Ketika Organ Paling Intim Menjadi Bagian dari Karya Seni
Jakarta - Vagina memang berkaitan erat dengan sistem reproduksi wanita. Sehingga, topik pembicaraan seputar vagina terkadang masih dianggap menjadi hal yang tabu. Meski begitu, bagi beberapa orang, vagina bisa dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni.
Seperti dirangkum berikut ini beberapa karya seni yang bisa dihasilkan dengan memanfaatkan miss V:
1. Rajutan
Melalui kegiatan seni yang disebut 'Casting Off My Womb', Casey Jenkins (34) menghabiskan waktu 28 hari untuk merajut bola-bola wol yang ia masukkan ke dalam vaginanya. Casey mengaku, merajut dengan memanfaatkan vaginanya bisa membuat dirinya lebih akrab dengan tubuhnya sendiri.
Ia melakukan perajutan di salah satu galeri di Australia di mana Casey duduk setiap hari hanya menggunakan jumper wol rajutan. Kain rajutannya pun ia gantung di sebuah tapi.
Sampai saat ini, Casey mengaku belum pernah kesakitan merajut wol yang ia masukkan ke dalam vaginanya.
"Kali ini sangat berbeda dari sebelumnya karena aku tidak bisa pergi kemana-mana. Saat menstruasi, aku tetap merajut. Hanya saja, proses perajutan lebih sulit karena wol akan lebih berat dan Anda harus mencabut wol itu perlahan," kata Casey.
2. 'Tembok Besar Ms V'
Seniman asal Inggris Jamie McCartney membuat dinding vagina yang diberi nama 'The Great Wall of Vagina'. Ia meminta sekitar 400 relawan untuk menempatkan cetakan plester atau gips di vaginanya.
Relawan-relawan ini termasuk ibu dan anak perempuannya, wanita yang kembar identik, pria dan wanita transgender, ibu hamil, ibu yang baru melahirkan, dan wanita-wanita yang telah menjalani labiaplasty.
"Dengan ini saya ingin mengubah pola pikir masyarakat terhadap vagina yang sempurna. Saya sangat miris melihat maraknya operasi kosmetik labia atau labiaplasty yang dilakukan para wanita beberapa tahun terakhir karena berpikir akan membuat vaginanya tampak sempurna," tutur Jamie.
3. Terowongan
Suara jeritan dan tawa perempuan akan didengar pengunjung yang menjajal berjalan di dalam kanal yang dibuat oleh seniwati berusia 30 tahun asal Afrika Selatan, Reshma Chhiba. Terowongan yang diberi nama terowongan vagina ini berwarna merah dan dibuat oleh Chhiba sebagai simbol kekuatan perempuan.
Terowongan ini memiliki panjang 12 meter. Kanal ini terbuat dari beludru merah yang empuk. Saat memasuki lorong, pengunjung pertama kali akan menjejakkan kaki ke tempat yang menyerupai lidah. Lalu ada pula wol akrilik hitam yang menggambarkan rambut kemaluan di sekitar pintu masuk.
Meskipun menuai kontroversi, Chhiba mengaku membuat terowongan ini bukan demi kontroversi. "Apa yang saya lakukan adalah mengenai kebebasan seni dan menantang sistem patriarki yang mengakar," ujarnya.
4. Lukisan dari darah menstruasi
Pusat Kebudayaan dan Kesehatan di Quillota, Chile pernah dihiasi 90 buah lingkaran bordir yang tergantung dari langit-langit. Bukan hasil bordiran atau renda yang dipajang, melainkan darah menstruasi sang seniman, Carina Úbeda Chacana selama 5 tahun.
Banyak reaksi muncul dari masyarakat, mulai dari pujian, penolakan, bingung, hingga jijik. Meksipun menurut Chacana, pameran ini dapat dikelompokkan ke dalam gerakan yang dikenal sebagai Menstrala.
Dalam pamerannya, Chacana menggantung kain yang menggambarkan bercak hitam darah menstruasinya dibingkai oleh bingkai bordir dari kayu. Lewat medium ini, dia ingin mensimulasikan proses ovulasinya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment