Rahasia Terlarang Tips Cespleng Pasti Jadi Presiden Dan Pemimpin Negara Tanpa Repot Rekrut Panasbung

5 Micronation Unik di Seluruh Dunia

PERNAHKAH Anda mendengar mengenai micronation? Seperti namanya yang dalam bahasa Indonesia berarti negara mikro, micronation adalah sebuah negara.

Sejak 1970, istilah ini digunakan untuk merujuk negara-negara yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka tanpa mendapat pengakuan resmi dari dunia internasional atau pemerintah negara lain. Bahkan sebelum istilah ini muncul, micronation telah bermunculan di berbagai penjuru dunia di lokasi-lokasi yang unik dan tidak terduga, dan mengklaim kedaulatan mereka di teritori yang mereka tempati.

Alasan pendiriannya bermacam-macam, mulai dari proyek sekolah, sebagai bentuk protes, atau guyonan belaka. Meski begitu beberapa micronation mendapat cukup banyak perhatian dari orang-orang yang memiliki kesamaan pandangan atau keinginan yang ingin bergabung menjadi penduduknya.

Para pendiri yang biasanya juga menjadi pemimpin micronation biasanya tampak serius dengan keinginan mereka untuk memerintah sebuah negara. Karena itulah sebuah micronation biaanya memiliki bendera, mata uang, paspor, undang-undang, bahkan perangko sendiri.

Sampai hari ini diketahui ada lebih dari 60 micronation yang ada atau pernah ada di dunia. Berikut beberapa micronation unik yang dirangkum dari berbagai sumber:

5. Principality of Sealand

Micronation seluas 550 meter persegi (m2) ini didirikan di sebuah fasilitas militer dari masa Perang Dunia II yang berlokasi di perairan internasional di lepas pantai Inggris.Pada 1967, seorang penyiar radio bernama Paddy Roy Bates mengambil alih tempat itu untuk dijadikan basis penyiaran radio tidak berlisensi yang dilakukannya.

Menyadari lokasi fasilitas itu yang berada di luar klaim perairan Inggris dan berada di perairan internasional, Paddy kemudian memproklamirkan pendirian Principality of Sealand pada tahun yang sama. Sealand yang memiliki semboyan ‘E Mare Libertas’ atau Kebebasan dari Laut itu memiliki mata uang, lagu kebangsaan, perangko, dan paspor sendiri.

Pendirian Sealand didukung oleh keputusan pengadilan sehingga Pemerintah Inggris tidak dapat melakukan apapun terhadap Paddy. Meski begitu, hingga hari ini tidak ada negara yang mengakui kedaulatan dari Sealand.

4. Gay and Lesbian Kingdom of the Coral Sea Island

Seperti yang terlihat dari nama yang digunakannya, micronation yang satu ini hanya menerima warga negara dari golongan gay dan lesbian atau homoseksual. Uniknya, negara yang terletak di kumpulan pulau tak berpenghuni di luar wilayah Australia itu tidak mengakui dirinya sebagai micronation.

Kerajaan Coral Island didirikan pada 2004 oleh sekelompok pengunjuk rasa homoseksual sebagai protes terhadap Pemerintah Negeri Kanguru yang tidak mengakui pernikahan sesama jenis. Mereka memilih Kepulauan Coral Sea sebagai wilayahnya dengan ibu kota yang terletak di Pulau Cato, yang merupakan pulau terbesar.

Dale Parker Anderson sebagai pemimpin para pengunjuk rasa ditunjuk menjadi administrator dan kemudian menjadi kaisar dari micronation itu. Karena masih diakui sebagai wilayah teritori eksternal Australia, mereka mendeklarasikan pemisahan diri dan mengumumkan perang dengan Negara Commonwealth.

Sumber keuangan Kerajaan Coral Island berasal dari penjualan koin unik dan perangko yang mereka terbitkan sendiri, pariwisata,dan penangkapan ikan. Selain perangko, micronation itu juga memiliki lagu kebangsaan yang berjudul “Zadok the Priest.”

3. Liberland

Liberland adalah micronation paling baru yang diproklamirkan pada 2015 oleh warga Ceko Vit Jedicka. Seperti namanya, negara ini didirikan untuk mempromosikan kebebasan yang sejalan dengan motonya: “untuk hidup dan terus hidup.”

Negara ini terletak di wilayah sengketa di tepi Sungai Danube yang diperebutkan oleh Ceko dan Serbia. Status sengketa itu, menurut Jedicka menjadikan wilayah yang dia tempati sebagai ‘terra nulius’ atau wilayah tak bertuan sehingga pendirian Liberland dapat dibenarkan.

Tujuan pendirian Liberland yang mengutamakan kebebasan penduduknya membuat negara seluas 7 kilometer persegi (km2) itu mendapat sambutan hangat. Hanya sebulan setelah pendiriannya, sekira 300 ribu orang menyatakan berminat untuk menjadi warga negara Liberland.

Meski telah memiliki bendera, undang-undang dasar, dan semboyan serta telah mencoba untuk melakukan hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Kroasia, sampai saat ini belum ada negara yang mengakui Liberland.

2. Principality of Hutt River

Micronation lainnya yang berada di Australia, yang juga dibentuk sebagai aksi protes terhadap pemerintah.

Hutt River didirikan oleh Leonard George Casley pada 1970 di Northampton, Australia Barat. Deklarasi Hutt River dipicu oleh peraturan penjualan kuota gandum yang diberlakukan pemerintah yang dianggapnya tidak adil. Setelah perjuangannya untuk menarik peraturan itu gagal, Casey mengambil keputusan untuk memisahkan diri dari Australia dengan menggunakan hukum yang digunakan koloni Inggris untuk memerdekakan diri.

Casey memanggil dirinya sebagai “Yang Mulia Pangeran Leonard” dan mendeklarasikan kemerdekaan Hutt River. Namun, meski telah memisahkan diri selama 40 tahun lebih, tidak ada negara dunia yang mengakui kedaulatan negara ini.

Hutt River telah menerbitkan uang, paspor, dan perangko bahkan memiliki militer yang sebagian besar merupakan anak dan cucu dari Casey. Micronation yang memiliki luas 75 km2 itu juga mengklaim memiliki 18 ribu warga negara yang berada di luar negeri, yang didapatkan dari permohonan kewarganegaraan dengan pembayaran sejumlah kecil uang yang dapat dilakukan melalui laman negara itu.

1.Republic of Mollosia

Didirikan pada 1977 oleh Kevin Baugh sebagai bagian dari proyek sekolah, Republik Mallosia adalah sebuah kediktatoran tiruan yang terletak di sebelah utara Nevada, Amerika Serikat (AS). Baugh mendeskripsikan negara buatannya itu sebagai sebuah hobi.

Baugh menyebut negaranya sebagai sebuah “enclave nation” atau negara di daerah kantong karena letaknya yang dikelilingi oleh wilayah AS. Negara yang hanya memiliki luas 0,0053 km2 itu selalu berada di dalam keadaan darurat militer karena ‘ancaman asing’ yang datang dari AS.

Sebagai pemimpin de facto dari Mollosia, Baugh memberlakukan berbagai larangan di negaranya dari yang normal seperti larangan merokok, dan membawa senjata, sampai yang aneh seperti larangan terhadap bawang, lele, dan semua hal yang berasal dari Texas.

Meski kecil, Mollosia yang menjadi lokasi wisata mengklaim memiliki jawatan pos, bank, alur kereta api, bahkan bioskop. Sampai saat ini micronation ini masih belum mendapatkan pengakuan sebagai negara dari Pemerintah AS.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :