Rahasia Mendapat Anak Hidung Mancung Dan Berwajah Arab

Kisah Wilayah Cisarua yang Jadi Tempat Favorit Imigran Gelap

Depok - Permasalahan imigran gelap di Indonesia terus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Wilayah Cisarua, Jawa Barat, bahkan menjadi lokasi favorit para imigran gelap ini untuk bermukim.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pemerintah memang mencatat kawasan itu selalu ramai dijadikan lokasi 'idaman' para imigran gelap. Menjadi pertanyaan kenapa Cisarua menjadi tujuan mereka.

"Pasti ada hal yang buat senang mereka ke situ," ujar Deputi V Bidang Koordinasi Kamnas Kemenko Polhukam Irjen Bambang Suparno di Kampus FH UI, Depok, Jawa Barat.

Dalam diskusi tentang imigran gelap, Bambang memaparkan ada banyak hal yang bisa mereka lakukan di Cisarua. Salah satunya menyusun rencana untuk mengarungi lautan bebas menuju Christmas Island. Dari Cisarua, hanya butuh lima jam untuk bisa mencapai Christmas Island.

Keberadaan para imigran gelap ini bukannya diterima begitu saja oleh warga Cisarua. Sebagian tokoh-tokoh masyarakat sudah sering mengirim surat kepada pemerintah menyatakan keberatan terhadap kehadiran para imigran yang banyak berasal dari Iran, Afghanistan, Irak, Srilangka dan Rohingya.

Bambang yang juga memimpin Desk Penanganan Penyelundupan Manusia, Pengungsi dan Pencari Suaka Kemenko Polhukam ini juga tidak tinggal diam. Setidaknya dari 1.000 imigran yang ada, jumlahnya kini berkurang tinggal 600 jiwa.

"Sekarang posisi mereka sudah lebih naik ke atas karena kita kejar terus," tandasnya.

Jejak Imigran Gelap di Cisarua, Budaya Kawin Kontrak dan Bocah Berhidung Bangir

Jakarta - Kawasan Cisarua jadi tempat favorit para imigran gelap. Kehadiran mereka pun sudah menimbulkan permasalahan sosial yang cukup mengganggu.

Para imigran ini umumnya berasal dari Iran, Afghanistan, Irak, Srilanka dan Rohingya. Karakter wajah mereka memang biasanya berhidung mancung dengan wajah Arab.

Rupanya karakter wajah seperti itu, membuat mereka bisa dengan mudah memikat gadis-gadis sekitar. Tak pelak, fenomena kawin kontrak pun bermunculan.

"Dampak sosialnya itu kawin kontrak," ujar Deputi V Bidang Koordinasi Kamnas Kemenko Polhukam Irjen Bambang Suparno di Kampus FH UI, Depok, Jawa Barat.

Bambang bukan sembarang bicara karena informasi itu didapatkan dari para penegak hukum sekitar wilayah tersebut. Alasan para gadis itu 'bersedia' dikawinkan kontrak bahkan sangat sepele, demi memperbaiki keturunan.

"Tapi yang jelas, dia punya anak dari kawin kontrak itu. Kan pasti beda dong, tampangnya. Kalau kita tanya di sana (Cisarua) untuk perbaiki keturunan. Kita nggak sukalah, masa sih keluarganya dikawinkan dengan orang yang nggak jelas," papar Bambang.

Keberadaan sekitar 600 orang para imigran gelap ini diperkirakan sudah berlangsung sekitar lima tahun. Bambang memastikan, para imigran gelap ini bukanlah orang yang tidak punya uang.

Bayangkan saja, mereka sanggup menyewa rumah serta membiayai istri selama bertahun-tahun. Bahkan ada yang sanggup menyewa kamar hotel dalam kurun waktu lama.

Dengan kekuatan ekonomi seperti itu, keberadaan mereka seperti mendapat dukungan oleh warga sekitar. Terutama sejumlah warga yang mendapat keuntungan dari keberadaan mereka.

"Yang terima, jelas yang punya pemukiman, dapat uang sewa," tandasnya.

Namun banyak juga warga yang menolak keberadaan mereka. Pasalnya, kebiasaan mereka dianggap cukup menggangu warga sekitar.

"Mereka siang tidur, malamnya baru beraktivitas," tutupnya.

Cisarua dipilih karena lokasi ini paling dekat dengan Christmas Island. Melalui jalur laut, para imigran ini bisa mencapai Christmas Island dengan waktu lima jam.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :