Waspada Guru Cabul Modus Gelitik-gelitik Hobi Pegang Alat Kelamin !!!

Berkedok Bermain Gelitik-gelitik, Guru SD Ini Diduga Cabuli Muridnya

Auckland, Seorang guru SD berusia 68 tahun diduga melakukan pencabulan atas murid-murid perempuannya yang berusia sekitar enam hingga delapan tahun. Guru ini dituding melakukan pencabulan dengan berkedok bermain yang dilakukan bersama murid-muridnya.

Pengadilan Tinggi di Auckland, Australia, menuding pria tua itu telah melakukan 25 kali pelecehan seksual kepada 10 murid perempuan. Perbuatan bejat itu ditengarai dilakukan di sekolah yang namanya dirahasiakan pada tahun 2011-2012, demikian sejumlah media Australia melaporkan.

Dalam sidang disebutkan pria itu mengizinkan para korbannya duduk di pangkuannya. Nah, saat itulah si pria tua memiliki kesempatan untuk melakukan kontak fisik dengan korban. Dia mengajak murid-muridnya bemain gelitik-gelitik, sehingga sembari menggelitik dia bisa menyentuh bagian tubuh tertentu muridnya. Guru itu juga mengangkat tubuh para korbannya untuk menyentuh bagian intim tubuh si korban.

Anak-anak meyakini bahwa sentuhan fisik yang dilakukan gurunya pada mereka adalah hal normal. Mereka tidak menyadari dirinya telah menjadi korban pencabulan meskipun organ genital dan area bawahnya yang lain telah diraba-raba oleh gurunya.

Pria itu juga dituding meminta salah seorang murid untuk membuka celananya. Diduga pencabulan dilakukan di kelas yang letaknya terpencil dan juga di gudang.

Guru tua itu menolak dakwaan yang dituduhkan kepadanya. "Dia benar-benar membantah telah melakukan tindakan tidak senonoh," ujar kuasa hukumnya, Richard Earwalker.

Melalui kuasa hukumnya, pak guru itu menduga nama-nama korban muncul karena tekanan. Sementara itu hampir 50 saksi akan dihadirkan ke muka sidang.

Psikolog anak dan remaja, Efnie Indrianie, MPSi, saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu, mengatakan untuk mencegah agar anak terhindar dari pelecehan seksual, ada baiknya orang tua mengajarkan underwear rule. Underwear rule adalah suatu bentuk komunikasi antara orang tua dan anak untuk membantu mengajarkan pada anak-anak bahwa semua hal yang ditutupi pakaiannya adalah milik mereka sendiri.

Anak perlu memahami bahwa area pribadi di tubuhnya mememang benar-benar pribadi, sehingga anak tidak akan mengizinkan orang lain untuk menyentuh atau melihatnya. Jika mereka memiliki masalah atau tidak nyaman dengan tubuh atau area pribadinya, maka anak harus berbicara dengan orang dewasa yang dipercaya.

Nah, percakapan tentang underware rule ini bisa dilakukan pada saat orang tua memandikan anak atau saat memakaikan baju. Bisa juga dilakukan pada saat orang tua mengajak anak berenang. Dengan menggunakan waktu yang tepat, maka pembicaraan semacam ini tidak akan membuat anak takut atau bingung.

Adalah Dewam Eropa yang gencar menggalakkan underwear rule. Maklum, di Eropa terdapat data bahwa sekitar satu dari lima anak-anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual. Kasus ini terjadi pada anak-anak, tak peduli jenis kelaminnya, warna kulitnya, kelas sosialnya, agamanya, ataupun masanya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :