Rahasia Terlarang Bocoran Kunci Jawaban Ujian Nasional !! Sukses Bersama Bangsa !!

Sekelumit Cerita Bandar Kunci Jawaban Ujian

Ane sarankan untuk membaca semua di trit ini gan, biar tdk salah paham jika yg membocorkan soal bukan dr kepolisian

Ujian Nasional

JAKARTA - Langit masih gelap. Ayam pun belum berkokok. Namun, seorang pria telah melancarkan aksinya di pagi buta itu. Empat belas tahun yang lalu, demi sebuah cap kelulusan, dirinya rela menjadi seorang bandar.

Bukan bandar togel maupun judi, melainkan bandar kunci jawaban ujian. Kala itu, tepatnya pada 2000, sebut saja Jonathan, harus rela bangun pukul 03.00 dini hari untuk mendapatkan sebuah kunci jawaban ujian sebagai penentu hidupnya.

"Saya beli soal di sebuah taman di Jakarta Selatan. Awalnya janjian, yang pegang kunci jawaban ini kakak teman saya yang kerja di kalangan pemerintahan. Waktu itu, soalnya ada P1-6," buka Jonathan.

Pria berperawakan tambun ini mengungkapkan, dia harus membuat janji terlebih dahulu kepada sang empunya kunci jawaban tersebut satu minggu sebelumnya.

"Janjiannya seminggu sebelum ebtanas. Waktu itu namanya masih ebtanas. Saya dikenalkan dengan senior saya. Saya jadi koordinatornya, setiap sekolah hanya boleh satu koordinator. Waktu mau ambil kunci jawaban juga antre," jelas pria berkulit hitam itu.

Jonathan menjelaskan, pada waktu itu dia membeli kunci jawaban seharga Rp200 ribu. Karena ada enam soal yang membutuhkan enam jawaban, maka dia pun membeli seluruhnya seharga Rp1,2 juta.

"Dari sana saya putar lagi. Saya jual satu bocoran soal Rp5.000 per satu kunci jawaban (bukan per mata pelajaran). Nanti dikasih sama orang itu per hari, saya juga sudah pesan secara bertahap dan request jangan benar semua jawabannya. Ketemuannya pukul 04.00 pagi, dari satu taman ke taman lain," sambung dia.

Begitu kunci bocoran sudah di tangan, Jonathan tidak menyimpan untuk dirinya sendiri. Dia pun kembali membisniskan kunci bocoran tersebut. Tiga hari sebelum ebtanas berlangsung, dirinya pun sudah melakukan "promosi" kepada mereka yang ingin lulus dengan nilai tinggi.

"Lepas bertemu dengan si penjual kunci jawaban, pukul 5 pagi saya sudah jualan. Anak-anak (teman-teman yang membutuhkan kunci jawaban) pun datang ke warung untuk mengambil fotokopian. Saya jualnya ke teman-teman yang dipercaya saja," tambah dia.

Kendati untung banyak dari penjualan "daur ulang" kunci jawaban, ternyata Jonathan membelinya dengan modal dari orangtua. "Tapi orangtua enggak tahu saya beli ini buat kunci jawaban, kan uangnya juga saya putar lagi dari jualin kunci jawaban ke teman-teman," kata dia singkat.

Dicurigai Guru

Jonathan tidak menampik, kala itu dirinya menjadi seorang bandar kunci jawaban karena ingin lulus dengan nilai memuaskan. Sang guru pun sempat mencurigai dirinya karena pada dua mata pelajaran mendapat nilai 10.

"Tapi enggak negur langsung, saya tahu dari teman. Yah, zaman itu kan enggak ketat dan gampang lulusnya," tutur dia mengenang.

Namun, akhirnya, karena jawaban soal ebtanasnya yang sempurna, maka mau tidak mau dia pun mengulang dua mata pelajaran, yakni Matematika dan bahasa Inggris.

"Karena jawabannya benar semua. Tapi saya menikmati masa-masa itu. Gara-gara jual soal, saya untung Rp2 juta dan bisa liburan. Malah saya menyumbang dana untuk jalan-jalan satu angkatan, ke sebuah pantai di Jawa Barat," pungkas dia sambil tertawa.

Sial, ane kira cerita masa kini. Ternyata 14 tahun yang lalu
Padahal klo ada narasumber untuk pembelian kunci jawaban masa kini pasti lebih canggih

Bayangin aja gan, yg namanya soal UN itu, begitu sampe di kota yg dituju penyimpanannya di Polsek (kantor polisi) dalam ruangan khusus dg penjagaan ketat, sekolah harus ngambil soal setiap pagi selama tiga hari ujian, tidak boleh bawa motor (harus bawa mobil) dan waktu membawa soal, depan mobil sekolah dikawal polisi dan dibelakang dikawal pengawas UN. Ketat gila

Tapi masih aja ada yg membuat ane bertanya2, orang2 yg jualan kunci jawaban UN itu dapat soal darimana?

Dan bukan rahasia lagi jika hal tersebut masih terjadi di masa ini. Istri ane ngajar privat di Malang, suatu ketika muridnya yg kelas 12 ditanya:

Istri ane: dik, patungan berapa sama temenmu?
Murid SMA X (bukan 10): hah (pura2 bingung)
Istri ane: itu, buat beli kunci jawaban
Murid SMA X: oh itu (malu2), 125 ribu mbak
Istri ane: (tersenyum mengerti)

Ada juga murid SMA Y katanya patungan satu juta satu anak

Ini penting untuk dibahas gan, anak-anak sekolah, untuk bisa lulus harus dengan cara curang (membeli kunci jawaban). Ini kalo sudah dewasa bisa ditebak bakal jadi apa

Padahal kan jaman sekarang mau lulus sdh tidak sesulit dua tahun sebelumnya, karena nilai rapot ikut jadi pertimbangan

Oke, biar tritnya lebih hidup; ada pengalaman atau cerita teman yg berhubungan dengan taktik curang anak sekolah agar lulus UN gak gan?

Siswa SMA di Palembang Beli Kunci Jawaban UN Senilai Rp 7 Juta


Sejumlah siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (10/4) mengikuti doa bersama untuk menghadapi Ujian Nasional yang akan digelar serentak pada tanggal 14 April 2014 mendatang. BANGKA POS/RESHA JUHARI

PALEMBANG - Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA sederajat akan dimulai.

Meski berbagai upaya sudah dipersiapkan, ternyata tidak semua siswa yakin bisa mengatasi UN dengan pengetahuan yang diperoleh selama belajar di sekolah.

Ratusan siswa di Kota Palembang, Sumatera Selatan, bahkan rela mengumpulkan uang Rp 7 juta dengan cara patungan, untuk membeli kunci jawaban semua mata pelajaran dan paket soal.

Kunci jawaban itu, didapat dari seseorang yang disebut oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

RD, siswa SMA Negeri di Palembang, mengaku jadi koordinator di kelasnya untuk mengumpulkan uang tersebut.

Dia mendapatkan informasi tentang peluang mendapatkan kunci jawaban ini, dari siswa kelas lain di sekolahnya yang berhubungan langsung dengan penyedia kunci jawaban itu.

"Saya bersama lima koordinator kelas lain mengadakan rapat untuk menentukan kunci jawaban dengan biaya berapa yang akan diambil," katanya.

Ia menuturkan, kunci jawaban tersebut ditawarkan dalam beberapa kelompok harga dan berbeda penyedianya.

Termurah, kunci jawaban itu dijual seharga Rp 750 ribu. Ada pula yang seharga Rp 5 juta, Rp 7 juta, Rp 15 juta, hingga Rp 31 juta.

Namun, mereka sepakat membeli kunci jawaban yang harganya Rp 7 juta.
"Itu paling standar dan kami berharap dengan harga yang tidak terlalu murah ini, jawabannya juga benar-benar valid," jelasnya.

Setelah sepakat membeli, kata RD, setiap siswa di kelasnya membayar Rp 50 ribu sehingga terkumpul Rp 2 juta dari 40 siswa. Uang tersebut, diserahkan pada pemberi informasi awal dan saat itu terkumpul sekitar Rp 10 juta dari enam kelas yang ada di sekolahnya.

Setelah terkumpul, uang tersebut dikirim ke rekening oknum tersebut sebesar Rp 7 juta. "Sisa uangnya Rp 1 juta kami berikan pada siswa yang jadi perantara, sisanya untuk biaya print yang tiap kelas dilakukan delapan siswa," ujarnya.

RD dan teman-temannya, belum sekali pun bertemu dengan orang yang disebut oknum tersebut. Meski demikian, mereka yakin siswa yang menjadi perantara tidak berbohong.

Kunci jawaban akan dikirim melalui email oknum tersebut ke email siswa perantara. Sesuai perjanjian, oknum akan mengirim kunci jawaban pada Senin (14/4) dini hari, sekitar pukul 00.00-03.00.

Setelah menerima kiriman kunci jawaban, siswa perantara akan mengirimkan kembali (forward) email tersebut ke email perwakilan atau koordinator setiap kelas.

"Tiap kelas dipercayakan delapan siswa untuk mencetak (print) kunci jawaban tersebut untuk besok paginya dibagikan ke seluruh siswa di kelas," jelasnya

Ah elah, oknum Disdik ternyata

Ambil Kunci Jawaban UN, Peserta Diminta Datang Subuh

JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) seakan tak pernah lepas dari masalah kecurangan. Di Sumatera Utara, ada sekolah yang diduga terlibat membocorkan kunci jawaban kepada peserta UN.

Hal ini diketahui dari laporan yang masuk ke Posko Pengaduan UN Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) hari pertama penyelenggaraan UN SMA, MA dan SMK..

"Ada tim sukses, ini berbeda dengan yang jual beli kunci karena melibatkan sekolah, laporannya dari Sumut," kara Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti saat dikonfirmasi JPNN.

Menurutnya, laporan dari para relawan yang terdiri dari para guru yang tergabung dalam organisasi FSGI, diketahui modus yang digunakan sekolah untuk membantu siswanya dalam UN.

"Ada sekolah swasta, bukan sekolah kaya. Mereka meminta murid-murid datang pagi jam 05.00 WIB, kemudian dikasih kunci jawaban," ujar Retno.

Laporan ini menurut Retno masih akan didalami oleh Posko Pengaduan UN. Karena dari semua laporan yang masuk pada hari pertama juga disertakan bukti temuan.

"Yang laporkan kasih (bukti) kunci jawabannya dikirim. Soal dan kunci jawaban difoto ada dikirim, karena yang melapor garu-guru di daerah," tandasnya.(fat/jpnn)

Bukan UN kalo tanpa kecurangan, setuju sama ane gan?

Ini Modus yang Dilakukan Komplotan Penjual Soal UN

KARANGANYAR - Para komplotan penjual soal serta kunci jawaban Ujian Nasional (UN) yang berhasil dibekuk jajaran Polres Karanganyar, Jawa Tengah, terbilang rapi saat melakukan aksinya.

Empat tersangka berinisial MRP, DW, GM, JS tidak sembarangan memilih calon korbannya. Mereka melakukan survei dan melihat calon korban pontensial di suatu sekolah.

"Mereka ini mayoritas pengangguran, berprofesi guru hanya satu dan Itupun berstatus Honorer bukan PNS. Mereka survei dulu siapa sebenarnya calon korbannya," kata Wakapolres Kompol Sarini.

Setelah mendapatkan informasi tentang calon korbannya, komplotan ini langsung mendekati para korbannya. Segala tipu daya mereka keluarkan agar calon korbannya tertarik untuk membeli, termasuk menakut-nakuti para siswa bila UN tahun ini lebih sulit dibandingkan UN tahun sebelumnya.

Atas tipu daya tersebut, siswa itu merasa ketakutan dan akan membeli soal UN tersebut, meski kebenarannya isi soal tersebut diragukan.

Untuk menyamarkan penjualan soal UN, komplotan itu beroperasi di lingkungan sekolah. Setelah mencapai kata sepakat dengan korban, para pelaku kemudian berkomunikasi melalui telefon seluler.

"Habis itu korban maupun para komplotan selalu berkomunikasi melalui Handphone. Lembar yang diberikan pun sesuai dengan mata pelajaran yang di UN-kan. Tapi apa alasannya, kita sendiri belum mendapatkan jawaban karena penyelidikan masih terus dikembangkan," paparnya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :