10 Fakta Baru dan Menarik Seputar Seks yang Ditemukan Selama 2015
Kenikmatan seks masih memiliki misteri tersendiri, bahkan setelah dilakukan banyak penelitian selama bertahun-tahun. Maka tidak heran jika para ilmuwan, peneliti maupun lembaga survei masih terus melakukan riset maupun survei untuk mengungkap fakta-fakta terbaru soal seks, karena memang selalu menggelitik untuk diketahui baik bagi pria maupun wanita. Di 2015, ada belasan hingga puluhan penelitian tentang seks dan Wolipop merangkum 10 diantaranya yang paling menarik.
1. Wanita Berdagu Lebar Punya Kehidupan Seks Lebih Aktif
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Personality and Individual Differences menyebutkan bahwa wanita dengan dagu dan rahang lebar atau maskulin, gairah seksnya cenderung lebih tinggi. Wanita dengan fitur wajah maskulin menandakan kalau mereka memiliki jumlah testosteron (hormon seks) lebih tinggi ketimbang wanita berwajah 'lembut' atau feminin.
2. Seks Kembali Menggairahkan Setelah Usia Pernikahan Ke...
Riset yang dilakukan Samuel Stroope dari Universitas Lousiana State menunjukkan, setelah pernikahan melewati usia 50 tahun, kehidupan seks suami-istri akan kembali hangat. Penelitian dilakukan terhadap 1.600 orang dewasa. Dari pengamatan tersebut diketahui ada rebound atau kembalinya kehangatan bercinta di antara pasangan ketika mereka sudah berhasil melewati 50 tahun pernikahan. Seks kembali hangat setelah 50 tahun karena kepercayaan dan komitmen telah diperbarui.
3. Makanan yang Menurunkan Kualitas Sperma
Hasil studi yang dimuat dalam jurnal Reproduksi Manusia mengungkapkan bahwa buah dan sayur ternyata bisa menurunkan kualitas sperma. Tidak semua jenis buah dan sayur, melainkan makanan yang sudah terpapar pestisida. ePneliti mempelajari 338 sampel sperma dari 155 pria antara usia 18 sampai 55 tahun. Mereka juga mengawasi bagaimana mereka makan, dan mengelompokannya dalam kategori pestisida tinggi, sedang dan rendah menurut data United States Departement of Agriculture.
Hasilnya, pria yang memakan sedikit buah dan sayur mengandung pestisida memiliki rata-rata sperma 171 juta per ejakulasi. Sementara mereka yang makan banyak buah dan sayur berpestisida hanya memiliki total 86 juta sperma per ejakulasi. Pestisida berbahaya bagi sperma karena dapat mengganggu endokrin. Zat ini dapat mengaktifkan gen yang menghambat produksi sperma, dan efeknya bisa berkelanjutan.
4. Seks 'Obat' Pencegah Pikun
Riset dilakukan oleh para peneliti di Manchester University, Inggris. Penelitian melibatkan 1.700 responden berusia 58 sampai 98 tahun. Para responden diminta menjalani serangkaian tes mudah untuk mengukur kemampuan otaknya. Setelah diteliti diketahui, responden yang tetap aktif berhubungan seks di usia senja memiliki kemampuan otak lebih baik ketimbang mereka yang jarang atau bahkan stop bercinta.
5. 1 dari 5 Wanita Pernah Berfantasi Seks dengan Rekan Kerja
Victoria Milan, situs perjodohan asal Inggris menemukan, 80 pesen wanita cukup aktif berfantasi seks. Yang menarik dari penemuan ini, ada 20 persen dari 4.356 wanita Inggris yang menjadi anggota situs tersebut memiliki fantasi bercinta dengan rekan kerjanya. Beberapa wanita, terutama yang berdomisili di Inggris dilaporkan pernah berfantasi seks tentang rekan kerja, atasan hingga kekasih teman dan itu menunjukkan kalau mereka tertarik dengan hubungan seks terlarang. Apapun bentuknya, fantasi seks adalah hal normal dan itu adalah bagian dari naluri alami manusia.
6. Waktu Favorit Bercinta
Survei yang dilakukan situs penjual sex toys, Lovehoney, mengungkapkan wanita lebih suka berhubungan seks menjelang tengah malam. Tepatnya pada pukul 23.21 mala, wanita akan punya mood untuk bercinta. Sedangkan pria memilih waktu berbeda untuk seks. Sebagian besar pria lebih senang bercinta di pagi hari atau pada pukul 07.54. Hanya 16% pria yang mau berhubungan intim dengan pasangannya sebelum tidur di malam hari.
7. Lebih Sering Bercinta Tidak Jamin Kepuasan Seks
Penelitian yang dilakukan Carnegie Melon University terhadap 128 pria dan wanita berusia antara 35-65 tahun menunjukkan, hanya dengan bercinta tidak secara otomatis membuat pasangan lebih bahagia. Bahkan pada beberapa pasangan yang menambah frekuensi bercintanya, ada sedikit penurunan pada tingkat kebahagiaan mereka. Lebih lanjut lagi peneliti juga menemukan pasangan yang lebih sering bercinta justru gairah seksualnya berkurang, mereka juga tidak lagi menikmati aktivitas seks seintens sebelumnya.
8. Bentuk Mr. Happy yang Ideal untuk Bercinta
Tim peneliti asal Swiss melakukan survei terhadap 105 wanita untuk mengetahui bagaimana gambaran bentuk penis yang ideal bagi wanita. Cukup mengejutkan, ukuran (besar/kecil) tidak masuk dalam kategori 'bentuk penis sempurna'. Hal pertama yang dilihat wanita dari Mr. Happy pria adalah tampilan 'estetika' secara keseluruhan. Untuk disebut 'ideal', penis harus tampak 'normal', misalnya tidak ada benjolan atau lengkungan yang tak wajar. Hal terpenting berikutnya adalah rambut-rambut halus di sekitar Mr. Happy. Rambut yang tidak terlalu tebal atau terlalu tipis, dinilai ideal bagi wanita.
9. Ciuman 30 Menit Bantu Kurangi Reaksi Alergi
Ilmuwan asal Jepang, Dr. Hajime Kimata menemukan manfaat baru dari berciuman. Dalam studinya menunjukkan, berciuman bisa mengurangi reaksi alergi. Dokter yang ahli dalam bidang allergology dan memiliki klinik di Osaka, Jepang ini berhasil mengungkap bahwa dengan berciuman selama 30 menit bisa mengurangi efek dari reaksi alergi pada pasiennya. Reaksi ini terjadi karena ketika berciuman, tubuh lebih sedikit memproduksi antibodi dan protein tertentu di dalam pembuluh darah yang memicu reaksi alergi. Dengan begitu, reaksi alergi pun berkurang.
10. Gaya Bercinta Klasik Paling Favorit Menurut Survei
2015 SKYN Condoms Millenial Sex Survey yang melibatkan 2.814 wanita dan 2.302 pria berusia antara 18 dan 34 tahun menunjukkan bahwa goggy style merupakan gaya bercinta klasik paling favorit. Di urutan kedua, gaya dan cowgirl atau woman on top berada di posisi ketiga. Doggy style merupakan gaya bercinta yang dianggap paling seksi dan bisa sangat menyenangkan apabila gairah bercinta suami dan istri sedang tinggi-tingginya. Posisi ini juga memungkinkan klitoris pada Miss V lebih efektif mendapatkan rangsangan ketika distimulasi.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment