10 Hal Soal Rambut Kemaluan Ini Bisa Jadi Bikin Anda Tercengang
Jakarta - Rambut kemaluan memiliki arti berbeda di tiap kebudayaan. Muncul di ketika manusia memasuki pubertas, rambut kemaluan diklaim sebagai salah satu ciri matangnya tubuh untuk melakukan aktifitas seksual.
Namun, 10 hal soal rambut kemaluan bisa jadi belum Anda ketahui, bahkan beberapa di antaranya mungkin saja bikin kaget, tersenyum atau meringis. Berikut 10 hal soal rambut kemaluan yang bisa jadi bikin Anda tercengang, dikutip dari berbagai sumber:
1. Bisa Jadi Sarang Kutu
Tak hanya rambut di kepala, kutu pun bisa bersarang di rambut kemaluan. Baik pria maupun wanita dapat menjadi sarang tempat kutu ini berkembang biak.
Wujudnya sangat kecil, tetapi ulahnya sangat menjengkelkan. Kutu rambut kemaluan adalah parasit yang akan memaksa seseorang untuk menggaruk-garuk daerah rambut pubis khususnya jika tidak terawat dan terjaga kebersihannya.
"Kutu ini kadang menular melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Gejalanya gatal dan kadang ada bercak darah atau bintik hitam di celana dalam yang merupakan kotoran kutu," kata Dr Pang Shiu Ming, seorang dermatolog dari Singapore General Hospital.
2. Ada Transplantasi Rambut Kemaluan di Korea
Ada tren baru soal transplantasi di Korea Selatan. Bukan transplantasi wajah, di Korea sedang nge-tren transplantasi rambut kemaluan.
Berdasarkan data dari International Society of Hair Restoration Surgery, terjadi peningkatan prosedur transplantasi rambut kemaluan di Korea Selatan yang angkanya mencapai 160 persen dalam kurun dua tahun saja, 2010-2012.
Ada dua alasan mengapa transplantasi rambut kemaluan nge-tren di negeri ginseng tersebut. Pertama, rambut kemaluan dianggap sebagai simbol kesuburan. Kedua, diperkirakan ada 10 persen wanita di Korea yang mengidap penyakit langka bernama 'pubic atrichosis atau hypotrichosis, yang merupakan kelainan yang menyebabkan seorang wanita tak memiliki rambut kemaluan atau hanya sedikit memiliki rambut kemaluan.
3. Waxing? Risikonya Infeksi Kulit
Metode waxing menjadi salah satu cara favorit wanita untuk menghilangkan rambut kemaluan. Dokter mengatakan bahwa waxing sangat rentan menyebabkan infeksi kulit karena kulit juga ikut terkelupas.
Pengupasan kulit bisa membuat seseorang rentan terhadap segala macam virus, termasuk kutil kelamin, herpes, impetigo, dan kurap. Dua tahun lalu, peneliti di University of California, San Fransisco memperingatkan bahwa tren itu menyebabkan peningkatan lima kali lipat jumlah perempuan yang dirawat di rumah sakit dengan luka pada alat kelaminnya.
Selain itu, penggunaan lilin yang tebal dan lengket akan sulit dicuci sehingga meningkatkan material panas di kulit dalam jangka waktu lama. Hal ini bisa mengakibatkan luka bakar atau munculnya jaringan parut. Sedangkan, pakar lain mengatakan bahwa selangkangan merupakan bagian yang paling berisiko karena kulit di daerah itu lebih tipis.
4. Cukur Secara Berkala
Daripada waxing, beberapa pakar menyarankan agar rambut kemaluan dicukur manual menggunakan gunting. Sehingga rambut kemaluan tidak dicukur sampai gundul dan meningkatkan risiko infeksi.
dr Laksmi Duarsa, SpKK mengatakan jika enggan mencukur rambut kemaluan, poin terpenting adalah kebersihan di area kelamin. Jika area ini dibiarkan jorok, maka kuman bisa masuk dan mengakibatkan peradangan.
"Tak hanya itu, kutu di rambut kemaluan juga bisa bersemayam. Sebaiknya memang dicukur secara berkala," kata dr Laksmi.
5. Gunakan Topi Pelindung Vagina
Mencukur rambut kemaluan rentan meninggalkan luka di area sekitar vagina. Menanggapi ketakutan para wanita tersebut, diciptakanlah pelindung khusus vagina yang disebut Va j-j visor. Alat ini berbentuk serupa topi kecil dan dirancang khusus untuk melingkupi klitoris saat ada benda tajam atau cairan lilin mampir di sekitar vagina.
Cara kerjanya, tempatkan bagian vertikal di area vulva, yaitu daerah di antara bibir vagina atau labia mayora. Va j-j visor akan menutupi area mulai dari klitoris hingga ke bawah pantat. Setelah benar-benar tertutupi, otot-otot vagina akan secara alami menahan topi kecil ini untuk tetap berada di tempatnya.
Setelah itu, barulah mulai mencukur ataupun mengoleskan lilin daerah di sekitar vagina, bahkan untuk area yang sensitif dan sebelumnya tak terjangkau. Yang penting, tetap perhatikan agar topi pelindung ini tidak bergeser. Namun biasanya alat ini tak akan lepas kecuali pemakainya membuka kaki lebar-lebar.
6. Ada Pengaruh Bagi Kepuasan Seksual
Sebagian pria dan wanita lebih senang mencukur rambut kemaluannya hingga gundul. Namun ada juga yang sengaja menumbuhkan rambut hingga lebat karena dipercaya dapat membangkitkan menambah kepuasan ketika melakukan hubungan seksual.
Terkait hal tersebut, dr Dani Djuanda SpKK menuturkan untuk area di 'bawah sana' ingin dibiarkan 'gondrong' atau 'gundul' terserah tergantung pada si pemilik karena bisa jadi ini soal selera.
"Bulu kemaluan tidak perlu dicukur, yang penting dijaga kebersihannya. Kan fungsinya sebagai peredam saat melakukan hubungan seksual. Jika area ini dibiarkan jorok, maka kuman bisa masuk, kutu di bulu kemaluan juga bisa bersemayam,' papar dr Dani.
7. Tambah Gairah Bercinta
Salah satu fungsi rambut kemaluan yang banyak dipercaya orang adalah sebagai pemancar feromon. Hasil penelitian di Columbia University mengungkap, kelenjar apokrin mengeluarkan feromon tak berbau dari kelenjar apokrin. Feromon bercampur dengan minyak dari kelenjar sebacea, yang juga bercampur dengan bakteri.
Feromon terperangkap di rambut-rambut halus di permukaan tubuh, termasuk rambut kemaluan dan rambut ketiak. Jangan heran jika terkadang gairah seks meningkat saat menciumi bagian super sensitif ini.
8. Mitos Bikin Mr P Lebih Besar
Sebagian pria percaya bahwa jika rambut kemaluan dicukur hingga gundul, penis mereka akan tampak lebih besar. Ditengarai, rambut kemaluan yang gundul akan memperbesar penis karena aliran darah menjadi lebih lancar.
Hal itu ditepis oleh Dr Heru H. Oentoeng, dokter reproduksi di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk. Menurutnya cara-cara tersebut hanya mitos dan tak ada hubungannya dengan pertambahan ukuran penis. Ia berpendapat bahwa ukuran penis hanya bertambah ketika seorang lelaki memasuki fase remaja.
"Hanya selama masa pubertas lah penis bisa bertambah ukurannya. Jadi jika sudah lewat masa pubertas, mau melakukan berbagai macam hal apa pun, khususnys mitos, tidak akan berdampak pada pertambahan ukuran penis," ujarnya.
9. Pertumbuhan Terhenti Setelah 2 Bulan
Sama-sama rambut, namun rambut di kepala dan sekitar kemaluan manusia berbeda. Jika rambut kepala tak dicukur, rambut akan terus tumbuh dan semakin panjang. Hal tersebut ternyata tak berlaku bagi rambut kemaluan.
Pakar andrologi mengatakan bahwa pertumbuhan rambut kemaluan akan terhenti setelah 2 bulan. Sehingga, sebenarnya tak mencukur rambut kemaluan pun tak apa-apa karena rambut tidak akan tumbuh gondrong dan panjang.
Yang harus diperhatikan ada kebersihannya. Jika tak rajin dibersihkan, rambut kemaluan bisa jadi sarang jamur, bakteri hingga kutu.
10. Hindari Celana Dalam Ketat
Jika Anda sering merasa gatal-gatal di rambut kemaluan, coba ganti celana dalam Anda. Celana dalam yang terlalu ketat dapat membuat kulit tidak bisa bernapas, lembab dan akhirnya menjadi sarang jamur.
Dokter mengatakan bahwa gatal-gatal di daerah selangkangan sangat mungkin diakibatkan oleh jamur. Karena itu sebaiknya celana dalam yang digunakan jangan berbahan spandex atau kulit, melainkan katun sehingga keringat dapat terserap dengan baik.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment