Resep Pernikahan Tetap Harmonis Meski Jalani Hubungan Jarak Jauh
Jakarta - Banyak para pasangan yang merasa sulit saat menjalani hubungan jarak jauh (LDR), terlebih lagi bagi pasangan yang baru menikah. Faktor utamanya bisa saja karena urusan pekerjaan yang mengharuskan pasangan untuk tinggal sementara di kota atau negara lain.
Jauhnya jarak yang terbentang dan frekuensi pertemuan yang terbilang jarang bisa saja menjadi pemicu pertengkaran yang berawal dari hal-hal kecil. Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan hal seperti ini seharusnya bisa dibicarakan baik-baik terlebih dahulu dengan pasangan.
Tanyalah kepada pasangan, berapa lama dirinya akan ditugaskan di luar kota atau di luar negeri? Jika ternyata untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya diskusikanlah dan buat pertimbangan yang matang. "Tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan apakah mungkin Anda bisa ikut bersamanya? Katakan pula jika Anda tidak nyaman apabila harus menjalani hubungan jarak jauh," ujar psikolog dan konsultan cinta Wolipop ini.
Lebih lanjut pendiri pusat konseling Personal Growth itu mengatakan, jika pasangan hanya tinggal sementara dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, sebaiknya Anda cukup bersabar untuk menunggu sampai pasangan tinggal kembali bersama Anda. Namun cobalah buat kesepakatan untuk melakukan komunikasi secara intens. Secara langsung hal ini akan mengurangi frekuensi pertengkaran karena hal-hal sepele.
"Berkomunikasi secara rutin setiap hari juga tidak ada salahnya. Sekarang sudah banyak teknologi yang dapat membantu seperti media chatting online atau video call," katanya lagi.
Namun, kepergian pasangan yang hanya bersifat sementara ini jangan dijadikan suatu alasan untuk enggan berinteraksi dengan dunia luar. Ratih menyarankan untuk mengisi waktu luang dengan menyibukkan diri melakukan berbagai aktivitas yang positif, seperti bekerja, berolahraga, bersosialisasi, dan melakukan hal-hal yang menjadi hobi ataupun minat Anda. Dengan demikian Anda bisa meningkatkan kualitas diri dan pikiran juga akan lebih terfokus kepada hal-hal yang positif.
0 komentar :
Post a Comment