Rahasia Terlarang Menaklukkan Moleknya Tubuh Cewek Pinoy

Prostitusi di Negeri Pinoy dan Pengaruh Pangkalan AS

PROSTITUSI di Filipina sedianya ditetapkan pemerintah Negeri Pinoy itu sebagai hal yang ilegal alias terlarang. Pemerintah Filipina juga melarang adanya rumah-rumah bordil.

Tapi sebagaimana di negara-negara lain yang mengharamkan bisnis ‘esek-esek’ ini, geliat prostitusi oleh para pekerja seks komersial (PSK) dan mucikarinya tetap berjalan.

Bahkan prostitusi di negara kepulauan ini jadi salah satu daya tarik pariwisata tersendiri di berbagai destinasi turisme, seperti Olongapo City, Legazpi City, Pasay City, Olongapo City, Angeles City, Cebu dan tentunya di Ibu Kota Manila.

Masyarakat Filipina sendiri secara umum menolelir – tidak hanya prostitusi, tapi juga terhadap pasangan sesama jenis dan membicarakan tentang prostitusi, bukan barang tabu di Filipina.

Pada 2011 lalu, bahkan pernah ada pernyataan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Filipina, Harry Thomas Jr. yang mengatakan bahwa 40 persen turis pria yang pelesiran di Filipina punya tujuan utama berwisata seks.

Perihal bisnis prostitusi itu sendiri, di Filipina pertumbuhan bisnis seks ini tak lepas dari eksistensi Pangkalan Angkatan Laut dan Udara AS di Angeles City (Pangkalan AL Subic Bay) dan Manila (Pangkalan AU Clark).

Di era 1960an ketika AS masih gencar bergelut senjata di Vietnam, kedua pangkalan ini jadi markas besar dan juga jadi lokasi penempatan sejumlah besar tentara AS. Hadirnya sejumlah PSK dirasa penting oleh pihak AS untuk disediakan pada para pasukannya.

Tak lama kemudian pada 1970an, mulai bermunculan sejumlah bar yang menyajikan tarian-tarian striptis, hingga akhirnya pangkalan AS itu ditutup pada 1992.

Akan tetapi penutupan Pangkalan Subic Bay, bukan berarti berhenti pula bisnis seks di Angeles City. Para PSK dan mucikari yang “kehilangan” klien langganan tentara AS, beralih pencarian konsumen pada para turis.

Lokasi utama “red light district” di Angeles City sedikit bergeser dari sekitar pangkalan ke Fields Avenue, di mana bar-bar baru bermunculan sebagai “atraksi” lain bagi para wisatawan.

Sementara bisnis prostitusi di Ibu Kota, juga tak lepas dari pengaruh Pangkalan AU Clark. Industri seks tumbuh di sebuah sudut Kota Manila bernama Ermita. Akan tetapi, kawasan Ermita itu langsung ditutup pada 1992 oleh Wali Kota Manila saat itu, Alfredo Lim.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :