Viagra Baru untuk Wanita: Suntikkan Darah ke Organ Intim
Jakarta, Tak hanya pria yang ingin dibuatkan obat kuat seperti Viagra, wanita pun membutuhkannya. Dari sekian banyak terobosan Viagra untuk wanita, baru-baru ini seorang dokter dari AS menemukan O-Shot. Apa itu?
Penemunya, pakar endokrinologi dan sel punca, Dr Samuel Wood, mengklaim suntikan ini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel baru di bagian tubuh tersebut sekaligus membuatnya jadi lebih sensitif (terhadap rangsangan).
Itulah mengapa Dr Wood percaya diri, temuannya ini dapat menambah libido sekaligus kepuasan seksual wanita yang memakainya.
Dalam sebuah wawancara di TV, Dr Wood menjelaskan, "Kita mungkin mengira G-spot itu ada dan kalaupun ada itu bukanlah struktur fisik yang spesifik. Namun O-spot itu jelas ada dan letaknya dekat dengan pembukaan vagina, itulah yang ingin kami tingkatkan (dengan terapi ini)."
Apalagi, lanjut Dr Wood, banyak wanita, terutama yang sudah berusia lanjut dan punya anak, mengalami penurunan sensitivitas klitoris yang pada akhirnya mengurangi kenikmatan yang ia rasakan ketika berhubungan intim dengan suaminya.
Dr Wood mengaku suntikan O-Shot ini terinspirasi dari prosedur perawatan kecantikan bernama Vampire Facelift yang dikembangkan koleganya, Charles Runels. Charles juga membantu Dr Wood menciptakan O-Shot.
Pada dasarnya, dalam prosedur Vampire Facelift, wajah pasien disuntik dengan darah yang berisi semacam hormon pertumbuhan. Ketika hormon itu masuk ke wajah, sel-sel puncanya menjadi aktif dan tumbuhlah jaringan baru, termasuk kolagen baru, jaringan lemak baru (agar kulit mulus) dan pembuluh darah baru (agar kulit sehat bersinar).
Prinsip yang sama juga digunakan oleh suntikan O-Shot yang bertujuan untuk 'memontokkan' klitoris dan membuat area vagina menjadi lebih sensitif.
O-Shot juga menggunakan menggunakan salah satu bagian darah pasien sendiri, yaitu plateletnya. Jadi sebelum disuntikkan, satu tabung darah pasien diambil lalu ditempatkan ke dalam sebuah sentrifugal agar dapat dipisahkan antara plasma dari komponen cairnya.
Kemudian sekitar 1 cc plasma yang kaya akan platelet disuntikkan langsung di bawah klitoris dan 4 cc lainnya ke area antara bagian atas vagina dengan uretra (selama ini disebut O-spot).
"Hormon pertumbuhannya akan mulai bekerja beberapa detik setelah disuntikkan ke dalam area kelamin," urai Dr Wood seperti dikutip dari Daily Mail.
Dr Wood melaporkan dari 80 persen wanita yang menjajal prosedur ini, 85 persen di antaranya mengaku memberikan respons positif terhadap prosedur ini. "Setelah 14 bulan, pasien juga masih melaporkan adanya respons yang luar biasa," imbuh direktur Reproductive Sciences Centre and the Scientific Director, La Jolla Centre for Sexual Health ini bangga.
Namun O-Shot sendiri masih berada dalam tahap percobaan klinis. Diperkirakan prosedur ini akan dibanderol dengan biaya sekitar 1.500 dollar AS atau sekitar Rp 18 juta.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment