Jaringan Pengedar Emas Palsu yang Libatkan PSK Dibongkar di Yogya
Yogyakarta - Pengedar emas palsu yang berkeliaran di Yogyakarta berhasil dibekuk. Mereka menjual emas-emas palsu tersebut ke salah satu toko emas di wilayah Yogyakarta.
Polisi telah menangkap empat orang. Satu orang di antaranya masih berstatus saksi karena hanya berstatus sopir mobil rental. Dua di antaranya merupakan perempuan. Mereka yakni Muhsin Zubaidi (44), Indari (28), Mina Qomariah (38), dan Muhid (47) sebagai sopir. Para tersangka merupakan warga Situbondo Jawa Timur dan kini diamankan di Mapolsek Gondomanan Yogyakarta.
Kapolsek Gondomanan Yogyakarta Kompol Heru Muslimin mengatakan pelaku telah berhasil transaksi emas berbentuk gelang selama 4 kali di toko emas di Jl Ketandan, Yogyakarta. Tiga kali dilakukan sebelum pemilu, dan satu kali sesudah pemilu. Modusnya, mereka menggunakan nota pembelian dengan nama toko-toko emas terkenal.
"Setiap transaksi mereka menggunakan perempuan. Jika tidak ada teman perempuan, mereka menggunakan jasa PSK untuk bertransaksi. Jika berhasil melakukan transaksi, mereka (PSK) mendapat imbalan Rp 300 ribu," kata Heru Muslimin di Polsek Gondomanan Yogyakarta, Jumat(25/4/2014).
Petugas mengamankan 21 emas palsu berbentuk gelang, nota pembelian, timbangan, dan uang Rp 6,8 juta hasil penjualan 3 gelang emas palsu.
Tersangka Muhsin merupakan pelaku utama. Dia membeli bahan baku di pasar di Situbondo untuk membuat emas palsu, membuat nota palsu, dan merencanakan penjualannya.
"Setelah semua rencana mateng, pelaku Muhsin kemudian mengontak teman-temannya untuk transaksi," katanya.
Penangkapan pelaku diawali dari penangkapan terhadap Indari usai melakukan transaksi di Jl Ketandan Yogya. Kemudian menangkap komplotannya di area parkir Beteng Vredeburg Yogyakarta.
Para pelaku merupakan kelompok yang sudah profesional dalam melakukan aksinya. Mereka diancam pasal 378 dengan ancaman 4 tahun penjara.
Waspada Jaringan Pengedar Emas Palsu Menggunakan Nota Pembelian Toko Emas Terkenal !!
investigasi
,
modus operandi
,
penipuan
,
reportase
,
scam
,
telisik
,
telusur
Edit
0 komentar :
Post a Comment