Rahasia Terlarang Jurus Mati Nikmat Bersertifikat

Permintaan Suntik Mati karena Gangguan Mental Meningkat di Belanda

Amsterdam, Belanda memang hanyalah satu dari sedikit negara di dunia yang melegalkan euthanasia atau permintaan suntik mati.

Namun kekhawatiran meningkat seiring dengan naiknya jumlah permintaan euthanasia, bukan karena sakit kronis melainkan pada mereka yang menderita gangguan mental seperti trauma akibat pelecehan seksual.

Bagaimana tidak, di tahun 2010, Dutch Euthanasia Commission hanya mencatat ada dua orang yang mengajukan euthanasia karena gangguan mental. Namun tahun lalu angkanya telah mencapai 56 orang.

Salah satu kasus yang kontroversial terjadi pada seorang korban pelecehan seksual berusia 20an tahun yang diperbolehkan menjalani euthanasia karena mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) yang 'tak kunjung sembuh'.

Studi ini tak pelak memicu perdebatan. Di satu sisi, Paulan Starcke, penulis studi ini, menyayangkan sikap sejumlah psikiater di Belanda yang seringkali ragu untuk memberikan persetujuan jika pasien dengan gangguan mental memutuskan melakukan hal ini.

"Bahkan anak-anak berumur 12 tahun yang meminta disuntik mati juga tidak bisa disepelekan. Tapi masih banyak yang salah paham dengan tindakan ini," katanya kepada Telegraph.

Menurut pengakuan Starcke, rata-rata keluarga pasien yang mengajukan euthanasia juga sering berterima kasih karena ia membantu memudahkan kematian anggota keluarga mereka.

Di sisi lain, sejumlah pakar mengatakan mustahil untuk mengukur standar 'penderitaan yang tak tertahankan' yang dikeluhkan para pasien demensia atau gangguan mental yang ingin menjalani euthanasia karena sifatnya yang subyektif.

"Bagi sebagian orang, sakit mental yang dirasakan begitu tak tertahankan sehingga mereka ingin mati saja, tetapi bagi sebagian yang lain tidak sampai demikian," terang Dr Erwin Kompanje dari Erasmus MC University Medical Center, salah satu pakar etika medis yang menentang euthanasia.

Kompanje menambahkan, yang menderita biasanya keluarga atau orang dekat mereka karena keadaan demensianya.

"Tapi bukan berarti ini bisa Anda jadikan alasan untuk mengambil nyawanya," tutupnya.

Semenjak dilegalkan di Belanda, kasus euthanasia meningkat sebesar 75 persen dalam kurun 5 tahun terakhir, yaitu dari 3.136 (2010) menjadi 5.516 (2015). Kenaikan juga tidak hanya terjadi pada menderita gangguan mental, tetapi juga demensia, di mana terjadi kenaikan dari yang semula hanya 25 kasus di 2010 menjadi 109 kasus di tahun lalu.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :