Beberapa waktu lalu sebuah lembaga riset pemasaran bernama GfK mengadakan survei kepada 1.000-an perokok berumur 16-64 tahun di Australia. Mereka diperlihatkan beberapa kemasan rokok dengan warna yang berbeda-beda, yaitu cokelat gelap, lime green, putih, krem, abu-abu gelap, warna mustard juga warna hijau-kecoklatan yang disebut 'opaque couche'.
Ternyata sebagian besar partisipan mengatakan 'opaque couche' ini berada di urutan teratas sebagai warna yang paling 'jelek' atau tidak menyenangkan.
Bahkan menurut peneliti, tak ada yang bisa menyamai reaksi yang diberikan partisipan ketika melihat opaque couche dan mengingatkan mereka pada hal-hal seperti 'kematian' dan 'kotor' tanpa ada satupun hal positif yang berkaitan dengannya.
"Kami memang tidak ingin menciptakan kemasan yang menarik untuk menarik konsumen. Sebaliknya peran kami adalah membantu mengurangi permintaan klien, kalau perlu sampai meminimalisir penggunaan produknya," ungkap Victoria Parr dari GfK seperti dilaporkan Newsmax.
Sejak saat itu, warna tersebut dipergunakan sebagai warna bungkus rokok yang dijual di Australia, lengkap dengan peringatan kesehatan. Tujuannya tentu satu agar mendorong orang malas membeli rokok dan mengisapnya.
Benar saja, baru-baru ini dari hasil pengamatan awal dilaporkan bahwa penjualan rokok di Australia menjadi menurun, dan ketika kemasan rokok ini diujicobakan di Inggris, efeknya pun tak jauh berbeda. Untuk itu, rencananya negara seperti Prancis dan Irlandia akan menggunakan metode serupa.
Lalu apa yang membuatnya istimewa? Seorang konsultan warna bernama Angela Wright menerangkan, opaque couche identik dengan feses atau kotoran manusia.
Dibandingkan dengan warna lainnya, warna yang juga mempunyai sebutan 'Pantone 448 C' ini juga mempunyai kemampuan 'menarik perhatian' yang paling rendah. Di sisi lain, warna ini juga 'memperlihatkan persepsi bahaya' yang maksimal sehingga dianggap cocok untuk meredam keinginan merokok seseorang.
0 komentar :
Post a Comment