Prostitusi di Negeri Tango
SAAT teringat nama Argentina, khalayak awam mesti terbersit tentang sepakbola, tentang legenda-legenda si kulit bundar, mulai dari Diego Maradona, hingga Lionel Messi.
Tapi Argentina tak hanya punya sepakbola sebagai daya tarik penggila pelesiran. Argentina punya banyak spot-spot turisme nan mempesona, hingga geliat wisata seks-nya yang dilegalkan pemerintah Negeri Tango.
Ya, prostitusi di Argentina terbilang “dihalalkan". Akan tetapi mengorganisasi prostitusi seperti mendirikan rumah bordil atau mengais uang dengan menjadi mucikari, masih jadi hal yang ilegal. Tapi sebagaimana di negara-negara lain, bisnis rumah bordil dan eksisnya mucikari masih ada secara terselubung.
Menilik eksistensi para pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan diri untuk bertransaksi kegiatan ‘esek-esek’, tentu tak lengkap jika tak memulainya dari Ibu Kota Argentina – Buenos Aires.
Tapi tak seperti di Meksiko, Belanda atau Thailand, red-light district atau lokalisasi tempat berkumpulnya para PSK, bukan semudah yang dibayangkan. Tapi ada beberapa cara yang terbilang mudah jika wisatawan ingin memuaskan birahi.
Cara pertama adalah bertanya pada sopir-sopir taksi. Tak jarang, para sopir taksi di Buenos Aires tahu ke mana harus pergi jika ada wisatawan yang ingin berwisata seks.
Cara kedua, mengecek selebaran-selebaran iklan yang ada di tempat-tempat telefon umum. Biasanya rumah-rumah bordil memajang iklan di kolom istimewa, untuk mempromosikan bisnis mereka.
Rumah-rumah bordil di Buenos Aires juga “menyamarkan” lokasi mereka. Biasanya para pemilik rumah bordil memusatkan bisnis mereka di sejumlah apartemen. Yang seperti ini, biasanya mereka promosikan via internet.
Bar-bar striptis juga marak di kota yang juga heboh dengan persaingan dua klub Argentina, Boca Juniors dan River Plate itu. Biasanya, bar-bar seperti ini juga dikelilingi rumah-rumah bordil.
Seperti di sudut Jalan Gallo 1311, sudut Jalan Ayacucho dan Alvear, kawasan Azcuenaga dan Vicente Lopez dekat Perkuburan La Ricoleta, serta sudut Jalan Sarmiento dan Callo. Tidak hanya di Ibu Kota, Buenos Aires, red-light district terselubung juga marak di Kota Mendoza.
Bahkan, para PSK acap menjadikan beberapa gang di dekat Museo del Área Fundacional atau Museum Daerah Mendoza, sebagai tempat mereka “mangkal” mencari para pria hidung belang. Lokalisasi terselubung lainnya juga marak dekat Mendoza Municipal Aquarium dan Taman O’Higgins.
Tidak seperti di beberapa negara lain, para PSK di Argentina ternyata sangat lantang jika bicara soal hak. Bahkan, di Argentina terdapat perhimpunan para PSK, AMMAR atau Asosiasi PSK Argentina yang didirikan sejak 1994.
AMMAR setahun kemudian, turut menggabungkan diri ke Serikat Pekerja Argentina (CTA), untuk menuntut hak-hak mereka terkait kesehatan, pekerjaan, pendidikan, permukiman, hingga perlindungan dari kasus-kasus kejahatan seksual.
Di sisi lain sebagaimana halnya di negara-negara dunia ketiga lainnya, prostitusi di Argentina juga bersinggungan dengan human trafficking (perdagangan manusia), serta menjangkau PSK di bawah umur.
Sejak 1999, dikatakan angka prostitusi anak terus meningkat, kendati tak dibeberkan detailnya oleh otoritas setempat. Di samping itu, perdagangan manusia juga jadi kekhawatiran dan pekerjaan rumah (PR) pemerintah Argentina yang tak kunjung selesai.
Disebutkan, sejumlah PSK Argentina acap diperdagangkan ke negara-negara tetangga, seperti Bolivia, Brasil, Paraguay, Cile, Uruguay, Kolombia, Venezuela Republik Dominika, Haiti, bahkan hingga ke Rusia dan Rumania di Eropa.
Rahasia Terlarang Lokasi Ngentot Hot Sambil Goyang Tango
cara
,
lokalisasi
,
panti pijat
,
pelacuran
,
prostitusi
,
seks
,
sex
,
tips
,
travel
,
underground
Edit
0 komentar :
Post a Comment