Rahasia Bikin Miss V Jadi Hepi

10 Hal Wajib Dilakukan untuk Jaga Kesehatan Miss V

Jakarta - Menjaga kesehatan area intim sangat penting bagi wanita. Selain mencegah datangnya penyakit, juga untuk mempertahankan performa seksual. Namun menjaga Miss V tetap sehat tidak cukup hanya membersihkan area luarnya saja. Ini 10 aturan agar Miss V selalu sehat, seperti dikutip dari Health Me Up.

1. Hindari Membersihkan dengan Sabun
Vagina terkadang mengeluarkan aroma yang kurang sedap karena beberapa faktor. Entah itu akibat keputihan menjelang haid atau vagina tidak higienis. Membersihkannya dengan sabun mandi atau pembersih cair sebaiknya dihindari karena bisa merusak pH di area Miss V juga kekeringan. Sebab, kulit di sekitar Miss V sangat sensitif. Perlu diketahui, vagina bisa membersihkan diri karena tubuh punya sistem untuk melakukannya. Saat menstruasi, cukup basuh dengan air untuk menjaganya tetap higienis.

2. Hindari Penggunaan Spray Miss V
Di pasaran banyak tersedia produk spray untuk vagina. Fungsinya menjaga kesegaran dan aroma vagina tetap harum. Tapi penggunaan produk seperti ini sebaiknya dihindari karena bisa merusak pH alami di sekitar Miss V, juga bisa menyebabkan infeksi pada kulit yang sensitif.

3. Jaga Kebersihan Vagina Saat Menstruasi
Sangat penting menjaga Miss V tetap higienis saat menstruasi. Jangan gunakan satu pembalut terlalu lama, tapi ganti secara berkala, dua atau tiga kali sehari. Pembalut fungsinya menyerap darah dan jika digunakan terlalu lama tanpa diganti, bisa menyebabkan bakteri menumpuk sehingga membuat ruam dan iritasi.

4. Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun
Pilihlah celana dalam berbahan katun ketimbang bahan lain seperti satin, poliester atau lycra. Bahan katun menyerap keringat lebih mudah dan cepat kering, juga membuat sirkulasi udara di area Miss V lebih baik. Hal ini akan mencegah infeksi jamur karena area yang lembab. Jadi saat beraktivitas sehari-hari, jangan mengenakan celana dalam berbahan lace, sutera atau material sintetis.

5. Kenakan Pakaian Longgar
Mengenakan pakaian yang terlalu ketat seperti skinny jeans, legging atau body-con dress terlalu sering akan membuat kulit lembab dan sulit bernapas, terutama di area Miss V. Akibatnya bisa memicu infeksi jamur dan kulit kemerahan. Jadi usahakan mengenakan pakaian longgar sesering mungkin. Pakai busana ketat sesekali atau pada momen tertentu saja.

6. Rapikan Rambut Miss V Secara Rutin
Jaga kesehatan Miss V dengan rajin merapikan rambutnya. Rambut Miss V yang terlalu lebat bisa membuat kulit di area intim Anda lembab dan bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri, memicu timbulnya infeksi. Merapikan rambut Miss V bisa dengan cara dicukur atau digunting. Pastikan alat yang digunakan bersih dan steril.

7. Latihan Kegel
Latihan kegel bisa menguatkan otot-otot pelvic dan membantu Anda lebih menikmati seks. Anda bisa melakukan sendiri latihan kegel yang sederhana di rumah. Saat buang air kecil, coba tahan aliran urin dengan mengencangkan otot selama beberapa detik, lalu lepaskan. Lakukan lima hingga 10 kali.

8. Minum Banyak Air
Cara paling baik dan praktis jaga kesehatan vagina adalah dengan minum cukup air putih. Air membantu menghilangkan bakteri yang ada di dalam tubuh lewat keluarnya urin, dan membantu meningkatkan kesehatan vagina.

9. Perhatikan Perubahan Apapun pada Cairan Miss V
Jika Anda mendapati adanya keanehan, keputihan berbau tak sedap, vagina terasa sangat gatal atau perubahan warna pada cairan vagina maka patut diwaspadai. Bisa jadi itu tanda terjadinya infeksi atau penyakit kelamin. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah kondisinya bertambah buruk.

10. Lakukan Pap Smear
Kista, mioma atau kanker serviks bisa terjadi pada siapa saja. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobatinya. Cara terbaik mencegah kanker serviks atau kista adalah dengan melakukan tes pap smear setidaknya setahun sekali, atau menurut anjuran dokter.

Tanda-tanda Vagina Tak Normal, Segera ke Dokter Bila Mengalaminya

Jakarta, Dibanding pria, kelamin wanita lebih sering mengalami masalah kesehatan, mulai dari gatal, bau, hingga keluarnya cairan-cairan yang mengganggu. Lantas kapan gangguan tersebut dikatakan tidak normal?

Letaknya yang berada di dalam dan cenderung lembap, membuat vagina lebih banyak bermasalah ketimbang kelamin pria. Bila kebersihannya tidak dijaga, bakteri baik yang ada di vagina bisa menjadi tidak normal dan malah menyerang 'sarangnya' sendiri.

Sehat tidaknya vagina bisa dilihat dari 3 indikator, yaitu kadar kelembapan, bau, dan lendir atau cairan yang keluar. Vagina dikatakan normal bila tingkat kelembapannya sama dengan kelembapan dinding mulut. Normalnya vagina juga tidak berbau, bila muncul bau tidak sedap seperti bau anyir, ada kemungkinan telah terjadi infeksi jamur dan bakteri. Sedangkan normalnya lendir atau cairan yang keluar dari vagina, bisa dilihat dari warna dan kepekatannya. Normalnya, lendir berwarna bening dan kepekatannya seperti baby oil atau putih telur.

Bagaimana tanda vagina yang tidak normal?

Dilansir Mayoclinic, konsultasikan dengan dokter bila vagina mengalami tanda atau gejala berikut:

1. Perubahan warna, bau, atau jumlah keputihan, terutama jika disertai dengan demam.
2. Vagina kemerahan, gatal, atau iritasi.
3. Vagina mengalami pendarahan selama atau setelah berhubungan seks, atau setelah menopause.
4. Adanya massa atau tonjolan di vagina.
5. Adanya sensasi tekanan atau berat di vagina.

Anda mungkin tidak perlu ke dokter setiap kali mengalami iritasi vagina dan perubahan warna lendir, terutama jika Anda telah didiagnosis dengan infeksi jamur vagina sebelumnya dan mengalami tanda-tanda yang sama. Namun, jika Anda memilih untuk menggunakan obat bebas (tanpa resep dokter) dan gejala tidak juga hilang, segeralah konsultasikan dengan dokter.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :