Tak Disangka, 5 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes
Jakarta - Diabetes melitus biasa ditandai dengan gejala 3P yaitu sering minum (polidipsi), sering buang air kecil (poliuri), dan sering makan (polifagi). Selain gejala 3P tersebut, diabetes juga bisa ditandai dengan beberapa kondisi tubuh lainnya.
Dirangkum berikut beberapa gejala diabetes yang tak disangka-sangka:
1. Sering gatal-gatal
Tingginya kadar gula darah bisa mengganggu sirkulasi darah yang pada akhirnya menyebabkan kulit lebih kering dan sering gatal. Howard Baum, MD, asisten profesor kedokteran subspesialis diabetes di Vanderbilt University menuturkan pasiennya yang mengidap diabetes banyak yang mengeluh gatal ekstrem pada tangan dan kaki bawah mereka.
"Jadi ketika terdapat gatal di bagian tubuh, dokter sudah seyogianya mempertimbangkan kondisi itu dengan tingginya pada kadar gula darah. Terutama jika sudah diberi krim atau pelembab, kulit masih tetap kering dan gatal," tutur Baum.
2. Ada perubahan pada kulit
Gejala kadar gula darah yang tinggi bisa berupa munculnya area gelap yang kontras dengan area tubuh lain. Area gelap tersebut umumnya muncul di lipatan kulit seperti belakang leher, siku, dan sela-sela jari. Meskipun, kondisi hormonal juga bisa menyebabkan gangguan kulit seperti ini yang disebut dengan acanthosis nigricans.
"Ketika saya melihat ada bagian kulit yang menghitam dan kontras dengan bagian tubuh lain, saya akan mengecek kadar gula darah pasien saya. Kadar insulin yang tinggi mendorong pertumbuhan sel-sel kulit dan melanin sehingga timbul area yang menghitam," terang Sanjiv Saini, MD, dermatolog di Edgewater, Maryland.
3. Mendengkur dengan keras
"Sekitar setengah dari pasien diabetes tipe 2 memiliki pernapasan yang tidak teratur selama tidur. Jadi jika Anda mendengkur keras setiap kali tidur dan sering ngantuk di siang hari, tak ada salahnya untuk mengecek kadar gula darah Anda," papar Osama Handy, MD, direktur manajemen rawat inap diabetes di Joslin Diabetes Center.
Penelitian terbaru di Kanada menunjukkan 23% pasien sleep apnea obstruktif ringan atau sedang kemungkinan besar terserang diabetes dalam waktu 5,5 tahun kemudian. Meski belum diketahui penyebab pastinya, peneliti berasumsi pasien dengan gangguan napas saat tidur cenderung melepaskan hormon stres saat tidur, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
4. Penglihatan lebih 'kabur'
"Pandangan yang kabur bisa jadi gejala diabetes di mana kadar gula darah sedang tinggi. Meskipun, memang penglihatan seseorang bisa saja jadi membaik atau memburuk bukan karena faktor diabetes," kata Baum.
Berdasarkan pengalaman, Baum menemui banyak pasien yang merasa tidak cocok lagi dengan kacamata mereka dan berpikir ukuran minus, plus, atau silindernya bertambah saat gula darah mereka meningkat. Namun, setelah kadar gula darah menurun, mereka bisa kembali memakai kacamatanya.
5. Mengalami gangguan pendengaran
Studi yang dilakukan National Institute of Health menyarankan orang dengan gangguan pendengaran untuk memeriksa kadar gula darah mereka. Sebab, hasil studi tersebut menemukan orang dengan gula darah tinggi meskipun belum didiagnosis pasti diabetes, 30% lebih mungkin mengalami kerusakan pada pendengarannya.
Peneliti dalam studi ini percaya bahwa diabetes turut berpengaruh pada terjadinya kerusakan pembuluh darah dan saraf di telinga yang menyebabkan kemampuan mendengar seseorang berkurang.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment