Menangis Usai Bercinta, Tanda Istri Puas atau Kesakitan?
Jakarta, Mencapai puncak kenikmatan bersama saat suami istri melakukan hubungan intim tentu menjadi sesuatu yang membahagiakan. Tidak semua perempuan mudah atau merasakan orgasme. Nah, jika istri menangis usai bercinta, apakah itu wujud kepuasan atau justru kesakitan?
Menurut seksolog dr Andri Wanananda, MS, umumnya puncak kenikmatan orgasme diekspresikan perempuan dalam bentuk vokal. Jadi ada yang mengerang, menjerit, berteriak, dan tertawa. Meskipun memang belum ada yang melaporkan adanya ekspresi orgasme dalam bentuk tertawa terbahak-bahak.
Lalu adakah ekspresi menangis untuk mengekspresikan kepuasan bercinta? "Bila sejak malam pengantin, istri menangis saat orgasme, patut dicermati apakah tangisnya merupakan ekspresi kenikmatan atau cetusan rasa pedih, galau atau reaksi emosi yang negatif?" ucap dr Andri dalam konsultasi.
Jika Anda, para suami, melihat istri menangis usai bercinta, maka tanyakanlah baik-baik apakah tangisnya merupakan ekspresi kenikmatan atau justru ketidaknikmatan. Ya itu tadi, umumnya ekspresi kepuasan perempuan saat bercinta kebanyakan tidak menangis.
"Bila ekspresinya adalah ketidaknikmatan, perlu ditelusuri secara terus terang, layaknya pasangan suami istri yang diharapkan saling terbuka komunikasinya apakah penyebabnya," sambung dr Andri.
Ekspresi puncak kenikmatan yang dirasakan perempuan juga diwujudkan secara manual. Misalnya istri memeluk erat-erat suaminya, mencakar punggung atau lengan suaminya, bahkan ada yang sampai menggigit bahu suaminya.
"Semua bentuk ekspresi tubuh tersebut adalah cermin kenikmatan seksual yang optimal. Diakhiri dengan suasana rileks yang dibalut rasa kasih sayang," kata dr Andri.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment