Punya 800 Anak, Pria Ini Jadi Ayah Seminggu Sekali
Simon Watson, pendonor sperma yang punya 800 anak biologis.
LONDON – Simon Watson (41), memiliki hobi yang terbilang unik. Ia senang mendonorkan spermanya ke mana-mana. Bukan melalui jasa layanan seksual langsung, melainkan menjualnya ke bank sperma.
Ia juga memasarkan spermanya melalui media sosial, seperti Facebook. Harga yang ditawarkan per botol sekira 50 euro atau Rp767 ribu. Total penjualannya di FB akhir-akhir ini sudah mencapai 40 ribu euro atau Rp613 juta.
Berkat usahanya selama 16 tahun tersebut, pria asal Inggris ini memiliki total 800 anak biologis yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Dengan kata lain, seminggu sekali ia menjadi ayah dari satu orang anak.
Watson sebenarnya memiliki kehidupan pribadi dan keluarga yang ia bangun sendiri. Dari hasil pernikahan pertama, ia dikaruniai dua orang anak laki-laki berusia 19 dan 17 tahun. Sementara anak bungsunya dari pernikahan kedua ialah seorang perempuan dan masih berusia 10 tahun.
“Saya mulai mendonasikan sperma sejak pernikahan pertama saya hancur. Saya ingin punya banyak anak, jadi itulah alasan saya memulai bisnis ini. Istri kedua saya tahu, ia sepertinya tidak pernah keberatan dengan apa yang saya lakukan. Tapi pacar saya keberatan, kami baru saja putus setelah berpacaran tiga tahun. Dia merasa jijik dengan pekerjaan saya,” tutur Watson, dilansir dari Mirror.
Anak-anaknya sendiri merasa aneh, mengetahui ayahnya menghasilkan banyak saudara tiri bagi mereka. Salah satu putranya mengaku tidak akan pernah melakukan hal yang sama, meski ia membiarkan sang ayah melakukannya.
Meski terkesan aneh, Watson menegaskan banyak orang merasa terbantu dan senang dengan sperma yang ia donorkan. Sebelum menjualnya, pria yang mengelola bisnis aromaterapi ini juga menjaga pola makan dan kesehatannya supaya menghasilkan sperma yang berkualitas.
“Kebanyakan orang hanya berpikir kegiatan saya ini lucu. Tidak ada yang sampai memandang terlalu negatif atau apa. Saya bahkan punya bayi kembar,” ungkapnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment