Misteri Paedofil Ganas Inggris

Gara-gara Bintik Kecil di Jari, Paedofil Inggris Ditangkap

Terdakwa pelaku paedofilia asal Inggris, Richard Huckle.

KUALA LUMPUR - Lewat sebuah kata dan sebuah bintik secara tidak langsung menyebabkan penangkapan buronan paedofil Richard Huckle yang sejak lama bermukim di Malaysia.

Kepolisian di Australia dan Eropa menyadari sebuah situs pedofil bernama Zona Cinta tersembunyi dalam apa yang disebut jaringan gelap.

Situs-situs itu dilindungi password, enkripsi dan perangkat lunak khusus. Para pengguna benar-benar anonim.

Gambar dan video di dalam situs ini sangat mengerikan karena melibatkan penyalahgunaan bayi dan anak-anak.

Para anggota situs ini harus mengunggah materi yang sangat vulgar untuk bisa tetap menjadi anggota situs yang memiliki puluhan ribu akun terdaftar.

Petugas dari satuan tugas Argos di Australia mengetahui, bahwa pencipta situs itu menggunakan salam yang tak biasa, yaitu 'hiyas.'

Setelah mendalami keruwetan obrolan dan forum di dunia maya, polisi menemukan sebuah akun Facebook milik seorang pria yang menggunakan ucapan sama.

Meskipun halaman Facebook itu palsu, polisi bisa mengidentifikasi foto sebuah kendaraan yang menuntun mereka kepada seorang pria bernama Shannon McCoole, pekerja pelayanan anak di Adelaide.

Ketika petugas masuk ke rumah McCoole, pria sedang mengelola situs paedofil itu secara online.

Saat polisi menahan dan mengambil foto McCool, mereka menemukan sebuah bintik kecil di salah satu jarinya.

Polisi kemudian memastikan bintik di jari McCool cocok dengan binik yang terlihat di banyak gambar pelecehan seks anak-anak.

Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Satgas Argos mengasumsikan identitas McCoole dan mengambil alih pengelolaan situs. Tahun lalu ia dihukum 35 tahun penjara.

Salah seorang pengguna situs yang paling aktif adalah Huckle.

Degan menggunakan data yang diperoleh dari situs itu dan informasi yang diunggah Huckle ke media sosial dan situs internet lain, polisis mengetahui latar belakangnya pria itu dan tempat tinggalnya.

Polisi kemudian sadar, Huckle akan kembali ke Inggris untuk menjalani liburan Natal 2014, maka mereka mengabarkan hal itu kepada Badan Kriminal Nasional Inggris.

Alhasil, saat mendarat di bandara Gatwick, London, polisi sudah menanti dan langsung menahan Huckle.

Dari komputer milik Huckle dan perangkat penyimpan data yang terenkripsi, mereka menemukan puluhan ribu gambar dan video cabul.

Dalam persidangan terakhir, Richard Huckle, mengaku bersalah telah mengambil foto dan merekam video porno puluhan anak-anak dan mengunggahnya ke internet.

Dari puluhan anak itu, korban termuda berusia enam bulan dan yang tertua adalah seorang anak perempuan berumur 12 tahun.

Huckle awalnya menolak semua 91 dakwaan namun belakangan mengakui 71 dakwaan setelah melewati beberapa sidang, termasuk 14 dakwaan pemerkosaan dan 31 dakwaan serangan seksual.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :