Mengintip Ordos, Kota Hantu Terbesar di China
Jalanan lengang menjadi keseharian di kota Ordos, Mongolia Dalam, China.
BEIJING - Niat pemerintah China membangun kota Ordos di tengah gurun Mongolia Dalam adalah untuk dihuni setidaknya 1 juta orang.
Namun, kota modern yang dibangun lengkap dengan berbagai infrastrukturnya itu tak menarik minat warga China untuk tinggal di kota yang berjarak 560 kilometer dari Beijing itu.
Alhasil, hanya 100.000 orang yang tinggal di kota seluas 354 kilometer persegi tersebut dan membuat Ordos menjadi kota hantu terbesar di China.
Kota ini mulai dibangun 2004 hingga sekitar 2012 dan dirancang sebagai pusat kehidupan urban di Mongolia Dalam.
Semua fasilitas modern tersedia di kota ini mulai jalanan yang lebar, taman-taman kota, monumen-monumen megah, stadion sepak bola hingga museum dengan desain unik ada di tempat ini.
Namun, semua daya tarik itu tak mampu membuat warga China berbondong-bondong pindah dan tinggal di kota itu bahkan para investor properti juga tak melirik tempat ini.
Banyak kalangan mengatakan harga properti yang kelewat mahal menjadi alasan utama kurangnya popularitas Ordos. Sementara kalangan lain menilai lokasi Ordos yang terpencil membuat kota ini tak menarik.
Alhasil, hanya dengan 100.000 penduduk saat ini, kota Ordos mirip kota yang ditinggalkan usai bencana atau perang. Jalanan lengang dan gedung-gedung yang kosong menjadi pemandangan utama kota ini.
Meski demikian, pemerintah China terus berupaya mengisi dan menghidupkan kota ini. Pemerintah bahkan membujuk para petani setempat untuk pindah ke Ordos dengan kompensasi dan penawaran apartemen gratis.
Namun, upaya ini belum menunjukkan hasil dan hanya sekitar dua persen gedung apartemen yang terisi. Sisanya kosong dan perlahan-lahan rusak.
Kota ini sebenarnya pernah dipromosikan ke dunia saat menjadi tuan rumah kompetisi kecantika Miss World International 2012.
Turis dan warga lokal sesekali nampak berjalan-jalan di kota ini, terutama bagi mereka yang menghindari polusi udara di Beijing dan Shanghai.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment