Rahasia Terlarang Spot Ngentot Singapura

Prostitusi di Negeri Seribu Aturan Singapura


Ilustrasi

SINGAPURA terkenal sebagai sebuah negara yang memiliki seribu peraturan. Berbagai macam aturan dan larangan diterbitkan oleh pemerintah setempat demi menertibkan warganya. Prostitusi bukanlah sesuatu yang termasuk dilarang dan ilegal di Negeri Singa.

Meski begitu, beberapa kegiatan yang menyerupai prostitusi merupakan hal yang terlarang. Di dalam peraturan disebutkan mengajak secara terang-terangan di depan umum, hidup dari pekerjaan sebagai pelacur, dan memiliki usaha rumah bordil adalah hal yang terlarang.

Namun, dalam prakteknya polisi masih memperbolehkan beberapa praktek rumah bordil. Dapat dipastikan rumah-rumah bordil tersebut berada di dalam pengawasan ketat. Para penjaja seks juga diwajibkan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan serta wajib membawa kartu tanda sehat.

Selain dari rumah-rumah bordil yang diizinkan beroperasi, para pekerja seks komersial (PSK) dapat ditemui di beberapa panti pijat dan spa plus-plus. Di beberapa panti pijat dan spa plus-plus itu kebanyakan PSK berasal dari China dengan visa kerja yang terbatas karena bagi warga lokal bekerja sebagai prostitusi merupakan tabu.

Aktivitas seperti itu merupakan hal yang ilegal dan operator panti-panti pijat tersebut berisiko untuk dipenjara jika ketahuan oleh polisi. Meski begitu, beberapa pengunjung tetap menyambangi tempat-tempat tersebut sekali pun harus berpura-pura sebagai penikmat jasa pijat dan spa normal.

Lalu di mana saja lokasi prostitusi Singapura?

Setidaknya ada tiga lokasi prostitusi di Negeri Lee Kuan Yew itu. Red Light District utama berada di Jalan Geylang. Para PSK dapat ditemui di area remang-remang sekitar Lorong atau Gang 10 -12. Tempat berikutnya adalah Menara Orchard yang merupakan sebuah pusat perbelanjaan dan dijuluki sebagai “Empat Lantai Penuh Pelacur”. Julukan diberikan karena pusat perbelanjaan tersebut sering dikunjungi oleh para PSK.

Selain itu beberapa bar dan klub malam di Duxton Hill juga menawarkan jasa esek-esek. Satu yang paling kontroversial adalah yang terletak di Mal Adelphi. Di tempat tersebut terdapat beberapa firma hukum dan hanya terletak sepelemparan batu dari Kementerian Hukum Singapura.

Di luar rumah-rumah bordil dan tempat-tempat tersebut, prostitusi di Singapura juga tersebar secara online.

Jasa para PSK dapat diperoleh dari iklan-iklan di internet atau panti-panti pijat serta beberapa tempat hiburan seperti karaoke. Meski identitas mereka ditutupi, wajah dan profil gadis-gadis tersebut dipampang dalam iklan online.

Biasanya mereka yang tertarik menggunakan jasa si gadis akan mengontak nomor yang tertera di iklan lewat pesan singkat. Nomor tersebut beroperasi layaknya agen atau perantara. Dari sana sang agen akan mengatur jadwal pertemuan serta memberikan alamat hotel yang dapat dijadikan tempat berasyik-masyuk.

Gadis-gadis yang terlibat dalam prostitusi sejenis ini biasanya merupakan turis asal Thailand, China, dan Filipina yang sedang mengunjungi Singapura. Tentu saja mereka tidak melalui serangkaian pengecekan kesehatan sebagaimana prostitusi semi-legal di red light district.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :