Pendiri Trottla, Shin Takagi mengatakan ketertarikannya kepada anak-anak dan percaya bahwa mereka harus dilindungi. Selama lebih dari satu dekade perusahaannya telah mengirimkan boneka seks dengan anatomi anak-anak yang akurat kepada pelanggan di seluruh dunia.
“Kita harus menerima bahwa tidak mungkin untuk mengubah fetish seseorang,” kata Takagi, sebagaimana dilansir The Independent. Fetish yang dimaksud merujuk kepada ketertarikan seksual seseorang terhadap sesuatu, termasuk di antaranya bocah di bawah umur.
“Saya membantu orang-orang untuk menyampaikan hasratnya secara legal dan etis. Hidup tidak berarti jika hasrat Anda ditahan-tahan,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa boneka buatannya biasanya dikirimkan kepada pria-pria yang hidup sendirian untuk menyelamatkan anak-anak dari pelecehan seksual.
“Saya sering mendapatkan surat dari pembeli saya mengatakan, ‘Berkat boneka buatan Anda, saya dapat terhindar dari perbuatan kriminal,”
“Saya mendengar hal ini dari dokter, guru les, bahkan selebriti.”
Sebenarnya pengobatan untuk pedofilia telah ada, termasuk terapi cognitive beharvioral dan pengebirian hasrat dengan bahan kimia, serta beberapa cara lainnya. Namun, analisis mengungkapkan bahwa semua itu tidak mengubah orientasi seksual seorang pedofil terhadap anak-anak.
Penggunaan boneka seks ini dipandang sebagai pedang bermata dua oleh psikolog Michael Seto dari Universitas Toronto.
“Bagi sebagian pedofil, akses kepada pornografi anak artifisial atau boneka seks anak merupakan penyaluran yang lebih aman, yang mengurangi kemungkinan mereka mencari pelampiasan dari anak-anak sungguhan,”
“Bagi sebagian lainnya, memiliki barang pengganti ini mungkin justru menambah rasa frustrasi mereka.”
0 komentar :
Post a Comment