Pantang Hapus File Digital, Termasuk Gangguan Mental?
Jakarta - Hoarding atau suka menimbun barang yang belum tentu ada gunanya adalah salah satu bentuk gangguan mental. Jika yang ditimbun biasanya adalah benda fisik, kali ini berupa file-file digital.
Seorang pria di Belanda mengalaminya. Ia senang mengoleksi puluhan ribu file foto digital, menghabiskan waktunya berjam-jam dalam sehari untuk menatanya dalam folder-folder. Pria 47 tahun ini bahkan membeli 4 hardisk, khusus untuk menimbun file-file tersebut.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan di jurnal BMJ Case Reports, pria ini didiagnosis mengidap tacticle hoarding disorder. Sebab selain mengoleksi file digital, ia juga menimbun benda-benda fisik seperti sepeda tua. Begitu banyak sehingga apartemennya di Amsterdam tidak bisa dikunjungi.
Kecenderungan untuk menimbun benda-benda secara fisik sejak lama dikategorikan sebagai gangguan mental. Menariknya, dokter yang merawat pria ini menganggap kecenderungan si pria untuk mengoleksi file-file foto digital sebagai bentuk baru gangguan mental yang selama ini belum dikenal.
"Dia menikmati mengambil foto. Namun, memproses dan menyimpan gambar digital telah menyebabkan penderitaan dan distress," kata Dr Martine van Bennekom, psikiater dari Academic Medical Center yang menangani pria ini, seperti dikutip dari Livescience.
Usulan Dr van Bennekom untuk memasukkan digital hoarding sebagai gangguan mental menuai kritik. Dalam kasus ini, keseharian pasien memang terganggu oleh digital hoarding yang dialaminya. Namun bagi orang lain, kebiasaan semacam itu belum tentu mengganggu.
"Contohnya jika Anda punya 7.000 email yang belum terbaca di inbox, tapi Anda tidak pedulikan, maka Anda bukan hoarder," kata Larry Rosen, profesor psikologi dari California State University yang meneliti hubungan antara kesehatan mental dan teknologi.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment