Studi Ini Sebut Nonton Film Biru Juga Berguna untuk Kehidupan Seks Pasutri
Jakarta, Menonton film biru nyatanya tak melulu berefek negatif pada kehidupan seksual suami istri. Asal tak berlebihan, menyaksikan film biru juga punya manfaat untuk gairah seksual para suami.
Para peneliti dari University of California mengatakan mereka menemukan petunjuk bahwa pria yang tidak pernah mengakses hal-hal berbau porno, termasuk melalui internet, mengalami disfungsi ereksi yang lebih sering.
"Meski kami tahu bahwa disfungsi ereksi juga disebabkan faktor fisik dan psikis tapi setidaknya menyaksikan film biru juga berpengaruh pada kemampuan ereksi pria," tutur ketua peneliti, Nicole Prause.
Untuk studi ini, Prause bersama James Pfaus dan rekannya merekrut 280 orang pria dan meminta mereka mencatat jumlah jam menyaksikan film porno selama seminggu. Peserta dengan usia 20 tahun ke atas itu juga diminta mengisi kuisioner terkait hasrat seksual dan kegiatan bercintanya.
Dalam laporannya di Journal of Sexual Medicine, peneliti melaporkan bahwa gairah seks pria berada di level tertinggi ketika mereka menyaksikan film porno selama lebih dari dua jam dalam seminggu. Keinginan mereka untuk bercinta pun makin meningkat.
"Untuk skor hasrat dan aktivitas seksual, mereka yang jarang bahkan tidak pernah menonton film porno memiliki skor 40, sedangkan yang rutin menyaksikan film porno memiliki skor 50. Pola ini menunjukkan bahwa orang yang melihat visual sexual stimuli (VSS) cenderung memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi,"lanjut Pfaus.
Menanggapi studi ini, psikolog seksual Dr Justin Lehmiller menekankan sah-sah saja bagi suami atau bahkan suami bersama istri untuk menyaksikan film biru. Tetapi, ia mengingatkan jangan sampai film biru 'menggantikan' posisi pasangan masing-masing.
"Dengan kata lain, buatlah film biru sebagai referensi variasi bercinta atau sebagai pelengkap foreplay saja. Hal terpenting, meski suka menonton film biru pastikan Anda masih tetap bergairah dengan pasangan Anda," tegas Dr Lehmiller.
0 komentar :
Post a Comment