Rahasia Terlarang Mahasiswi Cantik Bookingan Pejabat

Cerita mahasiswi cantik UIN Bandung foto hot di FB untuk jual diri

Ulah RA, mahasiswi UIN Bandung mengunggah foto bugilnya ke Facebook seolah membongkar fakta adanya praktik prostitusi terselubung di kampus Islam. Mojang asli Tasikmalaya yang mengambil Fakultas Syariah dan Hukum ini tanpa rasa malu diduga memamerkan kemolekan tubuhnya di sosial media.

Di sejumlah postingan, diduga RA mempromosikan tubuhnya, memikat siapa saja pria hidung belang yang ingin berkencan dengannya. Netizen pun ramai memperbincangkan mahasiswi fakultas syariah dan hukum semester VI tersebut.

Rektor UIN Bandung Deddy Ismatullah tak menampik bahwa RA adalah mahasiswinya. Sejak tercium gelagat tidak baik, pihak kampus yang notabenenya kampus muslim langsung memanggil RA.

Di hadapan petinggi kampus, mahasiswi kelahiran 1 Februari 1993 itu mengakui semua perbuatannya.

Berikut lima fakta mahasiswi cantik UIN Bandung pamer foto bugil untuk jual diri:

1. Goda RA: Aku seksi enggak sih?

Di salah satu akun sosial media diduga milik RA, ada postingan tiga foto yang terbilang kontras. Pertama foto wanita sedang mengenakan jilbab, kedua tanpa jilbab mengenakan kaos kuning, rambutnya yang panjang dibiarkan menjuntai.

"Cantik mana aku yang ini atau kalau lagi jilbab?" goda RA di-caption foto yang diunggah hari Rabu (4/2).

Sedangkan di postingan ketiga, RA mengunggah foto setengah badan yang hanya mengenakan bra berwarna putih.

"Aku seksi enggak sih?" kata RA sambil ujung telunjuknya menyentuh pipi.

2. Diduga sengaja menjajakan diri

Rektor UIN Bandung Deddy Ismatullah membeberkan motif RA memasang foto selfie hot karena faktor ekonomi. RA diduga sengaja memasang dengan maksud menjajakan dirinya.

"Dia mengaku melakukan kejahatan itu. Dan dasarnya ekonomi," ungkap Deddy.

"Ya begitulah. Dari aspek jawaban kami menangkapnya ekonomi, kan secara hukum itu tidak benar," terangnya.

3. RA berparas cantik, dan mahasiswi berprestasi

RA termasuk mahasiswi yang memiliki catatan akademik bagus. Dia diketahui merupakan salah satu mahasiswi berprestasi dengan IPK tinggi.

Kasus foto hot mahasiswi ini tentu menggegerkan pihak kampus, lantaran UIN Bandung sedang persiapan untuk pergantian rektor tahun ini.

Tetapi semua itu tak menjadi pertimbangan pihak kampus saat menjatuhkan hukuman ke RA. RA akhirnya dikeluarkan dari kampus.

Apa yang dilakukan RA menurutnya sangat berdampak fatal. Apalagi UIN merupakan kampus bernotabene Islam. "Itu sangat fatal dan kami persilakan dia untuk mencari kampus lain," ungkap Deddy.

4. Dikeluarkan dari kampus

UIN Bandung langsung drop out RA. Pihak kampus tidak mau namanya tercoreng dengan ulah mahasiswi yang berbuat tidak senonoh.

"Kami langsung memanggil yang bersangkutan, dan kami sidang kode etik, makanya langsung di DO," kata Deddy Ismatullah.

Sehingga sekarang RA kini sudah tidak tercatat lagi mahasiswi UIN Bandung, Fakultas Syariah dan Hukum.

"Kampus kami tidak menerima mahasiswi yang melakukan foto panas, itu jelas melanggar aturan. Sesuai peraturan berdasarkan tata tertib kampus dan etika," tandasnya.


5. RA menghilang

Tidak banyak informasi yang dapat digali setelah kasus terbongkarnya kasus ini ke media. Akun Facebook yang diduga milik RA juga sudah dihapus. Padahal sebelum ramai pemberitaan, di akun tersebut terpajang foto-foto syur berbagai pose tubuh yang diduga adalah RA.

Hal yang sama juga terlihat di akun Twitter RA. Hanya ada gambar latar wanita setengah badan, bersayap, dengan foto profil yang juga wanita. Tidak ada informasi lebih, karena akunnya sudah dikunci.

Tetapi masih ada akun sosial media diduga punya RA yang bisa diakses. Di situ dijabarkan biografi yang seolah menunjukkan sedang mempromosikan tubuhnya sendiri.


Pernah ditiduri pacar, alasan mahasiswi UIN RA jajakan diri

Berita heboh tersiar di berbagai media tentang RA (22), mahasiswi UIN Gunung Djati Bandung, fotonya dengan kondisi bugil. Belakang diketahui foto-foto itu lakukan karena dirinya melakukan praktik jual diri alias jadi ayam kampus.

Dalam prakteknya, RA mengaku melakukan pekerjaan itu sendirian (single fighter) tanpa mucikari dan tidak terlibat jaringan prostitusi.

Paska menyebarnya berita tentang foto vulgar RA di internet, pihak kampus segera mengambil tindakan. RA disidang dewan kampus dan diberikan sanksi drop out. Di hadapan dewan kampus, RA menyanggah bahwa bukan dirinya yang menyebar foto-foto tersebut. Namun dia mengaku kalau dirinya memang menawarkan jasa layanan seksual kepada para lelaki hidung belang.

Mahasiswi cantik yang mengambil kuliah di fakultas Syariah dan Hukum, jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) ini telah melakukan pekerjaan tersebut selama tujuh bulan.

"Dia bilang dia melakukan itu sendiri. Dia menawarkan jasanya melalui grup Twitter," tutur Kepala Jurusan PMH, Dudang Gozali, kepada merdeka.com saat di wawancara Jumat lalu.

Namun hasil dari penelusuran merdeka.com, didapatkan informasi bahwa ada pihak lain yang membuat RA terjebak di dunia hitam. Seorang dosen mengatakan kalau RA dibawa oleh oknum laki-laki yang kenal dengannya. Diduga lelaki inilah yang menyebabkan RA mau menawarkan diri untuk kepuasan seksual para lelaki hidung belang. Dosen yang diketahui bernama Beni ini mengajar Antropologi di kampus tempat RA kuliah. Beni mengatakan, dia pernah didatangi seorang lelaki yang meminta RA agar bisa dimasukan ke UIN.

"Oknum yang bawa dia pernah mengontrak di depan rumah dan menanyakan apakah RA bisa dimasukan ke UIN. Saya bilang di PMH masih bisa. Sekarang oknum ini menghilang, saya sedang cari dia," kata Beni.

Adapun motivasi RA melakukan pekerjaan itu adalah untuk biaya hidup, biaya kuliah, dan membantu orang tuanya di kampung. Sekali booking, RA memasang tarif Rp 2,5 juta untuk dua jam. Dalam satu malam RA bisa mengantongi uang hingga Rp 6 juta. Terkadang satu pelanggan bisa membooking lebih dari dua jam.

Dadung mengatakan sebagian uang hasil melayani lelaki hidung belang itu RA kirimkan kepada orang tuanya di kampung. "Orang tuanya tidak pernah RA bekerja seperti itu. Dia mengakunya ke orangtua kuliah sambil kerja di rumah makan," tambah Dadung.

Orangtua RA bekerja sebagai petani dan berasal dari kalangan kurang mampu. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Di kampus RA dikenal sebagai mahasiswi yang rajin dengan nilai akademik yang sangat cemerlang.

Sebelum terdengar kabar RA menjadi ayam kampus, teman-temannya mengatakan dia pernah menjadi pedagang keripik selama selama setahun. Itu dia lakukan saat duduk di semester tiga.

Sebelum jadi ayam kampus, RA diketahui pernah jualan keripik di kampusnya. Dia jualan keripik kurang lebih satu tahun waktu masih duduk di semester tiga. Teman-teman sekelas RA mengatakan, keripik yang dijual RA cukup laris. Sayangnya di semester empat, RA tidak lagi jualan keripik. Teman sekelasnya, bahkan teman kosnya tidak ada yang tahu RA melakukan pekerjaan yang dilarang oleh hukum dan agama.

"Keripiknya laku. Tapi nggak tahu kenapa dia berhenti jualan. Kita kagetnya juga waktu ada berita negatif tentang dia. Padahal dia anaknya baik," kata Setyo, teman sekelas RA.

Kajur PMH Dadung Gozali yang pernah berdialog dengannya memberikan alasan yang lain. Kata Dadung, RA menuturkan kalau dirinya dikecewakan oleh pacarnya yang tidak mau bertanggung jawab. "RA pernah bilang kalau dia pacaran dan pernah melakukan hubungan badan. Tapi pacarnya tidak mau menikahinya. RA kecewa akhirnya seperti itu," kata Dadung.

Raih Rp 6 juta semalam,'ayam kampus' UIN RA banyak dibooking pejabat


RA, mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, mengaku terjun ke dunia hitam dengan menjual tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, biaya kuliah dan dan membantu orangtuanya di kampung. RA kuliah di Fakultas Syariah dan Hukum, jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) semester 6.

Kepada Kepala Jurusan PMH Dudang Gozali, wanita cantik asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini mengaku sudah tujuh bulan menjadi 'ayam kampus'.

Dudang telah mengkonfirmasi orangtua RA di Tasik. Orang tua RA sendiri kaget karena tidak tahu sang anak menjadi 'ayam kampus'.

"Dia bilangnya ke orangtua kalau dia kuliah sambil kerja. Katanya dia kerja di rumah makan. Uang hasil jual diri sebagian dia kirimkan ke orangtuanya di kampung," kata Dudang kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

RA memasang tarif Rp 2,5 juta untuk dua jam kepada pria hidung belang yang ingin membookingnya. Terkadang satu pelanggan bisa membooking RA lebih dari dua jam.

Dalam semalam biasanya dia bisa mendapatkan uang hingga Rp 6 juta hanya dari satu orang yang membooking. Kebanyakan pelanggannya berasal dari luar Bandung, terutama Jakarta.

Mereka berasal dari kalangan pengusaha dan pejabat. RA mengatakan tidak ada orang Bandung atau dari kalangan UIN yang pernah membooking dia.

"Saya sudah tanyakan ada tidak orang UIN yang pernah booking dia. Dia bilang tidak pernah. Saya tanya sekali lagi dengan tegas. Tapi dia tetap bilang tidak ada," tutur Dudang.

Berdasarkan informasi dari dosen dan teman-teman kelasnya, orangtua RA adalah petani dari kalangan menengah bawah. RA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Sejak heboh berita tentang dirinya muncul di media, RA menghilang dan tidak bisa dihubungi. Informasi terakhir yang didapatkan dari teman kost-nya, RA sudah pindah kost-an mungkin juga sudah pulang ke kampungnya.

Pasca kasus RA, beredar kabar banyak ayam kampus di UIN Bandung

Nama kampus UIN Gunung Djati Bandung, tengah ramai diperbincangkan. Sebab mahasiswi fakultas Syariah dan Hukum, jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), RA, tersandung kasus foto hot.

Foto tanpa selesai busana milik RA tersebar di jejaring sosial. RA mengaku punya foto-foto demikian, tapi dia bersumpah tidak menyebar ke mana-mana.

Pasca berita itu heboh, berkembang rumor kalau di UIN Bandung banyak ayam kampus berjilbab. Benarkah rumor tersebut?

"Memang rumornya kuat masih ada lagi yang seperti RA. Makanya kita harus lebih sering memberikan peringatan dan membina mahasiswa agar tidak terjerumus," kata Kepala Jurusan PMH, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN GD Bandung, Dadung Gozal.

Bila ada mahasiswa atau siswi yang mengendus praktik asusila ini di minta melaporkan ke pihak kampus. "RA ini yang baru pertama kalinya terungkap," tambahnya.

Beberapa mahasiswa UIN juga membenarkan bahwa masih banyak yang seperti RA di UIN Bandung. Namun dari sekian banyak mahasiswa yang ditanya merdeka.com tidak ada satu pun yang bisa membuktikan rumor tersebut. Mereka hanya mengatakan di sekitar UIN Bandung ada kos-kosan yang sering jadi tempat mesum dan transaksi ayam kampus.

"Di situ pernah digerebek polisi. Ada komunitasnya. Ada juga yang berhubungan sesama jenis," kata mahasiswa yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Namun setelah dicek, ternyata perkataan mahasiswa tersebut juga tidak terbukti. Kos-kosan yang dia tunjukan hanyalah kos-kosan mahasiswi biasa. Tidak nampak hal-hal yang berbau mesum di sana. Kos-kosan tersebut juga memiliki peraturan yang cukup ketat. Laki-laki yang tidak berkepentingan tidak diperbolehkan masuk dan pintu gerbang ditutup pada jam 9 malam. 

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :