan jiwa yang dimiliki.
Para partisipan diberikan kapsul berisi psilocybin, zat dari jamur ajaib yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, dua kali dengan rentang waktu 7 hari. Setelah itu, tekanan darah, denyut jantung hingga gejala gangguan jiwa partisipan dipantau oleh dokter selama lima minggu.
Hasil penelitian menyebut seluruh partisipan mengalami penurunan gejala depresi setelah tiga minggu. Mereka mengaku memandang dunia dengan lebih baik, berbeda dari sebelumnya.
"Hasil penelitian ini cukup menggembirakan. Namun kita harus hati-hati menyikapinya. Zat ini bukan peluru ajaib yang bisa menyembuhkan depresi dengan sekali pemakaian," tutur Carhart-Harris, dikutip dari Reuters.
Profesor David Nutt, pakar neuropsikofarmakologi juga dari Imperial College London yang juga tergabung dalam penelitian ini, menyebut tidak ada efek samping serius yang dialami oleh para partisipan. Meski begitu, penggunaan zat-zat halusinogen diketahui dapat menyebabkan rasa cemas dan ketakukan berlebihan (paranoia).
Ia juga mengatakan meski hasil penelitian cukup baik, penggunaan psilocybin bukanlah standar utama dalam penanganan depresi. Obat anti-depresan dan cognitive behavioral therapy adalah jenis pengobatan dan terapi yang harus dilakukan.
"Obat anti-depresan dan terapi perilaku tidak berpengaruh terhadap sekitar 20 persen pasien depresi. Pada merekalah kami mencoba penggunaan psilocybin," ungkap Nutt.
Terakhir, Carhart-Harris juga menyampaikan imbauan untuk tidak terkecoh dengan penelitian ini. Ia mengatakan orang yang mengalami gejala depresi tetap harus memeriksakan diri ke dokter dan jangan langsung mengonsumsi jamur ajaib dengan harapan untuk sembuh.
"Konsumsi jamur ajaib tidak disarankan bagi Anda yang mengidap depresi. Penelitian kami dilakukan dengan langkah-langkah pengamanan yang tepat dan jika masyarakat meresepkan sendiri jamur ajaib untuk mengatasi depresi mereka, itu tindakan yang sangat berisiko," ungkapnya.
0 komentar :
Post a Comment