Rahasia Sejuta Tips Diet

Ini Rahasia Swandari Pangkas Bobot 13 Kg dalam 3 Bulan Tanpa Suplemen

Jakarta - Jika masih banyak orang beranggapan bahwa tubuh langsing hanya bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen pelangsing, maka Swandari Auliya Izzati (24) membuktikan sebaliknya. Dengan diet sehat, bobotnya berhasil turun 13 kg hanya dalam waktu 3 bulan tanpa konsumsi suplemen apapun.

Wanita asal Yogyakarta, Jawa Tengah, ini menceritakan kepada detikHealth bagaimana kisahnya mampu mencapai bentuk tubuh yang lebih ideal dengan cara yang sehat.

Saya merasa diet ini adalah diet yang tersehat karena tidak menggunakan suplemen apapun. Dua bulan sebelum pernikahan, saya diharuskan diet karena saya sangat gendut tapi saya tidak mau karena tidak ingin sakit di hari pernikahan saya.

Nah, saya membiasakan pola makan yang teratur. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar saya bisa BAB setiap hari. Saya makan setiap pagi, siang, dan sore. Tapi porsinya yang dikurangi.

Saya makan dengan porsi nasi dua sendok makan dan selebihnya saya makan sayuran serta buah. Di sela-sela waktu makan, saya juga menyibukkan diri dengan kegiatan yang saya senangi. Alhasil saya menjadi 'lupa' makan.

Setelah pukul enam sore, saya pun biasanya langsung mengerjakan hal-hal yang saya senangi seperti bermain musik, menulis, menjahit, atau sekadar pergi jalan-jalan ke Malioboro.

Sepekan sebelum pernikahan, ternyata berat badan saya turun yang awalnya 68 kg menjadi 55 kg. Karena perubahan itu, baju pernikahan saya akhirnya dirombak ulang. Selain perombakan baju pernikahan, tanpa sadar penyakit-penyakit saya juga menjadi berkurang. Bahkan asma saya sudah jarang kambuh.

Sekarang saya hamil. Saya sama sekali tidak merasa mual, muntah-muntah, dan lemas. Saya senang dengan gaya hidup saya yang baru. Tidak lapar sama sekali kok. Ternyata diet itu berhasil jika kita melakukannya dengan senang, lho.

Beberapa artikel menunjukan untuk beberapa orang stres mengakibatkan kegemukan. Ayo mulai diet sejak dini, dampaknya terasa banget!

Kurangi Porsi Makan dan Rutin Lari Pagi, Bobot Dennis Turun 6 Kg


Jakarta - Tidak semua orang, apalagi orang yang terhitung masih muda, terpikirkan untuk memeriksakan kondisi kesehatan tubuhnya. Nah, di usia yang masih terbilang muda, Dennis Novadi (21) justru berinisiatif melakukan cek darah. Dari hasil tersebut, ia disarankan dokter untuk diet.

Kepada detikHealth, pria kelahiran 15 November 1991 ini menceritakan pengalamannya dalam menjalani diet hingga akhirnya berhasil turun sebanyak 6 kg dalam 3 bulan.

Pengalaman saya bermula ketika saya mencoba untuk melakukan cek darah untuk kali pertama. Hal tersebut saya lakukan karena saya ingin mengetahui apakah saya memiliki kolesterol baik atau kolesterol jahat. Hasil tes tersebut mengatakan bahwa lemak darah atau yang dalam istilah kedokteran biasa disebut Trigliserida, yang ada di dalam tubuh saya cukup tinggi.

Saat itu dokter langsung membawa saya untuk diperiksa lebih lanjut. Saya cukup terkejut karena saya sampai harus menjalani cek darah dua kali untuk mengetahui apakah hasil tes yang pertama benar atau tidak. Setelah hasil tes keluar saya pun memeriksakan diri kembali ke dokter. Dokter menyarankan saya untuk melakukan diet dibarengi dengan konsumsi obat penurun lemak darah.

Karena kadar lemak dalam tubuh saya cukup tinggi, saya pun berdiet dengan metode diet rendah lemak. Saya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung minyak, saya juga mengurangi porsi makan saya. Untuk aktivitas olahraga saya melakukan lari pagi rutin selama satu jam dari hari Senin hingga Jumat. Hal tersebut mempercepat proses diet saya, terlebih lagi jika saya berolahraga sebelum makan.

Setelah tiga bulan menjalani diet tersebut, berat badan saya turun dari 69 kg menjadi 63 kg. Saya pun merasa senang dan lega, sebab banyak manfaat yang bisa saya rasakan setelah berat badan saya turun. Teman-teman saya pun terkejut ketika melihat perubahan badan saya untuk pertama kalinya. Saya sadar dengan menurunkan berat badan, lemak darah saya kembali normal dan saya pun merasa lebih sehat dari sebelumnya.

Saat ini tubuh saya sudah ideal dan saya tetap menjaga tubuh saya dengan giat berolahraga dan menjaga pola makan. Pengalaman diet ini tidak pernah saya rencanakan sebelumnya, tetapi hasil cek darahlah yang mengubah pemikiran saya.

Rajin Minum Air Putih 8 Liter Sehari, Habib Sukses Pangkas Bobot 45 Kg


Jakarta - Banyak orang yang tidak menyadari berat badannya telah melampaui batas meski sudah diberitahu orang-orang terdekatnya. Hal ini dialami Muhammad Habib (17). Setelah menyadari berat badannya sudah jauh dari kata ideal, ia berhasil memangkas berat badannya sebanyak 45 kg dengan rajin minum air putih.

Kepada detikHealth, pria yang tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah, ini menceritakan pengalamannya saat diet.

Satu tahun yang lalu saya jatuh sakit. Seperti prosedur pada umumnya, sebelum diperiksa oleh dokter saya menimbang berat badan. Saya sangat terkejut melihat jarum pada timbangan yang berhenti pada angka 125 kg. Ini berarti berat badan saya sangat berlebih.

Setelah pulang dari dokter saya pun bertekad ingin menurunkan berat badan saya. Tetapi saya tidak ingin menurunkan berat badan dengan cara yang instan dan saya ingin menurunkan berat badan dengan cara yang alami. Saya pun akhirnya berkonsultasi dengan teman-teman saya. Saya juga rajin membaca artikel-artikel di internet.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup saya pun akhirnya menjalankan diet dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya diet yang saya jalani cukup sederhana. Jika pada umumnya seseorang disarankan minum air putih 8 gelas per hari, saya minum 8 liter air putih per hari selama diet. Saya percaya minum air putih dalam jumlah yang banyak akan membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh saya dan juga bisa mempercepat diet saya.

Selama menjalani diet, saya banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Sebelum makan saya juga menghitung dan menimbang kalori yang ada di dalam makanan yang akan saya makan. Saya tetap makan sehari tiga kali, tetapi dengan porsi yang berbeda-beda. Saya juga membatasi diri dalam mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, sebagai gantinya saya rajin makan buah-buahan.

Selain menjaga asupan makanan, saya juga rajin melakukan kegiatan olahraga seperti lari di pagi atau sore hari, bersepeda, lompat tali, atau kegiatan ringan seperti sit-up. Kegiatan tersebut saya lakukan sebanyak tiga kali dalam sepekan.

Setelah delapan bulan saya menjalani diet, saya akhirnya menimbang berat badan saya. Alhamdulillah berat badan saya turun menjadi 80 kg. Betapa senangnya saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 45 kg dalam waktu delapan bulan. Kini saya hanya tinggal menjaga berat badan saya agar tidak naik dengan berjuang melawan nafsu makan saya yang tinggi, dan tentunya juga dengan tetap rajin berolahraga.

'Terjebak' Saat Bermain dengan Anak, Emma Turunkan Bobot 50 Kg dalam Setahun


Shropshire, Inggris - Siapa sangka tubuh gemuk bisa membuat seseorang sampai 'terjebak' di arena permainan anak-anak? Tentu memalukan. Tapi itulah yang terjadi pada Emma Kingston (29). Ia terjebak saat bermain dan sejak saat itu ia memutuskan untuk melakukan diet.

Saat itu Emma tengah menemani anaknya, Freddie (18 bulan), bermain. Namun tiba-tiba ia terjebak di dalam sebuah roller dalam arena permainan tersebut. Sejak awal, Emma memang sudah memperkirakan bahwa arena tersebut tak akan cukup ia lewati.

"Tiba-tiba saya terjebak. Saya bersama sepupu saya dan saya memintanya untuk mengurus Freddie. Sebab saat itu saya terpaksa harus dibantu dua orang petugas untuk keluar," ujar Emma, seperti dikutip dari Mirror.

Hal tersebut sangat memalukan bagi Emma. Sebab setelah keluar dan dibantu oleh petugas tersebut, ia harus berhadapan dengan orang-orang yang melihat kejadian tersebut. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menurunkan berat badannya.

Emma memulai programnya dengan bergabung bersama Slimming World. Di sana, ia diharuskan untuk melakukan perubahan dan meninggalkan beberapa kebiasaan buruknya. Salah satunya adalah kebiasaannya yang sering mengonsumsi junk food.

"Ketika saya meninggalkan sekolah dan bekerja, saya berpisah dengan ibu saya. Saya tidak pernah sarapan, sehingga hal itu membuat saya memakan banyak makanan saat waktu makan siang," tutur Emma, yang menolak menganggap berat badannya bertambah karena tunangannya bekerja sebagai koki.

Dengan ukuran badannya yang sangat besar, yaitu 110 kg, Emma bahkan pernah mengeluhkan kondisi tubuhnya kerap membuatnya tidak bisa duduk di lantai dan membuat aktivitas sehari-harinya menjadi tak nyaman. Nah, berkat keikutsertaannya dalam Slimming World, ia berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 50 kg dalam waktu 1 tahun.

Setelah berhasil mendapatkan berat badan yang ideal, Emma menuturkan bahwa ia mulai sering ke Crazy Nights, Oswestry, Shropshire, tempat insiden memalukan itu terjadi. Namun kali ini, ia yakin insiden itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Rajin Minum Teh Hijau dan Bersepeda, Bobot Lusi Turun 20 Kg

Jakarta - Memiliki berat badan yang berlebih cenderung membuat seseorang menjadi kurang percaya diri. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Lusi. Kebiasaannya mengonsumsi nasi dalam porsi yang besar, ngemil, ditambah dengan rendahnya keinginan untuk berolahraga, membuat berat badannya bertambah dari hari ke hari.

Gadis berusia 23 tahun ini pun tidak percaya diri ketika sedang berfoto bersama teman-temannya dan merasa sedikit kesulitan dalam menjalani kegiatan sehari-hari. "Teman-teman saya sering mengira bahwa saya sedang hamil karena saya memiliki perut yang besar. Saya juga merasa berat saat berjalan, sehingga aktivitas sehari-hari jadi kurang produktif," ungkap Lusi.

Banyaknya kerugian yang dirasakan membuat gadis yang bernama lengkap Lusi Siti Aisah ini bertekad untuk mengurangi bobot tubuhnya. Ia memegang prinsip untuk tidak mengeluarkan biaya sama sekali dan tidak mengonsumsi obat penurun berat badan.

Lusi membagi metode penurunan berat badannya menjadi tiga pilihan, metode pertama dilakukan dengan bersepeda pada pagi hari selama 60 menit. Namun cara ini dinilainya kurang efektif karena ia tetap saja mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar karena kelaparan setelah bersepeda. Rasa haus yang dirasakan setelah bersepeda pun membuat dirinya kerap minum minuman dingin dan manis.

Setelah dirasakan bahwa metode pertama kurang efektif, maka ia pun melakukan metode kedua. Metode ini ia lakukan dengan memilih dan mengurangi makanannya. Saat menjalankan metode kedua, ia mulai membatasi asupan gula dan rajin mengonsumsi teh hijau yang dipercaya dapat mempercepat metabolisme tubuh. Terkadang ia juga melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.

Metode ini cukup membawa hasil yang signifikan, beratnya yang semula 75 kg turun menjadi 60 kg. Penurunan ini membuatnya semakin bersemangat untuk melakukan metode ketiga, yaitu dengan olahraga dan mengurangi makanan yang masuk ke dalam tubuh. "Saya tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Dengan melakukan metode pertama dan kedua berat badan saya bisa turun 5 kg dalam waktu seminggu," tutur Lusi.

Kini bobot Lusi sudah turun kembali menjadi 55 kg dan ia menyadari bahwa melakukan diet bukan berarti tidak boleh menyantap makanan enak sama sekali. Menurutnya Anda masih bisa makan makanan enak asalkan diimbangi dengan rajin berolahraga. Dengan begitu, akan lebih banyak kalori yang terbuang daripada kalori yang masuk.
"Saya sadar kesehatan itu mahal harganya, sehingga saya akan tetap melakukan diet dan berolahraga untuk hidup yang sehat dan lebih baik lagi," ujarnya.

Disebut 'Gendut' oleh Ayahnya, Irlinza Pangkas Bobot 27 Kg dalam 8 Bulan

Jakarta - Ucapan dari orang-orang terdekat seringkali bisa menjadi pacuan untuk bisa mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Irlinza Farah Embarsari. Disebut 'gendut' oleh sang ayah membuatnya berkomitmen untuk hidup sehat, alhasil bobotnya berhasil turun 27 kg dalam 8 bulan.

Kepada detikHealth, gadis kelahiran 26 Oktober 1993 ini menceritakan pengalamannya menerapkan pola hidup sehat.

Saya memutuskan untuk mulai diet saat masih duduk di kelas 12 SMA. Awalnya saya berniat sepreti itu karena ayah saya mengatakan kalau saya gendut, padahal ayah saya sendiri adalah seorang olahragawan. Ya, ayah saya sangat rajin sekali olahraga, terutama olahraga tenis. Dalam sepekan, ia hampir 3-4 kali latihan tenis.

Selain karena ucapan ayah, saya juga ingin mengurangi konsumsi makanan berlemak yang bisa menyebabkan darah tinggi. Sebab mama saya meninggal karena penyakit turunan itu. Saat itu bobot saya adalah sekitar 100 kg.

Saya akui juga kebetulan jadwal belajar di kelas 12 sangat padat. Nah, jadwal sekolah dan les yang padat itu membuat saya terbantu dan lebih mudah mengendalikan makan. Tapi yang paling menarik adalah ketika memutuskan untuk berdiet, saya jatuh cinta.

Hahaha, mungkin terdengar lucu. Tapi sampai sekarang saya percaya ketika kita bahagia maka kita lebih mudah menurunkan berat badan. Selain itu, bahagia juaga turut membuat kita lebih mudah menerapkan pola hidup sehat, dibandingkan jika sedang patah hati atau stres.

Jadi setiap melihat ada makanan enak, saya selalu terbayang senyum si dia yang manis sambil bilang 'jangan makan banyak-banyak ya'. Tapi saya juga jadi terbayang omelan ayah saya sambil berkata 'Jangan makan banyak, nanti tambah gendut'.

Kebetulan saya anak tunggal jadi ingin juga bisa memberikan yang terbaik buat orang tua, misalnya dengan kelihatan cantik dan punya berat badan yang tidak berlebihan.

Dari pengalaman saya tersebut intinya jika memutuskan untuk diet dan berpola hidup sehat, berbahagialah. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah karna itu lebih mudah. Terbukti 8 bulan mencoba untuk selalu senang dan berpola hidup sehat, bobot saya kini berada pada angka 73 kg.

Komitmen Jalani Diet OCD, Bobot Intan Turun 4 Kg dalam Sebulan

Jakarta - Meskipun banyak pro dan kontra tentang diet ala Deddy Corbuzier yang dikenal dengan Obsessive Corbuzier's Diet, ada pula yang menganggap diet kontroversial tersebut cukup membantu. Salah satunya Intan Murti Lestari (20). Bobotnya berhasil turun 4 kg dalam sebulan tanpa keluhan apa pun.

Kepada detikHealth, gadis kelahiran 3 Juni 1993 dan tinggal di Bekasi, Jawa Barat, ini menceritakan pengalamannya melakukan diet OCD.

Bobot saya kian menanjak mulai saat saya memasuki tahun terakhir sebagai siswa SMA. Sewaktu kelas 10 dan 11 berat badan saya masih 53 kg, namun begitu kelas 12 berat saya naik drastis sampai 58 kg. Padahal aktivitas saya pada saat itu sangat banyak.

Komentar teman-teman yang bilang saya 'sekal' turut membuat kepercayaan diri saya saat itu semakin menurun. Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, tubuh saya saat itu memang terlihat lebih gemuk. Nah, sejak saat itulah saya bertekad untuk menerapkan pola hidup sehat.

Saya menjalani diet dengan mengurangi porsi makan. Tadinya saya minum susu pagi dan malam, lalu diganti hanya pagi saja. Saat itu berat badan saya sempat turun menjadi 54 kg.

Tapi beberapa bulan berikutnya saya melaksanakan ibadah umrah. Saya akui saya tak cukup kuat menahan godaan untuk mencoba berbagai macam makanan khas di sana. Benar saja, sepulangnya dari sana bobot saya kembali naik menjadi 58 kg. Padahal tidak sampai sebulan lagi saya akan melaksanakan wisuda SMA. Saya sangat panik pada saat itu, namun tak tahu kenapa saya tetap cuek saja.

Pasca wisuda dan masa liburan panjang kerjaan saya hanya makan, tidur, makan, tidur. Saya kemudian merasa makin 'bulat'. Tapi memasuki dunia perkuliahan dengan segala macam permasalahan membuat bobot saya turun menjadi 54 kg dengan sendirinya. Meski begitu saya masih sangat ingin bisa turun berat badan beberapa kilogram lagi.

Di pertengahan tahun 2013, ada tren diet baru yang disebut dengan OCD. Saya baca artikel tentang OCD dan saya tertarik melakukannya. Saya melakukan OCD selama sebulan dan menaaati peraturan OCD. Saat itu saya sama sekali tidak makan nasi, hanya lauk-pauk saja. Dalam sebulan berat saya turun 4 kg dan bobot saya menjadi 50 kg! Saya senang sekali.

Padahal aktivitas olahraga yang saya lakukan untuk membantu program diet hanya dengan rajin membersihkan rumah. Tapi aktivitas ini cukup membantu. Kini saya sangat menjaga berat badan agar tak kembali naik dengan mengurangi makan nasi dan lebih memilih makan sayur, lauk-pauk dan buah-buahan saja.

Terapkan Diet Food Combining, Bobot Lusi Turun 20 Kg dalam Setahun

Jakarta - Food combining diketahui mengutamakan kombinasi yang tepat dari beberapa bahan makanan. Nah, selain sehat, kombinasi yang tepat ini juga bisa bikin langsing, lho. Tak percaya? Lusi April (31) berhasil membuktikannya. Dengan food combining, bobotnya turun 20 kg dalam setahun.

Kepada detikHealth, wanita asal Surakarta, Jawa Tengah, ini membagi kisah suksesnya menerapkan food combining secara sehat.

Saya terlahir dari keluarga yang memiliki kebiasaan makan dalam porsi banyak, jadi dari kecil tidak pernah memiliki bentuk tubuh yang ideal. Pada saat kelas 6 SD pun berat badan saya sudah sekitar 60 kg, tapi saya tetap nyaman dengan kondisi tersebut. Toh keluarga saya banyak yang lebih gemuk dari saya.

Sejak puber dan mulai mengenal lawan jenis, saya sudah mulai malu dan mencoba berbagai macam diet tapi sayang selalu gagal. Setelah menikah pun tubuh saya semakin membulat.

Kemudian saya ikut program hamil dan diberi berbagai obat penyubur oleh dokter. Saat itulah saya mencapai titik tergemuk saya, yaitu di angka 82 kg. Belum juga dikaruniai momongan, saya pindah dokter pada Oktober 2012. Nah, dengan dokter baru ini saya malah diwajibkan untuk menurunkan berat badan. Saya juga dikasih batas waktu 2 bulan untuk menurunkan 7 kg saja. Tentu saja saya bingung bagaimana caranya.

Akhirnya saya browsing dan menemukan artikel food combining. Saya mencoba 1-2 hari ternyata saya merasa enjoy. Selain menerapkan food combining, saya juga mencari video senam agar dapat menyiasati waktu yang tersedia. Jadi seminggu 3-4 kali saya senam sendiri di rumah.

Saat datang lagi ke dokter untuk kontrol kedua di minggu ketiga, dokter menanyakan apakah saya merasa kurusan. Ternyata saat menimbang berat badan saya sudah turun 4 kg. Saya pun jadi semakin terpacu menjalankan hidup sehat.

Walau saya belum juga dikaruniai momongan, setidaknya sekarang saya merasa lebih fit karena jarang sakit. Penurunan berat badan saya bertahap hingga 1 tahun kemudian berat badan saya turun sampai di angka 62 kg. Sampai sekarang saya masih menjaga untuk selalu hidup sehat agar berat badan saya tidak naik lagi. Semoga bisa dapat bonus punya tubuh ideal. Amin.

Rajin Aerobik dan Hindari Gorengan, Bobot Olivia Turun 15 Kg dalam 6 Bulan

Jakarta - Penurunan berat badan dapat sukses diraih jika memiliki niat dan komitmen yang kuat, itulah yang menjadib prinsip Olivia Fajrina. Awalnya sempat merasa tubuh gemuknya adalah 'bawaan', Olivia pun bertekad diet dengan rajin aerobik. Hasilnya, bobotnya sukses turun 15 kg dalam waktu 6 bulan.

Kepada detikHealth, wanita berusia 31 tahun ini menceritakan pengalamannya menerapkan diet sehat hingga akhirnya memiliki bentuk tubuh lebih ideal.

Sudah 6 bulan lebih saya melakukan diet yg cukup ketat. Saya ingin diet karena terinspirasi saat membaca Diet Experience di detikHealth. Dulu berat badan saya 67 kg. Saya melihat ternyata semua orang bisa berhasil diet asalkan punya niat dan komitmen yang kuat.

Sebelumnya saya tidak ingin diet karena saya pikir memang sudah bawaan saya dari dulu bertubuh gemuk. Namun kemudian saya penasaran ingin membuktikan ke diri sendiri dan orang lain bahwa saya juga bisa kurus.

Pekan pertama, pola diet saya memang agak terlalu ekstem, yaitu dengan tidak makan nasi sama sekali. Selama beberapa melakukan hal tersebut berat badan saya sempat turun 4 kg, di bulan pertama bahkan turun 6 kg. Tapi kemudian saya merasa sedikit lemas dan pusing, sehingga saya memutuskan untuk mengubah diet saya menjadi makan nasi sedikit, khususnya hanya saat makan siang. Saya juga perbanyak makan sayur.

Malam hari saya tidak makan dan hanya minum air putih saja. Sementara untuk pagi dan sore hari saya ngemil jagung atau pisang rebus karena tidak berlemak. Selain konsisten seperti itu, saya juga menghindari makan camilan gorengan. Untuk aktivitas fisik, saya ikut program aerobik saat jam pulang kantor atau di akhir pekan.

Saya akui memang terkadang godaan untuk makan berlemak itu datang, namun saya tidak mau menyiksa diri. Sekali-sekali saat akhir pekan saya makan enak tapi besoknya saya langsung aerobik agar lemaknya tidak menumpuk kembali.

Sejauh 6 bulan ini total bobot saya turun 15 kg menjadi 52 kg. Saat ini saya sudah cukup puas telah berhasil menurunkan berat badan. Baju yang dulu saya gunakan kini bahkan harus dikecilkan karena kebesaran. Respons teman-teman sekitar dengan melihat saya bisa kurusan pun baik dan mereka tidak menyangka saya bisa kurus. Sekarang saya ingin bisa menurunkan berat badan saya 5 kg lagi agar terlihat lebih langsing.

Prinsipnya diet yang baik adalah harus sehat dan kunci utamanya adalah niat. Terimakasih.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :