Bagi Pria dan Wanita, Adakah Frekuensi Masturbasi yang 'Normal'?
Jakarta, Asal dilakukan secara higienis, masturbasi tidak dilarang dokter. Masturbasi juga kerap disebut sebagai aktivitas yang sering dilakukan para pria. Lantas, adakah frekuensi masturbasi yang dianggap normal?
"Tidak ada kata normal terkait jumlah masturbasi yang dilakukan. Beberapa orang sering melakukannya, beberapa jarang melakukannya, bahakan ada yang tidak melakukannya sama sekali," tutur psikolog klinis sekaligus terapis seks dr Jason Winter, PhD.
Menurut Winter, hal terpenting adalah masturbasi tidak perlu dikhawatirkan jika dilakukan secara teratur asal tidak menjadi strategi coping untuk mengatasi masalah, atau mulai mengganggu kehidupan Anda.
Ketika masturbasi sudah menjadi kebiasaan yang membuat Anda kehilangan aspek penting kehidupan misalnya enggan pergi ke sekolah, malas bekerja dan berekreasi, serta tidak tertarik lagi berhubungan intim dengan pasangan, Winter menegaskan perlu adanya evaluasi dan bantuan dari tenaga ahli.
"Masturbasi layaknya perilaku lain seperti menonton TV, browsing internet, atau main video game. Dalam moderasi, kegiatan itu baik. Tapi jika sudah dilakukan di luar kendali maka pertanda ada masalah mendasar yang perlu segera ditangani," tambah Winter, dikutip dari Ask Men.
Menurut pengalaman Winter, beberapa orang melakukan masturbasi untuk mengatasi stres, cemas, perasaan sedih, kesepian, dan masalah dalam hubungan. Dikatakan Winter, pada kondisi seperti itu, masturbasi bisa saja membawa manfaat bagi orang yang melakukannya.
"Tapi jika Anda melakukannya sampai melupakan aspek lain kehidupan, itu sudah masuk kategori berlebihan yang bisa berakibat pada penurunan performa seks dan ketertarikan akan seks, meningkatkan kecemasan, rasa malu, dan kesepian," tutur Winter.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment