Sup Larva & Puding Darah, Kuliner Ekstrim dari Vietnam
Hanoi - Untuk soal urusan kuliner ekstrim, Vietnam tidak kalah dengan Thailand. Bayangkan saja, ada kuliner berupa sup larva hingga puding darah. Hii!
Kuliner di Vietnam memang bervariasi dari yang biasa sampai yang ekstrim. Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, ada banyak kuliner aneh di Vietnam yang bisa bikin traveler bergidik ngeri.
Membicarakan kuliner ekstrim Vietnam, tentu traveler sudah pernah mendengar kuliner Balut yang merupakan santapan berupa embrio bebek. Apabila itu sudah aneh, masih ada lagi kuliner Duong Dua dan Tiet Canh yang tidak kalah ngeri.
Di Vietnam, Duong Dua merupakan salah satu kuliner khas yang diminati. Dalam bahasa setempat, Duong Dua memiliki arti ulat kelapa yang merupakan larva serangga. Biasanya larva serangga banyak dijumpai di pohon kelapa di delta Sungai Mekong secara liar.
Larva serangga tidak boleh dikembangbiakkan, melainkan hanya boleh diambil dari alam. Mengkonsumsi Duong Dua dipercaya oleh masyarakat dapat meningkatkan vitalitas pria dewasa.
Larva yang dihidangkan pun masih dalam keadaan hidup. Dengan diberi kecap asin dan potongan cabe, larva tersebut disantap begitu saja. Sepiring hidangan Duong Dua dihargai sekitar 500.000 Dong atau Rp 319 ribu. Harga yang tidak murah!
Selain Duong Dua, terdapat juga Tiet Canh atau kuliner puding darah yang tidak kalah ngeri. Namun di kalangan orang Vietnam, Tiet Canh cukup digemari. Sesuai namanya, bahan baku utamanya adalah darah segar dari bebek, babi, hingga kambing.
Biasanya Tiet Canh dibuat dengan mencampurkan darah segar yang diberi minyak ikan atau air asin yang dicampur dengan daging cincang, daun bawang dan kacang tanah. Setelah dicampur, darah tersebut dituang ke wadah berisi daging dan didinginkan.
Sebelum dinikmati, biasanya Tiet Canh ditambahkan lagi potongan kacang dan daun-daunan agar semakin sedap. Masyarakat Vietnam biasanya menikmati Tiet Canh pada hari pertama perayaan Imlek. Tapi tentu tidak semua orang Vietnam berani untuk menyantap Tiet Canh.
Rasa-rasanya traveler dari Indonesia mungkin tidak mau menyantap kuliner ekstrem khas Vietnam tersebut. Namun jika sedang liburan ke Vietnam, bisa saja Anda menyantap kuliner ekstrem tersebut. Berani mencoba?
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment