Sehatkan Jaringan Mr P, Rutin Bercinta Pangkas Risiko Masalah Ereksi
Jakarta, Seiring pertambahan usia, pria kerap berisiko mengalami permasalahan dalam urusan bercinta. Salah satunya adalah penurunan kemampuan untuk ereksi. Namun hal ini rupanya bisa diturunkan risikonya, lho.
Menurut Dr Doug Lording, spesialis andrologi dari Melbourne's Cabrini Hospital, terdapat gagasan bahwa pria mungkin bisa menggunakan aktivitas bercinta sebagai cara untuk mengurangi kemungkinan mereka terserang gangguan ereksi di kemudian hari.
"Meskipun belum ada bukti keras, namun hal ini sangat mungkin. Memang benar bahwa 'terbiasa' ereksi membantu menjaga penis tetap sehat," ungkap Lording, seperti dikutip dari ABC Australia.
Selama pria tersebut tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasari atau membebani jantung, maka semestinya frekuensi bercinta tidak akan berbahaya sama sekali bagi kesehatan dan mungkin malah dapat membantu. "Asalkan itu dilakukan dengan cara yang tepat, saya pikir itu mungkin hal yang baik," kata Lording.
Sebuah studi tahun 2008 dari Finlandia mendukung teori bahwa rutin bercinta membantu mengurangi disfungsi ereksi. Ditemukan bahwa pria yang bercinta kurang dari sekali dalam seminggu, dua kali lebih mungkin untuk terkena disfungsi ereksi, jika dibandingkan dengan pria yang bercinta setidaknya sekali dalam seminggu.
"Berhubungan intim secara rutin memiliki peran penting dalam mempertahankan fungsi ereksi di antara pria lanjut usia," ujar pemimpin penulis studi tersebut, Dr Juha Koskimaki.
Meskipun demikian, jika masalah ereksi sudah dialami maka menurut Lording sebaiknya tetap konsultasikan terlebih dahulu masalah kesehatan yang mendasari dan pengobatan yang tepat.
"Butuh penelitian lebih lanjut, tapi saya pikir secara umum pria yang aktif secara seksual bisa jadi lebih sehat secara mental dan fisik daripada pria yang tidak aktif secara seksual," imbuh Lording.
Lebih Sering Bercinta, Benarkah Bisa Sembuhkan Disfungsi Ereksi pada Pria?
Jakarta - Gangguan ereksi kerap terjadi pada pria usia paruh baya. Semakin dewasa usia seseorang maka risiko mengalami masalah pada ereksi juga lebih tinggi. Namun bukan berarti pria muda tak berisiko menderita disfungsi ereksi.
Masalah pada kemampuan Mr. Happy saat bercinta ini pun menjadi momok yang menakutkan bagi para pria. Takut tidak bisa memuaskan pasangan merupakan salah satu yang dikhawatirkan pria ketika Mr. Happy tidak 'perform'.
"Ketika pria mengalami disfungsi ereksi, ada stigma bahwa jika 'Saya tidak bisa ereksi, maka saya tidak bisa lagi disebut pria', (stigma) itu sangat mengkhawatirkan," ujar Dr Doug Lording, seperti dikutip dari ABC Australia.
Lebih sering bercinta disebut-sebut menjadi salah satu cara yang efektif mengatasi disfungsi ereksi, atau setidaknya meminimalisir dampak negatifnya. Tapi benarkah demikian? Sebab jika hanya dengan seks rutin saja bisa menyembuhkan masalah ereksi maka tidak perlu lagi perawatan dengan seksolog atau konsumsi obat-obatan.
Hingga saat ini memang belum ada bukti yang menguatkan anggapan tersebut secara ilmiah. Namun menurut Dr Doug, hal itu mungkin saja efektif dan tidak ada salahnya dicoba. Pria yang berprofesi sebagai androlog (spesialis kesehatan kelamin pria) selama 30 tahun ini mengatakan bahwa ereksi secara teratur bermanfaat menjaga kesehatan penis dalam waktu lama. Baik itu terjadi karena penetrasi seks atau melalui masturbasi.
Dari hal itulah timbul pendapat di kalangan ahli bahwa aktivitas seks yang rutin bisa membantu pria dewasa atasi disfungsi ereksi. "Jika dilakukan dengan cara yang benar, menurut saya itu mungkin saja bisa dan merupakan sesuatu yang baik," tambah profesor medis di Monash University ini.
Melakukan hubungan seks secara rutin juga cenderung aman bagi setiap pria. Namun untuk para pria dengan kondisi tertentu, bercinta mungkin perlu dilakukan dengan hati-hati. Ia menjelaskan, aktivitas seks sama intens nya dengan aktivitas di gym.
"Dorongan yang terjadi saat penetrasi seks sama intens nya dengan jalan cepat sejauh satu atau dua kilometer. Dan orgasme sama seperti menaiki anak tangga. Untuk sebagian besar orang hubungan seks ini mungkin aman. Tapi jika dia menderita angina (sakit pada dada yang disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke jantung), hipertensi akut atau gagal jantung dan tidak dirawat, menambah frekuensi bercinta mungkin bisa berbahaya," urai Dr Doug.
Risiko terkena serangan jantung saat bercinta juga lebih rentan dialami pria. Dibandingkan wanita, pria tiga kali lebih berisiko menderita gangguan jantung dan ketika seks yang dilakukan terlalu intens dan sering bukan tidak mungkin justru mengantarkannya ke ruang gawat darurat rumah sakit.
Jadi bisa disimpulkan bahwa rutin berhubungan seks mungkin bisa membantu menyembuhkan disfungsi ereksi. Dengan catatan, pada pria dengan kondisi fisik sehat dan normal. Di lain itu, Dr Doug menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab disfungsi ereksi sehingga bisa ditelaah pengobatan apa yang tepat untuk mengatasinya.
"Saya tidak berani mengklaim bahwa lebih sering bercinta bisa mengembalikan penis ke kondisi normal. Tapi jika dilihat secara umum, orang yang aktif secara seksual kebanyakan memiliki fisik dan mental yang lebih sehat ketimbang orang yang jarang atau tidak pernah bercinta," tutupnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment