Kepribadian Istri yang Seperti Ini Bikin Pasutri Lebih Sering Bercinta
Jakarta, Mayoritas pakar menyebut hubungan seksual memegang kunci penting dalam menentukan kebahagiaan pasangan. Namun jika dilihat dari luar, tidak ada yang bisa membedakan mana pasangan yang bahagia dan mana yang tidak.
Padahal ini bisa diperhatikan dari kepribadian sang istri. Penelitian terbaru dari Florida State University yang melibatkan 278 pasangan mengungkap, istri yang cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar lebih mudah diajak bercinta ketimbang istri yang tertutup. Sebaliknya, kepribadian pria tidak terlalu berdampak terhadap frekuensi seks pasangan suami istri.
Fakta ini berhasil diungkap peneliti setelah meminta partisipan membuat diari harian berisi jumlah aktivitas seks yang mereka lakukan selama dua pekan. Dalam diari tersebut juga dicantumkan tingkat kepuasan partisipan dengan poin berskala 1-7.
Tiap partisipan juga diminta menjalani tes kepribadian yang disebut 'Big Five'. Dengan tes ini, peneliti mencoba mengamati lima aspek kepribadian pada diri partisipan. Kelimanya adalah 'conscientiousness'; 'agreeableness', 'openness to experience'; 'neuroticism'; dan 'extraversion'.
Kemudian peneliti mengambil tiga sampel pasangan dari partisipan, yaitu pasangan yang baru menikah, pasangan berumur 20-an dan pasangan berumur 30-an.
Ternyata rata-rata dari mereka bercinta sebanyak 3-4 kali dalam kurun dua pekan tersebut. "Namun seperti temuan studi-studi sebelumnya, kami sepakat bahwa makin tinggi tingkat keterbukaan dan keinginan mereka untuk membahagiakan orang lain berdampak pada makin seringnya mereka bercinta dengan pasangannya," ungkap peneliti, Andrea L. Meltzer dan James K. McNulty.
Tetapi untuk urusan kepuasan dalam hal seks, kepribadian kedua pasangan masuk ke dalam hitungan sebab inilah yang menentukan apakah seseorang menikmati hubungan seks yang dilakukannya bersama pasangan selama ini.
Makin tinggi tingkat 'neuroticism' pada keduanya, makin rendah pula kepuasan seksualnya. Menariknya, keterbukaan suami justru berkorelasi negatif dengan kepuasan seksualnya, sedangkan wanita sebaliknya.
Kendati demikian, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa kebahagiaan pasangan tidak bisa serta-merta diindikasikan dengan banyaknya seks yang mereka lakukan.
"Mungkin untuk pengantin baru frekuensinya bisa lebih tinggi, tetapi pasangan yang sudah menikah lama dan bahagia juga belum tentu karena seringnya bercinta," terang Meltzer seperti dilaporkan CNN.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment