Ini Sebabnya Suami-Istri Jangan Bercinta Hanya karena Merasa Wajib
Jakarta - Seiring pertambahan usia pernikahan, seks memang bisa menjadi membosankan sehingga pasangan tidak lagi seantusias seperti ketika dulu masih pengantin baru, untuk melakukannya. Dulu pun saat baru menikah, usia pasangan masih muda dan hormon yang menimbulkan keinginan bercinta masih tinggi. Sementara sekarang karena berbagai hal, jumlah hormon penambah gairah seks itu (seperti testosteron) dapat menurun jumlahnya karena berbagai sebab.
Ketika gairah seks tidak lagi menggebu-gebu seperti dulu, pasangan pun bisa merasa seks tidak menarik lagi. Aktivitas bercinta kemudian hanya sekadar untuk memenuhi kewajiban semata. Pasangan bukan lagi menganggap seks sebagai sesuatu yang mereka tunggu-tunggu kehadirannya.
Terapis seks Dawn Michael, seperti dikutip Your Tango menjelaskan ketika pasangan bercinta hanya karena merasa harus melakukannya atau menganggapnya sebagai tugas, akan membuat pasangan tersebut merasakan ketidakpuasan. Lebih buruknya pasangan bisa berselingkuh dan cerai.
Penelitian yang dilakukan pada 1976 dan dipublikasikan di Psychosomatic Medicine membuktikan ucapan dari Michael di atas. Menurut penelitian tersebut, ketika wanita tidak mencapai orgasme saat bercinta karena merasa terpaksa untuk melakukan aktivitas tersebut, hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan jantungnya.
Seks memiliki manfaat yang sehat untuk jantung karena selama berhubungan seks, jantung seperti berolahraga. Hal ini dapat memperkuat jantung, apalagi ketika seseorang mencapai orgasme. Ketika orgasme, jantung bisa berdetak hingga 110 kali per menit, seperti ketika Anda berjalan cepat atau jogging.
Psikiatris populer Dr. Daniel G. Amen, M.D., dalam buku larisnya 'The Brain in Love' juga menuliskan mengenai manfaat bercinta dengan passion. Dalam buku tersebut, ia mengungkapkan mengenai penelitian di Swedia yang menyebutkan adanya peningkatan risiko kematian pada pria yang berhenti bercinta lebih cepat. Penelitian itu dilakukan terhadap 400 pria dan wanita berumur. Pada usia 70 tahun mereka disurvei tentang aktivitas seksualnya dan survei ini berkelanjutan. Lima tahun kemudian diketahui risiko kematian ternyata lebih tinggi pada pria yang aktivitas seksnya terhenti lebih cepat.
Bagi pria dan wanita, manfaat kesehatan dengan melakukan keintiman dan hubungan seks yang memuaskan adalah mereka bisa menurunkan tingkat stres. Sehingga risiko terkena penyakit akibat stres juga dapat berkurang. Tak hanya itu, ketika seks bukan hanya sekadar kewajiban, pasangan akan merasa hubungan atau ikatan mereka lebih kuat sehingga akan terus ingin melakukan keintiman.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment