Takhayul di Amerika: Jangan Bersuara Melewati Batu Ini
Silent Rock (Google Maps)
Oregon - Silent Rock adalah takhayul yang terkenal di Amerika. Konon, siapa saja yang melewatinya harus diam bahkan menahan nafas. Kalau tidak, bisa celaka!
Tiap negara punya takhayul yang justru membuat wisatawan penasaran. Negara semaju Amerika Serikat saja, masih memiliki banyak takhayul yang sulit diterima akal sehat. Salah satunya adalah Silent Rock.
Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Silent Rock merupakan gundukan batu yang besar dan berada di Oregon. Tepatnya, bisa dijumpai kiri jalan Hwy 26 ke arah Gunung Hood. Gunung setinggi 3.429 mdpl dan jadi tempat favorit untuk bermain ski.
Sudah dari zaman dulu silam, ada satu peraturan yang harus ditaati orang-orang yang melintasi gundukan-gundukan batu tersebut. Mereka harus diam, jangan bersuara apalagi bikin onar. Bahkan, beberapa orang harus menahan nafas agar tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Begitu pun bagi mereka yang membawa mobil. Jangan memainkan gas yang membuat gaduh, harus menyetir pelan-pelan serta harus mematikan volume tape. Pokoknya, benar-benar harus diam!
Mengapa harus begitu? Sebab masyarakat setempat percaya, jika ada orang yang tidak menaati peraturannya, maka dia akan celaka. Entah ban kendaraannya akan kempes, yang parah maut bisa datang menjemput. usut punya usut, peristiwa seperti itu seringkali terjadi.
Beberapa orang mengaku ban mobilnya bocor, alat skinya rusak dan lain-lain. Pernah juga, ada truk yang melintas dan malah memencet-mencet klakson. Tak lama, truknya nyungsep dan menghantam batu. Percaya tidak percaya, masyarakat setempat sangat mempercayai cerita tentang Silent Rock
Sebutan Silent Rock, mengacu pada sejarah ratusan silam. Konon, beberapa suku asli Amerika yang mendiami kawasan di sekitar Gunung Hood sering berselisih dan angkat senjata. Ada satu suku, yang suka memasukan batu kepada mulut-mulut musuhnya agar tidak bersuara ketika sedang disekap.
Sejarah lain menyebutkan, Silent Rock adalah tempatnya 'penunggu' Gunung Hood. Maka ketika berisik saat melintas di sana, sang 'penunggu' langsung memberikan pelajaran.
Namun lagi-lagi, sejarah tersebut belum terbukti akurat. Silent Rock, bagi pakar sejarawan dan budayawan hanya soal takhayul belaka. Mereka pun hanya mengambil positifnya saja, bahwa orang-orang bisa lebih sopan saat berkendara saat melintasi jalanan di sana.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment