Makin Sering Bercinta Lebih Cepat Hamil, Mitos atau Fakta?
Jakarta - Anggapan 'orang dulu' mengatakan, sering-seringlah bercinta agar Anda dan suami bisa cepat punya anak. Bahkan Kim Kardashian pernah sesumbar bahwa dirinya dan Kanye West berhubungan seks hingga 500 kali sehari untuk mendapatkan anak kedua.
Hal itu diungkapkannya kepada adiknya, Khloe Kardashian --yang hingga kini belum memiliki momongan-- dalam cuplikan promo 'Keeping Up With The Kardashians' season terbaru yang tayang 15 Maret mendatang.
Apa yang dikatakan Kim tentu saja adalah hal yang dibesar-besarkan demi kepentingan promo. Namun, benarkah berhubungan seks sesering mungkin hingga beberapa kali sehari bisa memperbesar kesempatan untuk hamil?
Jawabannya, belum tentu. Pasangan yang tidak memiliki masalah kesuburan memang disarankan untuk lebih sering bercinta jika ingin memiliki anak. Tapi berapa banyak hubungan seks harus dilakukan per hari atau per minggunya tidak bisa ditentukan, atau setidaknya belum ada penelitian yang membuktikan kaitan antara frekuensi bercinta dengan potensi kehamilan.
Namun menurut ahli kandungan Elizabeth Fino, M.D., idealnya pasangan menikah yang ingin punya anak perlu bercinta sekali setiap hari, atau dua hari sekali. Asisten profesor di NYU Fertility Center, New York City ini mengatakan, rentang tersebut memberi waktu yang cukup bagi pembentukan sperma baru yang lebih sehat dan ideal untuk menentukan kesuburan.
"Lebih sering dari itu justru akan membuat pasangan sama-sama tertekan (seolah seks adalah sebuah kewajiban hanya untuk menghasilkan keturunan) dan kita tentu tidak mau membuat (seks) jadi sesuatu yang membuat stres," tuturnya, seperti dikutip dari Women's Health.
Sementara bagi pria yang punya masalah kesuburan, maka perlu menemui dokter spesialis untuk mendapatkan solusi yang tepat. Biasanya ia akan disarankan untuk mengurangi frekuensi bercinta, agar sperma memiliki waktu yang cukup untuk 'memulihkan' diri.
"Sebaiknya bercinta hanya satu atau dua kali per tiga hari. Waktu ini akan memberi kesempatan bagi pria untuk memproduksi sperma yang sehat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas," tambah Elizabeth.
Lepas dari frekuensi bercinta, pasangan memang disarankan untuk rutin bercinta namun rentang waktu sebaiknya tidak terlalu lama. Absen berhubungan seks lebih dari delapan hari bisa memberi dampak yang kurang baik terhadap kualitas sperma dan kesuburan pria. Penyebabnya, karena jika terlalu lama 'tidak aktif' maka saat ejakulasi, pria akan mengeluarkan sperma yang sudah lama atau bahkan mati sehingga oembuahan jadi kurang maksimal.
0 komentar :
Post a Comment